Sebut saja namanya Mang Wiwi, seorang kuli bangunan.
Suatu hari Mang Wiwi sedang bekerja untuk menyelesaikan bangunan Mang Wawa.
Saat Mang Wiwi memaku papan dengan palu, tidak sengaja pukulan palu itu mengenai telunjuk kirinya.
"Aduuhh!" Teriak Mang Wiwi.
"Kenapa Mang, kena palu itu telunjuknya?" Tanya Mang Wawa.
"Iya nih Mang Wawa, tadi kena palu. Aduhh," Mang Wiwi kesakitan.
"Udah masukkin aja telunjuknya ke (maaf) pantat Sapi di kandang belakang, kemaren
saya kejepit pintu begitu dimasukkin ke pantat sapi langsung sembuh," kata Mang Wawa.
"Waahh yang boneng, eh yang bener Mang Wawa? Ya udah nanti saya coba Mang," Kata Mang Wiwi.
Akhirnya, Mang Wiwi mengikuti saran Mang Wawa.
Esoknya...
"Gimana Mang Wiwi, tokcer ga?" Mang Wawa penasaran.
"Iya nih, langsung adem telunjuk saya Mang Wawa," Mang Wiwi bertestimoni.

"Tuh kan, pantat sapi gitu loh." Mang Wawa tak mau ketinggalan bertestimoni.
Suatu malam yang gelap yang dirundungi hujan deras, telunjuk Mang Wiwi lagi-lagi terkena pukulan palu.
"Aduhhh!!" Mang Wiwi meringis kesakitan.
Karena sudah tau penawar rasa sakitnya, Mang Wiwi pun bergegas ke kandang Sapi di belakang bangunan.
Tapi karena kondisi gelap saat itu, Mang Wiwi bermaksud meminta bantuan ke Mang Wawa untuk menemaninya ke Kandang Sapi.
Tok tok *sfx
"Mang Wawa! Mang Wawa!" Teriak Mang Wiwi.
Pintu rumah Mang Wawa akhirnya terbuka.
Ternyata yang membukakan pintu adalah adik perempuannya Mang Wawa, yaitu Tante Cici.
"Ada apa Mang Wiwi? Sampai teriak-teriak manggil Mang Wawa. Mang Wawa lagi tidur." Kata Tante Cici.
Mang Wiwi pun menjelaskan keadaannya.
"Ya udah, tante aja yang bantu nemenin," Tante Cici menawarkan bantuan.
Tante Cici dan Mang Wiwi pun memasuki kandang Sapi yang gelap tanpa ada penerangan itu.
"Silakan Mang Wiwi," Tante Cici mempersilakan Mang Wiwi untuk mengobati telunjuknya seperti yang disarankan Mang Wawa.
"Iya, tante makasih ya," Mang Wiwi pun melakukan pengobatan ala Mang Wawa.
CLEEPPPP *sfx
"Mang Wiwi, ahh maaf itu bukan pantat Sapi maang, Aaahh," Tante Cici terlihat merem melek.
"Ini juga bukan telunjuk kok tante ohhh," kata Mang Wiwi.
"Ohhh.." Tante Cici rupanya mengerti.