Kinerja Kementerian PUPR dalam satu tahun Kabinet Kerja

Satu tahun sudah Pemerintahan Presiden Jokowi-JK dengan Kabinet Kerja melaksanakan tugasnya. Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dalam memenuhi target pembangunan 2015-2019 membutuhkan pendanaan sebanyak Rp. 931,5 Triliun (termasuk program pendukung) dan pengadaan lahan seluas 135.222 ha sekitar 108,66 Triliun.

Diantaranya adalah untuk bidang Sumber Daya Air (SDA) sebanyak Rp. 361,56 T dengan program utamanya adalah pembangunan 49 waduk ditambah 16 waduk yang sedang berjalan, pembangunan 1 juta jaringan irigasi baru dan rehabilitasi 2,2 juta jaringan irigasi. Dengan kebutuhan lahan seluas 111,437 ha dengan nilai sebesar 46,67 T.

Sementara itu untuk bidang jalan dan jembatan dana yang dibutuhkan oleh Ditjen Bina Marga (BM) adalah sebesar Rp.278,177 T yang target utamanya adalah membangun jalan baru sepanjang 2.650 km, membangun jalan tol 1.000 km, dan pembaruan jalan arteri sepanjang 3.072 km. Kebutuhan lahan untuk bidang ini adlaah seluas 21.172 ha dengan nilai sebesar Rp. 33,76 T.

Dalam bidang infrastruktur permukiman atau Cipta Karya kebutuhan dananya adalah sebesar Rp. 128,106 T, dengan target utama diantaranya adalah pembangunan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) di perkotaan 15,4 juta sambungan rumah dengan kapasitas mengaliri 145.162 liter per detik, pembanguna sistem air limbah komunal di 5.200 kawasan dan terpusat di 12 Kota/Kabupaten, pembangunan instalasi air limbah dengan sistem terpusat skala kawasan di 200 kawasan dan pembangunan air limbah sistem setempat dengan instalasi pengolahan lumpur tinja (IPLT) di 222 Kabupaten/Kota. Lahan yang diperlukan adalah seluas 2.157 ha dengan nilai Rp.27,3 T.

Bidang Cipta Karya, dengan anggaran Rp 19,612 T dilaksanakan untuk pembangunan 6 SPAM regional, 721 SPAM MBR, 237 Kawasan Khusus, Penyehatan 124 PDAM, pengembangan sanitasi di 1.069 kawasan, 66 TPA, Drainase 58 Kabupaten/Kota, 3R di 350 kawasan dan infrastruktur permukiman di 560 kawasan kumuh, 1.307 ha kawasan permukiman perkotaan, sarana/prasarana di 14 kawasan, 15 kawasan Kebun Raya, 139 ha kawasan permukiman nelayan, 6 kawasan kota pusaka dan 31 kawasan P2KH.

Sedangkan di bidang perumahan kebutuhan dananya adalah Rp 184,663 triliun yang target utamanya adalah pembangunan Rusunawa sebanyak 61.575 unit, pembangunan Rumah Khusus sebanyak 21.285 unit dan penanganan kawasan kumuh sebanyak 37.407 ha. Kebutuhan lahannya adalah seluas 456 ha dengan nilai sebesar Rp 0,931 T. Diketahui bahwa pemerintah memiliki program sejuta rumah dengan porsi untuk MBR adalah 603.516 unit dengan pembagian Pemerintah 98.300 unit, Perumnas 36.016 unit, REI 230.000 unit, APERSI 155.000 unit ASPERI 18.800 unit, BPJS-T 35.400 serta PEMDA 30.000 unit dan Non MBR 396.484 unit dengan pembagian 250.000 unit dan masyarakat 146.484 unit.

Untuk program kerja 2015 Kementerian PUPR mendapatkan anggaran sebanyak Rp 118,5 triliun (termasuk program pendukung). Untuk Sumber Daya Air dana yang dianggarkan adalah Rp 30,562 T, program yang dilaksanakan adalah pembangunan 13 waduk, pembangunan 0,18 ribu ha irigasi, pembangunan 42,25 km pengaman pantai, pembangunan 215 km pengendali banjir, dan pembangunan 144 buah pengendalian sedimen/lahar.

Sementara itu untuk bidang jalan atau Bina Marga dana yang dianggarkan adalah Rp 56,974 T untuk pembangunan jalan baru 497 km dan 705 km di perbatasan, pembangunan jalan tol sepanjang 40 km, jembatan baru sepanjang 7.653 meter dan 1239 di perbatasan, penggantian jembatan sepanjang 6.616 meter, pembangunan jembatan 7.147 meter dan Flyover, underpass, perlintasan tak sebidang KA sepanjang 2.544 meter.

Dari awal Kabinet Kerja berjalan, Kementerian PUPR telah melakukan penyelesaian pekerjaan atau program pembangunan infrastruktur yang terhenti pelaksanaannya dan tidak diteruskan (mangkrak) sampai dengan tahun 2014 yaitu jalan tol Cikopo – Palimanan di Provinsi Jawa Barat (diresmikan 13 Juni 2015),jembatan DR.Ir Soekarno di Provinsi Sulawesi Utara (diresmikan 28 Mei 2015), Jembatan Merah Putih di Provinsi Maluku (progress fisik 90,886 %), Bendungan Jatigede di Provinsi Jawa Barat (pengisian awal 31 Agustus 2015), Bendungan Nipah di Provinsi Jawa Timur (siap digenangi November 2015), bendungan Bajulmati di Provinsi Jawa Timur (target penyelesaian 2015), penanganan lumpur Sidoarjo di Provinsi Jawa Timur, dan pembangunan jembatan Tayan di Provinsi Kalimantan Barat (progress fisik 96%).

Di tahun 2015 ini juga terdapat kegiatan baru dan dimulainya pekerjaan atau program pemenuhan misi Nawacita 2015-2019 dalam meningkatkan daya saing nasional dengan kebijakan rakyat yaitu membangun 13 Bendungan (Raknamo-NTT, Logung-Jateng, Lolak-Sulut, Keureuto – NAD, Passeloreng – Sulsel, Tanju – NTB, Mila – NTB, Bintang Bano – NTB, Karian – Banten, Rotiklod – NTT, Sindang heula – Banten, Estuari – Kepulauan Riau), Sudetan Kanal Banjir Timur (progress fisik 54,37%), program Sejuta Rumah(total terbangun 512.928 unit), jalan tol Trans Jawa, jalan Tol Trans Sumatera, jalan Perbatasan (Kalimantan, NTT, Papua), Kawasan Perbatasan (Kalimantan, NTT, Papua), jembatan Holtekamp (progress fisik 4,2%) dan jembatan Teluk Kendari.

Ini dia gambar-gambarnya gan,