Kaskus

News

chemengsAvatar border
TS
chemengs
[darurat asap] alex noerdin siap mundur
2016 Masih Berasap, Alex Janji Mundur

Gubernur Alex Noerdin menemui mahasiswa dan berdialog di halaman Pemprov Sumsel, kemarin (13/10). foto:Alfery Ibrahim/Sumeks.

Gubernur Sumsel, Alex Noerdin langsung menemui pendemo. Dia menantang mahasiswa untuk bergabung memadamkan api. “Mari lakukan langkah nyata dengan ikut padamkan api. Gabung dengan Manggala Agni, TNI, dan Polri."
Alex mengaku akan membuka pendaftaran bagi para mahasiswa yang ingin padamkan api melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD). “Nanti melalui Presma daftar ikut memadamkan api. Siapa yang suka olahraga, pecinta alam, fisik kuat silakan daftar dan akan kita latih beberapa hari dan bisa ikut gabung padamkan api,” tantang Alex.
Saat ini, kata Alex, segala upaya telah dilakukan untuk memadamkan api.
“Saya telah ikut turun ke sana, kalau kalian melihat api dan mendekat 200 meter saja pasti kepanasan,” ujarnya.
Alex menyetujui semua apa yang diminta oleh mahasiswa dengan menandatangani apa yang menjadi tuntutan mahasiswa. Salah satu isi permintaan tersebut Alex siap mundur apabila 2016 Sumsel masih berkabut dan tak berhasil zero asap. “Saya siap turun, bila tak sanggup padamkan asap. Saya berjanji akan berusaha sepenuhnya. Lima negara didatangkan atas usaha pemerintah provinsi dan pusat. Kita tidak main-main. Jangan ragukan komitmen saya. Boleh saja saya turun, kamu gantinya,” kata Alex bercanda.
Lanjut Alex, bantuan pesawat luar negeri sudah berdatangan. Tadi malam, Palembang kedatangan satu Hercules L382G Bomber dari Australia. Sayangnya, di tengah upaya pemadaman, ada beberapa armada yang mengalami gangguan teknis pada pesawatnya.
Seperti helikopter Chinook dari Singapura yang harus di-maintenance karena ada gangguan pada mesin heli. “Dua hari ini akan kita perbaiki. Kita masih menunggu spare part dari Singapura,” ujar EJ Chew, salah satu kru heli tersebut.
Ia mengungkapkan, pihaknya sudah melakukan water bombing di OKI pada 12 Oktober lalu. Karena kendala spare part, heli tersebut harus di-maintenance. “Kami akan coba percepat maintenance-nya."
EJ Chew memaparkan, kru dari Singapura terdiri 40 anggota dengan 6 pilot yang bekerja bergantian. Fokus dari Singapura adalah membantu pemadaman karhutlah yang ada di Sumsel. “Kita sudah lakukan water bombing, kemarin, jadwalnya pagi dan sore. Tapi sore terganggu visibility, jadi kita tetap harus sesuaikan itu,” ungkap EJ Chew.
Terpisah, Dansatgas Udara yang juga merupakan Danlanud Palembang, Letkol Pnb Muhammad Riza Yudha Fahlefie, mengatakan, saat ini ada beberapa heli bantuan BNPB. Di antaranya, Cassa 212 (TMC), BO 105, Bell 234, dua unit MI 171, MI 8, AS 332, tiga unit Air Tractor, CH 47, dan CL415. Tercatat ada tiga heli yang maintenance yakni MI8, air tractor, dan AS 332. “Ada beberapa sedang dalam tahap maintenance dan diupayakan akan bisa dioperasikan secepatnya. Begitu Singapura dapat spare part-nya akan bisa langsung operasi,” ungkap dia saat paparan di-briefing pagi di Kantor BPBD Sumsel, kemarin.
Pantauan Satelit Modis (Terra Aqua) pada 13 Oktober 2015 pukul 07.30 WIB, ada 169 titik api. Paling banyak di OKI sebanyak 138 titik. Tersebar di Cengal, Air Sugihan, Tulung Selapan, Simpang 3 Sakti, Pematang Panggang, Mesuji, Pedamaran, Kayu Agung, Lampam dan Rambutan. “Fokus kita hari ini (kemarin) di OKI,” cetusnya.
Kepala BNPB Willem Rimpanglei menambahkan, operasi gabungan dari Indonesia, Malaysia dan Singapura terus melakukan pemboman air dari udara di daerah Air Sugihan (OKI), Cengal (OKI), dan Indralaya (Ogan Ilir). “Ada 10 helikopter dan pesawat dikerahkan untuk melakukan water bombing di daerah tersebut,” ungkap dia.
Hujan buatan juga terus dilakukan dengan menyemai awan potensial. Keringnya cuaca menyebabkan awan yang terbentuk mandul dan terbatas jumlahnya. Pada 12 Oktober 2015, turun hujan di Air Sugihan, pukul 14.00 WIB dan 20.00 WIB. “Kita sudah semai garam 72,3 ton di daerah Sumsel sejak Agustus hingga sekarang,” beber dia. Willem menyebut, operasi udara itu akan diperkuat tambahan satu unit Hercules L382G Bomber dari Australia yang mampu membawa air 15.000 liter.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho menambahkan, 85 persen dari kebakaran berhasil diatasi setelah dilakukan water bombing. Dari keterangan sebelumnya, 221.704 hektar hutan dan lahan hangus akibat kebakaran di Sumsel.
Di sisi lain, pemadaman melalui jalur darat juga tak ada hentinya. Sebanyak 3.694 personil dari TNI, Polri, Manggala Agni, BPBD dan lainnya terus membantu proses pemadaman. Selain itu, pembangunan sekat kanal di Air Sugihan sudah mencapai 3,84 Km. Sekat kanal difungsikan untuk menjaga area gambut tetap basah, sehingga meminimalisir kebakaran kembali.
Tapi sayangnya, usaha keras mereka diuji. Titik panas (hotspot) baru masih bermunculan. Tercatat ada 138 hotspot di Sumsel kemarin. Sutopo mengatakan, kemunculan ini lantaran rawa gambut terbakar sulit dipadamkan. Titik ini muncul di area dalam tanah.

Kepala Seksi Observasi dan Informasi BMKG Statmet Bandara SMB II Palembang Agus Santosa memprediksi awan penghujan masih belum terlihat hingga 18 Oktober mendatang. “Untuk Sumatera arah angin masih dari Tenggara. Kondisi hari ini (kemarin) di Sumsel masih sulit terbentuk awan penghujan kecuali di perbatasan Jambi terpantau besok (hari ini) ada awan penghujan. Tapi intensitasnya ringan,” jelas dia.
Selain itu, pantauan sementara BMKG, pada hari ini (14/10) juga terpantau ada awan penghujan di PALI, Ogan Ilir, Muara Enim dengan intensitas hujan ringan. “Selebihnya kita prediksi di Sumsel sangat kering dan tak terdeteksi adanya awan penghujan ini,” ucap Agus.
Gubernur Alex Noerdin mengaku, segala upaya dan daya sudah dimaksimalkan dan dioptimalkan demi lakukan pemadaman karhutla yang ada di Sumsel. “Kita tak lagi hitung-hitungan dana. Kita hanya fokus secepatnya selesaikan permasalahan ini,” beber dia. Ia tak mau Sumsel disebut hanya sebagai lumbung asap.
Setelah melakukan pengecekan kesiapan tim satgas udara dan armada operasi udara, Alex dan semua jajaran pemerintahan Provinsi Sumsel mengunjungi kediaman Bakri. Orang tua dari balita 15 bulan Arika Fatinah Ramadani yang diinfokan meninggal karena asap di Kelurahan Sukajaya, Kecamatan Sukarame, Palembang. Bukan hanya keluarga dari Arika, juga hadir Hendra, ayah dari M Husin Saputra (28 hari) yang juga disebut meninggal karena ISPA. Sebagai bentuk simpati, Alex memberikan bantuan kepada keluarga korban berupa dana sosial Rp10 juta masing-masing keluarga dan bantuan bedah rumah untuk keluarga Husin dengan besaran Rp10 juta.

20 Penerbangan Delay
Akibat tebalnya kabut asap, sebanyak 20 penerbangan tujuan Bandara Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) II, Palembang mengalami delay, kemarin (13/10). General Manager (GM) PT AP II Palembang Iskandar Hamid, mengatakan, penerbangan pagi untuk kedatangan ke SMB II banyak terjadi delay akibat jarak pandang yang hanya 600 meter. “Karena jarak pandang yang jauh diatas normal yakni 800 meter,” kata Iskandar. (wia/wly/ce1)
sumber api

MoU

[darurat asap] alex noerdin siap mundur

Yang jambi riau sama kalimantan gimana?

Hidup mahasiswa.....!!!!!
Diubah oleh chemengs 14-10-2015 11:12
0
2.6K
26
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan