- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Otaku Baik atau Otaku Jahat, Tipe Otaku Manakah Kamu?


TS
lacumo
Otaku Baik atau Otaku Jahat, Tipe Otaku Manakah Kamu?

Mempunyai hobi bukanlah hal yang aneh selama hobi tersebut bukan merupakan hobi yang aneh pula. Selama seseorang tersebut masih mampu mengelola hobinya dengan baik, tentu akan menjadi hobi yang menyenangkan di mata orang lain. Seseorang yang menekuni hobi tertentu setidaknya bisa digolongkan menjadi hanya merupakan pengemar biasa yang sekedar suka pada hobinya atau penggemar yang terobsesi terhadap hobinya tersebut. Di Jepang, seseorang yang terobsesi terhadap hobinya itu disebut otaku.
Quote:
Walaupun bisa dipakai untuk berbagai macam bentuk obsesi (suka secara berlebihan) terhadap suatu hal, kata otaku lebih banyak ditujukan untuk penggemar anime dan manga. Tahukah kalian bahwa di negara asalnya, Jepang, kata otaku memiliki pengertian yang negatif? Seperti artinya, rata-rata konotasi negatif otaku ini lahir dari perilaku para otaku yang terkesan lebih mementingkan hobi atau kesukaannya tersebut.

Tentu beda negara beda konotasi, tapi di Indonesia, entah kenapa banyak sekali fans anime dan manga yang sering menyebut dirinya sebagai otaku dan sangat merasa bangga dengan istilah itu tapi asalkan tidak menjadi otaku jahat, tentu tidak ada salah.
Tunggu sebentar, otaku jahat? apa itu otaku jahat?
Seorang pengguna twitter dengan akun, @yoshiya_448, membagikan lewat akun twitter-nya mengenai apa perbedaan otaku baik dan otaku jahat. Sang pengguna twitter yang menyukai vocaloid ini membagikan sebuah pengertian yang bagus mengenai apa itu otaku baik dan otaku jahat yang diucapkan oleh guru wali kelasnya.
Lihat status twitter-nya di sini
Quote:
Sebuah pengertian yang bagus bukan? Dan perbedaan ini pun bisa ditujukan untuk semua orang yang mempunyai hobi apa pun itu.
Nyatanya tidak hanya di Jepang, di Indonesia pun banyak ditemui otaku-otaku jahat berkeliaran. Mereka dapat dengan mudah ditemui di situs-situs media sosial, di mana mereka akan marah-marah secara berlebihan jika ada yang mengejek anime atau manga kesukaan mereka, tidak mau menerima kritik dan menganggu orang lain dengan kefanatikannya terhadap anime dan manga dengan kalimat tidak berbobot seperti, "i can't live without anime (aku tidak bisa hidup tanpa anime)", "anime is the best (anime adalah yang terbaik)", atau bahkan yang lebih ekstrim, pernah menemukan status yang bertemakan yandere.
Tidak ada salahnya kalian berbangga menjadi otaku tapi perhatikan sikap kalian terhadap sekitar kalian. Janganlah memaksakan apa yang kalian suka pada orang lain.
Kesimpulan
Jadi kalau punya hobi, jangan terlalu fanatik ama perbedaan pendapat. Share hobi2 agan secara obektif bukan secara subjektif. Contoh paling nyata di Indonesia dulu (atau sekarang masih?) adalah penggemar fanatik sepak bola Indonesia. Saat tidak terima tim favoritnya kalah, langsung tawuran antar pendukung. Yah macam2 begitulah yang bikin resah masyarakat sekitar. Semoga bisa dimengerti maksudnya.
Terima kasih sudah berkunjung. Semoga bermanfaat.



sumber
0
3.4K
26


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan