Mimpi pebalap Indonesia Rio Haryanto berlaga di ajang mobil balap bergengsi dunia Formula One alias F1 semakin dekat. Hal ini tak terlepas penampilan ciamik Rio di perhelatan balap satu tingkat di bawah F1, yaitu GP2. Beberapa kali menjuarai seri GP2 membuat Rio 'dilamar' tim yang berkompetesi di F1.

Pemuda 22 berusia tahun itu menyebut ada tiga tim F1 yang 'melamarnya' pasca menjadi kampiun di tiga seri GP2. Namun sayangngnya, berlaganya Rio di kasta tertinggi balap jet darat itu terkendala biaya. Sebab, biaya untuk mengikat kontrak dengan tim papan tengah atau atas F1 tak murah. Biayanya sekira mencapai 15-20 juta euro atau setara Rp 307 miliar.

Hal inilah yang membuat berbagai pihak termasuk Presiden Joko Widodo urun rembuk berusaha mencarikan sponsor bagi Rio. Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang disinggung persoalan ini, pada awalnya tak terlalu berminat mencarikan solusi.

"(Rio kekurangan dana) itu urusan cari sponsor Pertamina atau apa," ujar Ahok kepada awak media di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (13/10/2015).

Belakangan, Ahok mengubah pernyataannya. Menurut mantan Bupati Belitung Timur itu, kerja sama dan dukungan dana dari Pemprov DKI Jakarta untuk Rio berlaga di F1 bisa saja dilakukan.

"Bisa saja sih kalau kita sponsorin, Enjoy Jakarta boleh saja. Kita lihat gimana," kata Ahok.

Adapun Presiden Jokowi telah memerintahkan Menteri BUMN Rini Soemarno mencarikan sponsor bagi Rio. Jaringan bisnis Rini yang luas dirasa mampu membantu mengatasi persoalan sponsor ini.

Di samping itu, menurut Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi, sejumlah perusahaan BUMN menyatakan kesediannya mensponsori Rio. Salah satunya PT Pertamina.

Narsum: http://www.infonitas.com/megapolitan...ponsorin/10867

hayoo yg bersedia tlg disegarakan