Pertama, Keputusan sesorang untuk punya anak atau tidak adalah hak setiap individu. Jadi siapa sih kita kepengen banget ikut campur dalam keputusan atau kehidupan pernikahan orang lain. Walaupun ya emang kadang susah buat di Indonesia yang beda dengan budaya barat yang cenderung individualis dan cuek. Ane bukan bermaksud bilang bahwa orang Indonesia suka nyampurin urusan orang. Tapi budaya kita adalah budaya yang memperhatikan relasi dan hubungan orang yang ada di sekitar. Kita terbiasa untuk bercerita atau menanyakan hal seperti ini kepada orang di sekitar.

Kedua, Pertanyaan ini bisa menjadi pertanyaan yang sangat sensitif dan seharusnya tidak ditanyakan terutama karena kita tidak tahu apa yang sebenarnya mereka hadapi. Apakah pasangan tersebut memiliki persoalan soal reproduksi dan kesuburan. Kita tidak tahu kan seberapa mereka sudah dibuat pusing dan stress dengan persoalan itu. Siapa yang tahu kalau orang yang kita tanya baik itu laki atau bini ternyata memiliki permasalahan soal kesehatan atau reproduksi. Dan dengan menanyakan hal itu berulang ulang kepada mereka kita sama saja menambah beban pikiran mereka dan membuat mereka semakin tidak nyaman.