Mengapa Pelajar Dengan Nilai Biasa Termasuk Drop Out Bisa Sukses Dalam Hdupnya
TS
dic05.mof
Mengapa Pelajar Dengan Nilai Biasa Termasuk Drop Out Bisa Sukses Dalam Hdupnya
Spoiler for HT kedua:
Spoiler for Makasih Atas Repnya Gan:
Spoiler for Intro Ilustrasi:
Kita tentu sudah tidak asing lagi dengan para miliarder drop out diatas, Bill Gates, Steve Jobs, dan Mark Zuckerberg ketiganya merupakan pengusaha sukses yang sama-sama drop out (DO) dari kampus mereka, namun bukan berarti kita harus DO untuk sukses seperti mereka, yang perlu kita pelajari adalah bagaimana mereka bisa sukses tanpa gelar/ijazah dan apa yang mereka lakukan setelah DO dari kampus mereka masing-masing.
Pertama-tama sekolah itu penting. Jangan karena setelah Anda membaca artikel ini malah jadinya Anda tidak sekolah, karena disini kita akan membahas beberapa hal yang salah didalam sekolah dan belajar dari mereka yang dapat sukses walaupun mereka tidak lulus atau memiliki nilai biasa-biasa saja disekolah.
Ada 3 hal yang salah dalam sekolah dan perlu kita pahami dengan baik. Tentu 3 hal berikut tidak mewakili semuanya tetapi mari kita pelajari satu-persatu.
Quote:
1. Sukses di sekolah/kuliah tidak ada hubungannya dengan kesuksesan dalam hidup
Mayoritas dari kita (hanya asumsi) sekolah dengan tujuan “uang”, yang artinya sekolah/kuliah lalu lulus mendapat gelardan mencari pekerjaan yang lebih baik dengan bayaran yang lebih mahal. Sekolah/kuliah hanya memastikan Anda mendapat “gelar” dan “peluang pekerjaan” yang lebih baik. Artinya jika Anda sekolah/kuliah dengan nilai sebaik apapun tidak menjamin Anda mendapatkan pekerjaan/gaji yang lebih baik dari mereka yang biasa-biasa saja, tentu dengan nilai/IPK yang lebih tinggi mempermudah Anda untuk mencari pekerjaan atau lolos seleksi job interview, tapi peran sekolah hanya sejauh itu dalam karir Anda, sisanya tergantung Anda bagaimana Anda menjalankan pekerjaan dan meningkatkan value Anda sebagai karyawan. Intinya sekolah hanya menjamin Anda mendapatkan “peluang pekerjaan” yang lebih baik (job security), saya bilang “peluang” karena pada kenyataannya tidak semua sarjana bisa mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan ijazah mereka.
Kita bayangkan ilustrasi berikut:
Di Indonesia jumlah sarjana dari tahun ke tahun terus meningkat, sedangkan kita tahu entrepreneur di Indonesia masih sangat minim. Dengan lapangan pekerjaan yang seadanya dan pertumbuhan sarjana tiap tahunnya, dapat dipastikan akan banyak sekali pengangguran S1 dan lebih banyak lagi pengangguran SMA nantinya. Perusahaan dapat mencari sarjana S1 dengan mudah sedangkan mereka yang sarjana memiliki pilihan yang seadanya. Nantinya mungkin ijazah S1 akan dianggap seperti ijazah SMA, apa arti ijazah S1 jika semua orang punya ijazah S1..?
Kompetisi yang ada juga akan membuat kita semakin sulit untuk sukses karena basicnya kita bersaing dengan “semua orang yang sekolah/kuliah” dan sudah ada jutaan orang yang memiliki ilmu yang sama, jadi berpikirlah bagaimana untuk meningkatkan skill/value Anda atau menjadi unik dari yang lainnya.
Quote:
2. Sekolah adalah pembunuh kreativitas
Untuk sukses dalam hidup Anda membutuhkan passion/hasrat dalam bekerja, bukan sesuatu yang dipaksakan hanya karena “semua orang melakukannya”. Tentu Anda masih ingat saat sekolah kita mempelajari belasan mata pelajaran yang pada akhirnya menyusut menjadi beberapa subjek saat kita kuliah. Yang menjadi pertanyaan adalah apakah passion atau bakat Anda ada disana? Bagaimana jika bakat Anda adalah bermain basket, atau menjadi atlit gaming, atau membuat video-video lucu di youtube, atau membuat komentar tentang video game di youtube? Itu semua tidak ada disekolah, Dan pada akhirnya orang-orang menua tanpa memiliki passion terhadap apapun. Mayoritas dari kita masih meremehkan bidang seni/kreatif dan menganggap akan sulit menghasilkan uang dari bidang tersebut. Pada kenyataannya memang tidak semua orang bisa sukses dibidang seni, begitu pula sebaliknya tidak semua orang bisa sukses dibidang akademik/sekolah. Are you an academic or an artist? Or something elsS E N S O R?
Quote:
3. Sekolah (mayoritas) tidak melatih kemampuan berpikir tetapi kemampuan menghafal
Kebanyakan sekolah (mungkin saya salah) tidaklah melatih kemampuan berpikir tetapi kemampuan kita menghafal. Contoh:
Biologi = Menghafal nama latin dan organ tubuh manusia
Fisika = Menghafal teori hukum alam dan rumus-rumus ilmuwan
Matematika = Menghafal rumus-rumus kalkulus dan perhitungan dimensi lainnya
Geografi = Menghafalkan fakta tentang bumi
Sejarah = … (sudah jelas)
Mungkin contoh diatas tidak sepenuhnya benar, ada beberapa kasus yang membutuhkan kemampuan berpikir seperti pemecahan soal kasus matematika dan fisika (menggunakan logika), namun hampir sebagian besar apa yang dipelajari di sekolah/kuliah adalah hafalan. Hanya sedikit mata pelajaran yang betul-betul mengajarkan kita tentang berpikir. Beberapa bidang yang “menurut saya” betul-betul melatih kemampuan berpikir logika/nalar yaitu:
Coding/Programming
Teknik/Engineering
Komunikasi/Language
Art/Design
Sekarang mari kita belajar mengapa mereka yang biasa-biasa saja disekolah bahkan DO dapat sukses dalam hidupnya. Tentu tidak semua orang yang biasa-biasa saja/DO itu sukses, begitu pula mereka yang sukses disekolah tidak semuanya berhasil/gagal dalam hidupnya, yang kita perlu pelajari adalah bagaimana bisa orang-orang tersebut sukses walaupun tidak memiliki ijazah atau prestasi apapun disekolah.
Untuk menjadi sukses seperti Bill Gates/Mark Zuckerberg kita perlu mempelajari prosesnya (bukan DO-nya), ada satu pola yang sama dari mereka-mereka yang sukses tanpa memiliki ijazah atau prestasi apapun disekolah yaitu mereka membangun aset sedini mungkindan menciptakan sesuatu dari aset tersebut.
Spoiler for Membangun aset:
Aset yang dimaksud bukanlah uang/properti/ijazah/pekerjaan melainkan skill, passion, dan investasi diri lainnya. Bill Gates/Mark Zuckerberg bukanlah programmer terbaik di dunia, mereka drop out dari Harvard bukan karena mereka bodoh, tetapi mereka menemukan bidang yang mereka kuasai namun tidak diajarkan disekolah. Mereka menganggap kemampuan/skill mereka sendiri sebagai investasi. Apapun yang mereka pelajari harus berguna untuk kehidupan mereka dan apapun yang mereka lakukan harus memberikan hasil yang lebih baik.
Pendidikan formal mungkin bisa meningkatkan rasa aman kita, tetapi cepat atau lambat Anda akan merasa itu semua tidak relevan, skill/kemampuan tetaplah investasi terbaik. Dalam hidup orang tidak akan menanyakan berapa nilai/IPK Anda tetapi apa yang dapat Anda berikan untuk mereka. Value apakah yang dapat Anda berikan untuk orang lain?
Spoiler for Menciptakan sesuatu:
Bill Gates membangun Microsoft, Steve Jobs membangun Apple, Mark Zuckerberg menciptakan Facebook, begitu pula dengan pengusaha-pengusaha drop out lainnya. Dengan menciptakan sesuatu mereka juga meningkatkan aset yang sudah mereka bangun sejak awal. Semua aset yang mereka punya memiliki efek snowball (efek bola salju), ibarat bola salju yang terus bergulir semakin lama akan semakin besar, kebanyakan orang membuat kesalahan dengan menukar waktu yang mereka punya dengan uang (karyawan), yang artinya mereka terjebak selamanya dalam pemikiran menghabiskan waktu untuk mendapatkan uang, tetapi jika Anda menginvestasikan waktu Anda untuk skill/kemampuan/passion dan menciptakan sesuatu/value dari sana maka apa yang Anda ciptakan dapat menghasilkan uang bahkan disaat Anda tidur.
Sebagai contoh apakah ada yang mau membayar Mark Zuckerberg/Bill Gates milyaran dollar sebagai karyawan atau programmer freelancS E N S O R?
Mereka memulai sedini mungkin, membangun aset saat mereka muda dan menciptakan sesuatu dari aset-aset yang sudah mereka bangun. Mereka tahu bahwa memulai adalah satu-satunya cara supaya mereka tahu rasanya, mereka tidak perlu izin dari orang lain untuk menciptakan sesuatu, dan dengan menciptakan bola salju (snowball) mereka sendiri maka semua aset yang mereka miliki akan semakin besar seiring berjalannya waktu.
Itulah mengapa mereka yang biasa-biasa saja disekolah bahkan drop out dapat sukses luar biasa dalam hidupnya, yang perlu kita pelajari adalah membangun aset sedini mungkin (skill/passion) dan menciptakan sesuatu (build snowball) yang dapat berguna untuk orang lain. Tentunya semua itu tidak semudah kata-kata dalam artikel ini, Anda perlu waktu, modal, koneksi, kerja keras, dan sebagainya.
Kesuksesan bukan tentang nilai/IPK yang kita punya melainkan karakter, pengalaman, kemampuan dan ketekunan yang kita miliki. Kita dapat belajar banyak dari mereka yang sukses walaupun tidak berprestasi selama sekolah, yang harus kita pelajari adalah prosesnya, apa yang membuat mereka bisa seperti sekarang, apa yang mereka lakukan dan bagaimana mereka menghadapi kehidupan diluar sekolah. Beberapa contoh yang sangat bagus untuk kita pelajari seperti:
Bill Gates – founder Microsoft
Steve Jobs – founder Apple
Mark Zuckerberg – founder Facebook
Richard Branson – founder Virgin Group
David Karp – founder Tumblr
Michael Dell – founder Dell
Versi lokal:
Bob Sadino – pengusaha sukses yang terkenal dengan gaya celana pendeknya
Arief Widhiyasa – CEO Agate Studio
Jangan sampai terinspirasi dengan drop outnya, tetapi proses yang mereka jalani diluar kehidupan sekolah. Kehidupan adalah pendidikan terbaik, bukan tentang sekolah atau nilai atau DO, tetapi kerja keras, passion, komitmen, pengorbanan, pantang menyerah untuk terus belajar dan berusaha.
Karena banyak commen bermutu jadi ane masukan komeng kaskuser disini
Spoiler for Comment dan jawaban ane:
Quote:
Original Posted By romisuntara►siip gan, inspiratif.
tapi MUNGKIN juga bisa begini gan: Tidak mengenal malu dalam bekerja.
coba kalao lulus kuliah (sarjana, magister, bahkan doktor) jual telor kaya om Bob pasti ada rasa malu.
karena DO mereka tidak terbebadi dengan gelar gan.
seperti kata W. S Rendra dalam sajak "Seeonggok Jagung"
melatih rasa malu sebenarnya lebih susah dari teorinya gan ane sudah berusaha melatihnya tapi hasilnya masih belum bisa full kontrol rasa malu
Quote:
Original Posted By Farhant►Buat TS,renungkan ini . . .
Mereka di DO dari salah satu universitas terbaik di dunia . . .bukan dari univ yg masuk nya bisa disogok.#ups
Jadi jangan disamain di DO dari SMA sama sekolah terbaik didunia.
sebenarnya DO dari mana bukan masalah, seperti yang dah dibilang yang penting bagaimana rencana kita setelah DO
dan apakah worth it untuk DO demi mengejar passion atau oppurtunity yang ada di depan mata kita
Quote:
Original Posted By aldoamrs►Nih nasihat ane untuk Agan/Aganwati semua.
"Jangan jadikan kesuksesan orang lain sebagai alasan anda untuk bermalas-malasan. Ingat, anda bukanlah mereka (Steve Jobs,Mark Zuckerberg,Einstein,dsb.)"
Pendidikan itu penting Gan,klo lo bilang sekolah itu gk penting.Yasudah ntr anak lo jgn disekolahin,biar lo didik aj sendiri
yah "mereka" adalah 1 dari 10 ribu orang mungkin 100 ribu atau mungkin lebih tetapi sebenarnya kita juga bisa menjadi "mereka" asalkan cukup beruntung mendapat kesempatan dan cukup pintar untuk menggunakannya
Quote:
Original Posted By blitz.fire►menurut saya yg terpenting itu kreatif/cerdas + usaha, karena percuma jika pintar/kreatif tapi tdk ada usaha sama saja dengan 0
Dan sekolah juga penting gan. karena Di sekolah lah kita mendapatkan ilmu. tapi jgn hanya belajar Di sekolah. cari juga ilmu Di luar sekolah (seperti mencari tutorial membuat program via visual basic dsb). karena menurut saya pelajaran Di sekolah kurang cukup gan. Dan jgn lupa utk mencoba membuat sesuatu yg baru utk melatih kreatifitas
menurut saya pelajaran sekolah bukan hanya gak cukup tapi juga berlebihan karena banyak hal yang harusnya opsional tapi dipaksa diajarkan
Quote:
Original Posted By iUrieganov►satu lagi trit BODOH masuk HT
ini sih namanya trit pembodohan generasi muda tau ga sih
yg namanya sekolah itu sebagai penunjang kesuksesan, emg sih bukan penentu utama kesuksesan
kalo pny keberuntungan luar biasa sih bisa aja sukses kyk tokoh2 di atas
tp inget ga semua org pny tingkat kebetuntungan yang tinggi yg bs sukses tanpa perlu pinter di sekolah..
makasih gan dah mampir di trit sampah ini
anyway mereka memang orang yang beruntung tapi saya rasa mereka sukses bukan hanya mengandalkan keberuntungan saja
lagi pula mereka DO dengan tidak asal-asalan melainkan mengejar peluang di depan mata mereka
mungkin saja kalau mereka tidak DO, saat lulus nanti sudah ada orang lain yang menggunakan idenya dan mereka sudah kalah momentum
Karena kita (saya, anda, kalian) bukan orang-orang sukses itu.
Ya memang nasib sih ga ada yang tau, tapi jangan semata-mata mereka sukses, lantas kita beranggapan bahwa sekolah tidak sepenting itu.
Belum tentu juga kita punya nasib brillian seperti mereka.
Please lah, kalo emang punya biaya dan punya waktu ya sekolah.
Banyak orang-orang yang keterbatasan biaya begitu inginnya sekolah sampai mencari beasiswa.
Hal itu justru yang harus dijadiin patokan.
kita memang bukan atau belum jadi orang sukses tentu saja kita gk gunakan kesuksesan mereka sebagai alasan untuk malas-malasan
toh saya justru merasa bingung kenapa bisa jadi malas-malasan, karena setau ane mereka saat kuliah sudah bekerja dan stelah do mereka banting tulang dan memeras otak supaya ide mereka bisa direalisasikan dan sukses
jadi jangan jadi malas-malas kuliah terus DO
Quote:
Original Posted By 9gagforlife►Trit bodoh. TS bodoh. Gini nih anak kaga mampu sekolah yg ngira dirinya hebat.
Sekolah membunuh kreativitas? bodoh bin tolol lu. Lu tau yg namanya ekskul kaga nyet?
Menghapal rumus? Lu bego banget sih. Sejak kapan integral/kalkulus ada rumusnya? Tau definisi integral kaga sih?
Woy bego, kalo lu kaga sekolah ya kaga usah iri dan jadi sok pinter dah, kasian mak lu noh.
Tambahan : orang" sukses yg disebutin TS itu, abis DO langsung membuat/menghasilkan sesuatu yg berguna, bukannya bikin trit di kaskus yg judulnya "kena DO juga bisa sukses".
Quote:
Original Posted By tyobau►bodoh itu orang yang udah ga ada kemampuan atau keterampilan lain, Malas, Tak bisa berpikir ke depan, Miskin motivasi, dan paling parah menggantungkan dirinya di takdir.
tapi malah berkhahal pengen kaya Bill gates .
kalo orang lain nanya.. eh ipk lu kok gini sih, eh lu kok males kuliah sih, eh lu kok tidur mulu sih .. dia jawab "Liat aja bill gates ga sekolah aja bisa jadi orang terkaya"
asli dah ga abis pikir..
ane ngakak dulu y baca tulisan ente "Tambahan : orang" sukses yg disebutin TS itu, abis DO langsung membuat/menghasilkan sesuatu yg berguna, bukannya bikin trit di kaskus yg judulnya "kena DO juga bisa sukses (ngena banget y)"
ok ane jawab sebisanya yah
ekskul memang bisa melatih kereativitas kita tapi jangan lupa ekskul ini sama sekali tidak membantu kita agar bisa membawa pulang ijasah, tentu saja ada tekanan dari guru dan ortu untung mengesampingkan ekskul agar nilai akademis kita di ijasah bisa lebih baik
kalau soal kalkulus ane sendiri belum dapat jadi gk bisa komentar tapi kalau integral memang ada kan rumusnya?
setau ane pas sma kelas 11 ane memang disuruh menghafal saja cara melakukan integral, tentu saja lain cerita kalau IQ ente cukup tinggi untuk melakukannya
tapi ane sendiri ogah karena integral ini tidak dipakai di kehidupan nyata
Quote:
Original Posted By cinderellax►Saya rasa TS melupakan berita ini
buka dulu coy link diatas ini...
dan masih banyak lagi keturunan yahudi yg super sukses selain link diatas..
makanya kenapa HITLER dijaman nya itu membantai bangsa yahudi habis2 an dan meninggalkan sedikit bangsa yahudi di dunia ini di masa nya itu ada alasan nya coyy...belajar sejarah dunia coyy..
TS bukan bangsa yahudi...jadi jgn ikut2 an dan samakan otak kamu dengan bangsa yahudi...
mimpi apa semalam TS??otak ONTANIA kok disamakan dengan bangsa yahudi
lol kok malah jadi berbau konspirasi gini
yeah sebenarnya ane sudah tahu kalau otak yahudi entah kenapa lebih jalan dari bangsa lain
tapi menurut ane alasannya simple aja kenapa otak mereka lebih encer, sejak dari zaman nenek moyang sampai zaman sekarang mereka sudah menghindari benda ajaib yang bernama "rokok"
Tujuan artikel ini dibuat untuk menganalisis:
1. Kenapa orang yang biasa saja/DO disekolah bisa sukses (DO yg SUKSES bukan DO-DO yg gagal, ngapain bahas yg gagal)
2. belajar dari mereka, kenapa bisa sukses walaupun tanpa ijazah atau prestasi disekolah
bukan untuk menginspirasi agan2 supaya DO atau mengatakan sekolah itu tidak penting..
Sekolah itu penting, namun akan lebih baik kalau kita tahu beberapa hal yg salah didalamnya..
CMIIW
Mungkin memang ada beberapa poin yg salah diartikel ini, thanks for the feedback
Kaskus memang penuh dengan orang2 yg kritis