DPRD DKI Jakarta mengajukan anggaran untuk pengadaan komputer jinjing atau laptop senilai Rp 1,6 miliar pada Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) Kesekretariatan DPRD DKI Jakarta Tahun 2016. Anggaran sebesar itu rencananya digunakan untuk membeli 101 unit laptop.

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang mengetahui hal ini mempersilakan usulan legislatif itu diwujudkan. "Enggak apa-apa, kami lihat aja. Memang suka kebiasaan suka beli laptop tiap tahun, cek aja. Apa masih keperluan?" jelas Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (9/10/2015).

Ahok mengakui pengadaan serupa juga kerap terjadi di DPRD DKI Jakarta. Meski begitu, menurut Ahok perlu ada kajian, apakah pengadaan laptop tersebut diperlukan atau tidak. Kajian ini yang tengah dilakukan Pemprov DKI Jakarta.

"Sekarang kami bicara kalau kamu punya laptop, buat ngetik doang, buat Excel doang perlu enggak sih ganti lagi, kalau enggak rusak? Nah kami lagi cek," ujar Ahok.

Ahok melanjutkan pihaknya akan menyisir nilai anggaran pengadaan alat tersebut. "Kami akan sisir, dengan e-budgeting ini akan sama. Berapa yang beli tahun lalu, berapa yang beli (sekarang), gitu," tandas mantan Bupati Belitung Timur ini.

Di samping mengajukan anggaran pembelian laptop, DPRD DKI Jakarta juga mengajukan anggaran kunjungan kerja sebanyak 12 kali yang antara lain ke Bali, Amerika Serikat, Belanda, Tiongkok, Jepang, Korea Selatan dan Hungaria. Seluruh pengajuan ini sifatnya belum final karena baru sebatas usulan. Kepastian disetujui atau tidak baru bisa dipastikan ketika pengesahan APBD 2016.

Sementara itu, Sekretaris DPRD DKI Jakarta, Muhammad Yuliadi mengatkaan pengadaan laptop merupakan permintaan langsung dari para anggota DPRD DKI Jakarta. Karena dengan adanya laptop itu memudahkan kerja mereka ketika bertugas di luar kantor

Narsum: http://www.infonitas.com/megapolitan...an-sisir/10769

anggarannya lumayan jg