Mendengar ilmu kebal bisa jadi pikiran agan akan mengarah pada suatu hal yang tak lazim. Dengan ilmu itu seseorang mampu bertahan dari sayatan golok atau panasnya si jago merah. Sebagian orang juga menganggap ilmu itu sebagai sesuatu yang menyeramkan.

Anggapan demikian tidak seutuhnya benar, mengingat ilmu kebal pada hakikatnya adalah untuk melindungi diri dari bahaya tindak kekerasan. Namun apakah ilmu kebal termasuk dalam ilmu hitam, ilmu putih atau malah keduanya?

"Klasifikasi ilmu kebal. Jadi ilmu kebal ada 2 kategori yaitu ilmu kebal putih dan ilmu kebal hitam. Yang membedakan keduanya adalah lelaki (ritual) atau cara memperoleh ilmu tersebut," ujar Konsultan Spiritual, Pangeran Sukma Jati.

Pangeran Sukma menjelaskan jika ilmu kebal putih menggunakan wirid dan puasa sebagai ritual. Sedangkan ilmu kebal hitam melakukan pengorbanan darah atau menggunakan hewan sebagai ritualnya.

"Wiridnya itu adalah mantra yang katakanlah sudah dekat dengan Ketuhanan. Mengandung kalimat-kalimat tertentu yang bersumber dari Alquran. Sementara ilmu hitam itu biasanya kategori ritualnya lebih kepada yang aneh. Contohnya dia harus mengorbankan satu darah dan membutuhkan hewan, dan sebagainya," jelasnya.

Saat ditanya apakah ilmu kebal putih diperbolehkan dalam Islam, Pangeran Sukma menganggap ilmu kebal putih sebagai hal yang sah. Sebab, mantranya merujuk kepada Allah SWT dan bukan kepada penyembahan yang lain."Iya Insya Allah, jadi artinya memang kita aman ya untuk ilmu kebal putih ini memang aman ya. Dalam konteks selagi kalimatnya atau mantranya mengandung ayat-ayat suci Alquran. Kemudian dari mantranya tidak merujuk pada penyembahan-penyembahan makhluk lain ya, kita hanya boleh menyembah Allah. Selain itu mantranya yang merujuk kepada Allah dan tidak pada makhluk lain, itu sah sah aja" pungkasnya.



Terlepas dari ilmu kebal diperbolehkan dalam syariat atau tidak, sejatinya manusia tetap hanya meminta perlindungan kepada Allah SWT. Hidup mati seseorang tidak bisa diubah, sekebal apapun manusia, dia akan tetap kembali ke yang maha kuasa.