Meski telah ditertibkan peredaran Tembakau Super Cap Gorilla masih marak. Tembakau yang kerap disebut 'Gorz' ini masih bisa ditemukan di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Penggunanya kebanyakan pelajar dan mahasiswa.

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengaku belum mendapat laporan dari bawahannya ihwal kembali maraknya peredaran rokok yang mampu membuat penghisapnya berhalusinasi itu.

"Kami mesti cek. Saya belum dapat laporan," ujar Ahok kepada wartawan di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (9/10/2015).

Ahok meminta jajarannya khususnya Dinas Pendidikan DKI Jakarta bekerja sama dengan pihak terkait guna mengatasi persoalan peredaran rokok yang mampu membuat penghisapnya tak bisa bergerak tersebut. Selain itu, peran lurah bersinergi dengan aparat TNI-Polri di lingkungan masyarakat untuk mengatasi peredara tembakau Gorilla

"Makanya lurah dan TNI-Polri dan pemda di tingkat kelurahan ada babinsa dan pospol (harus bergerak mengatasi)," ujar Ahok.

Adapun tembakau yang disemprot zat kimia itu biasa dipasarkan melalui mulut ke mulut. Selain itu tembakau yang dihargai sekitar Rp 300 ribu per bungkus juga dijual di dunia maya serta di daerah tempat nongkrong anak muda di sekitar Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Tembakau ini juga dijual eceran, yaitu sekitar Rp 25 ribu per batang rokok.

Ahok meyakini apabila kerja sama antar aparat ini berjalan baik, maka persoalan peredaran tembakau cap Gorilla dapat teratasi.


"Tingkat kecamatan polsek camat ada aturannya. Kami harapkan kerja sama mitra ini bisa mengatasi masalah tersebut," tandas suami Veronica Tan ini.

narsum: http://www.infonitas.com/megapolitan...dari-dpr/10764

msh ajah ada yg doyan gnian