- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- Jokes & Cartoon
kisah anak anak dan anjingnya


TS
feliformia
kisah anak anak dan anjingnya
Ada seorang anak Papua, namanya Yohanes Goram. Dan
tinggal di dermaga. Suatu hari, Goram berlari-lari ke Pastoran
terdekat, menemui Pastor Purwadi. Goram meminta Pastor
Purwadi untuk memberkati anjingnya yang sedang sekarat.
Pastor tersenyum dan mengiyakan. Mereka berdua menuju
rumah Goram di dermaga, melihat anjingnya yang sekarat.
Pastor yang asli Bantul itu menempelkan telapak tangannya
ke jidat anjing dan berkata dalam Bahasa Jawa:: " Su... asu...
nek kowe arep mati yo mati,o... nek urip yo waras,o. " (Wahai
anjing, jika engkau harus mati, matilah, tapi bila kau harus
hidup, segera sembuhlah...") Goram yang tidak mengerti
Bahasa Jawa berpikir, pasti Pastor berdoa menggunakan
Bahasa Latin. Sekalipun agak sulit, dihafalkannya doa
tersebut. Setelah itu Pastor langsung pulang. Setiap hari
Goram menempelkan tangannya ke jidat anjingnya sambil
membacakan doa yang didengar dari Pastor dan diapun jadi
lancar mengucapkannya. Beberapa hari kemudian Goram
berlari-lari ke Pastoran bermaksud melaporkan kalau
anjingnya sudah sembuh. Namun dia dihampiri pembantu
yang mengatakan kalau Pastor Purwadi sedang sakit flu.
Goram terkejut, langsung menuju kamar Pastor dan langsung
menempelkan telapak tangannya ke jidat Pastor Purwadi
seraya berdoa seperti yang dilakukan Pastor Purwadi : " Su...
asu... nek kowe arep mati yo mati,o.... nek urip yo waras,o.".
(Tentu saja doa Goram menggunakan aksen Papuanya yang
kental. Pastor Purwadi amat kaget, dan langsung sembuh...
tinggal di dermaga. Suatu hari, Goram berlari-lari ke Pastoran
terdekat, menemui Pastor Purwadi. Goram meminta Pastor
Purwadi untuk memberkati anjingnya yang sedang sekarat.
Pastor tersenyum dan mengiyakan. Mereka berdua menuju
rumah Goram di dermaga, melihat anjingnya yang sekarat.
Pastor yang asli Bantul itu menempelkan telapak tangannya
ke jidat anjing dan berkata dalam Bahasa Jawa:: " Su... asu...
nek kowe arep mati yo mati,o... nek urip yo waras,o. " (Wahai
anjing, jika engkau harus mati, matilah, tapi bila kau harus
hidup, segera sembuhlah...") Goram yang tidak mengerti
Bahasa Jawa berpikir, pasti Pastor berdoa menggunakan
Bahasa Latin. Sekalipun agak sulit, dihafalkannya doa
tersebut. Setelah itu Pastor langsung pulang. Setiap hari
Goram menempelkan tangannya ke jidat anjingnya sambil
membacakan doa yang didengar dari Pastor dan diapun jadi
lancar mengucapkannya. Beberapa hari kemudian Goram
berlari-lari ke Pastoran bermaksud melaporkan kalau
anjingnya sudah sembuh. Namun dia dihampiri pembantu
yang mengatakan kalau Pastor Purwadi sedang sakit flu.
Goram terkejut, langsung menuju kamar Pastor dan langsung
menempelkan telapak tangannya ke jidat Pastor Purwadi
seraya berdoa seperti yang dilakukan Pastor Purwadi : " Su...
asu... nek kowe arep mati yo mati,o.... nek urip yo waras,o.".
(Tentu saja doa Goram menggunakan aksen Papuanya yang
kental. Pastor Purwadi amat kaget, dan langsung sembuh...
0
2.3K
25


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan