- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Penjahit Ukur Baju Di Kamar Lalu Yang Diukur Itu Apanya?


TS
WWEDoI
Penjahit Ukur Baju Di Kamar Lalu Yang Diukur Itu Apanya?

Quote:
MULANYA kehadiran Priyo, 35, ke rumah Yayuk, 32, yang klirmaker (penjahit), hanya soal bisnis pakaian dinas saja. Tapi kok sering banget, padahal suami tuan rumah sedang jadi TKI. Jangan-jangan mereka mengukur baju di dalam kamar, lalu apanya pula yang diukur. Karena kecurigaan ini, Priyo pun digerebek.
Cinta dan asmara itu datang bisa dari mana saja dan kapan saja. Celakanya, meski sudah punya keluarga, asmara sering hadir juga sehingga bisa merusak hubungan rumahtangga. Hal demikian ini kunci sebetulnya terletak pada iman masing-masing. Cuma manusia yang hidup di era gombalisasi ini banyak yang kuat di iman, tapi tak tahan pada “si imin”.
Seperti Ny.Yayuk dari Tugu, Kabupaten Trenggalek (Jatim) ini contohnya. Dia yang hanya penjahit di rumah tahu-tahu kok nyangkut pada PNS Pemda, bagaimana ceritanya. Ternyata ini bermula dari soal pakaian seragam di kantor Priyo. Merasa model jahitan Yayuk sangat bagus dan ongkos melawan, atas nama kantor Piyo pesan puluhan baju seragam.
Biasanya pesanan baju masal diukur langsung ke kantor, setelah jadi pun diantar oleh pemilik penjahit. Tapi ini yang aktif datang justru Priyo oknum PNS Pemda Trenggalek itu. Rupanya dia semangat sekali mengambil baju pesanan itu, karena pemilik jahitan cantik dan paling menantang, kebetulan suaminya jadi TKI di Timur Tengah.
Dasar Priyo ini lelaki celamitan, meski urusan baju dinas sudah selesai, dia masih sering mendatangi rumah si tukang jahit. Lama-lama warga jadi curiga, urusan jahit selesai pasti ada urusan lain. Kala urusan potong baju sampai masuk ke kamar segala, lalu yang diukur apanya, hayo? Pasti bukan soal pinggang dan lebar bahu.
Yayuk juga pernah disindir tetangga, untuk tidak gampang menerima kehadiran lelaki di kala suami kerja banting tulang di manca negara. Sangat tidak elok jika rumah malah dijadikan arena “banting-bantingan” di ranjang. Tapi apa jawab Yayuk, “Rasah ngandhani, aku wis ngerti dhewe duga lan prayoga.”
Karena Priyo masih juga datang, beberapa hari lalu diadakan penggerebekan. Priyo didapati sedang ngobrol dengamn Yayuk. Jadi tidak ditemukan adegan ngukur-ngukur apa-apa di dalam ranjang. Tapi demi ketentraman warga, keduanya dipaksa bikin perjanjian bahwa tidak akan lagi ketemu di rumah, dan putus hubungan dengan nyamuk.
Coba kalau sampai didapati “masuk itu barang” gawat itu. (JPNN/Gunarso TS)
Cinta dan asmara itu datang bisa dari mana saja dan kapan saja. Celakanya, meski sudah punya keluarga, asmara sering hadir juga sehingga bisa merusak hubungan rumahtangga. Hal demikian ini kunci sebetulnya terletak pada iman masing-masing. Cuma manusia yang hidup di era gombalisasi ini banyak yang kuat di iman, tapi tak tahan pada “si imin”.
Seperti Ny.Yayuk dari Tugu, Kabupaten Trenggalek (Jatim) ini contohnya. Dia yang hanya penjahit di rumah tahu-tahu kok nyangkut pada PNS Pemda, bagaimana ceritanya. Ternyata ini bermula dari soal pakaian seragam di kantor Priyo. Merasa model jahitan Yayuk sangat bagus dan ongkos melawan, atas nama kantor Piyo pesan puluhan baju seragam.
Biasanya pesanan baju masal diukur langsung ke kantor, setelah jadi pun diantar oleh pemilik penjahit. Tapi ini yang aktif datang justru Priyo oknum PNS Pemda Trenggalek itu. Rupanya dia semangat sekali mengambil baju pesanan itu, karena pemilik jahitan cantik dan paling menantang, kebetulan suaminya jadi TKI di Timur Tengah.
Dasar Priyo ini lelaki celamitan, meski urusan baju dinas sudah selesai, dia masih sering mendatangi rumah si tukang jahit. Lama-lama warga jadi curiga, urusan jahit selesai pasti ada urusan lain. Kala urusan potong baju sampai masuk ke kamar segala, lalu yang diukur apanya, hayo? Pasti bukan soal pinggang dan lebar bahu.
Yayuk juga pernah disindir tetangga, untuk tidak gampang menerima kehadiran lelaki di kala suami kerja banting tulang di manca negara. Sangat tidak elok jika rumah malah dijadikan arena “banting-bantingan” di ranjang. Tapi apa jawab Yayuk, “Rasah ngandhani, aku wis ngerti dhewe duga lan prayoga.”
Karena Priyo masih juga datang, beberapa hari lalu diadakan penggerebekan. Priyo didapati sedang ngobrol dengamn Yayuk. Jadi tidak ditemukan adegan ngukur-ngukur apa-apa di dalam ranjang. Tapi demi ketentraman warga, keduanya dipaksa bikin perjanjian bahwa tidak akan lagi ketemu di rumah, dan putus hubungan dengan nyamuk.
Coba kalau sampai didapati “masuk itu barang” gawat itu. (JPNN/Gunarso TS)
poskota
0
5.2K
Kutip
32
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan