- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Bencana Asap Terlama Sepanjang Sejarah


TS
mol15
Bencana Asap Terlama Sepanjang Sejarah
PEKANBARU, KOMPAS — Untuk pertama kali dalam kurun 18 tahun terakhir, Riau tidak menjadi lumbung asap terbesar di Sumatera. Meski demikian, bencana asap yang terjadi di wilayah tengah Pulau Sumatera sekarang ini justru merupakan yang terpanjang dalam sejarah asap.
"Ini adalah bencana asap terparah dan terpanjang. Namun, harap dicatat bahwa persoalannya di Riau kali ini adalah asap, bukan pemadaman lahan yang terbakar. Berbeda dengan tahun lalu, kami menjadi sumber lahan kebakaran dan penyumbang asap sekaligus. Kami sangat berharap, sumber api di Sumatera Selatan dapat dipadamkan karena asal asap Riau benar-benar bersumber dari sana," kata Edwar engasr, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Riau, Rabu (7/10) pagi.
Menurut Edwar, pada saat Riau mengalami kebakaran hebat pada tahun kuartal pertama 2014, status tanggap darurat bencana Riau hanya berlangsung sekitar dua pekan. Sebaliknya, pada saat ini kondisi kebakaran di Sumsel justru lebih parah dirasakan Riau karena angin mengarah sepenuhnya ke Riau. Sayangnya, Gubernur Sumsel masih saja bertahan dengan pendapatnya dan tetap merasa mampu memadamkan api.
"Kebakaran besar di Sumsel sudah lebih sebulan dan tidak mampu dipadamkan. Namun, bukan orang Sumsel yang lebih menderita, melainkan rakyat Riau. Dalam sebulan ini, kebakaran sudah sangat minim, bahkan dalam sepekan ini banyak yang nol atau nihil kebakaran. Kalau sumber api di Sumsel tidak ditangani dengan baik, kami di Riau yang semakin menderita," kata Edwar.
Secara terpisah, Kepala Stasiun Meteorologi Pekanbaru Sugarin membenarkan pernyataan Edwar. Kabut asap Riau sudah memasuki bulan kedua dengan tingkat pencemaran yang berbahaya.
"Dibandingkan tahun lalu, bencana asap Riau kali ini sangat parah dan paling lama dan belum dapat diprediksi kapan akan berakhir atau menjadi normal kembali. Kami di Riau sangat berharap kepada Gubernur Sumsel agar dapat mengatasi kebakaran di wilayahnya. Kalau Gubernur tidak mampu, lebih baik menyatakan menyerah. Kami di Riau dapat membantu membagi ilmu dan pengalaman dalam pemadaman," kata Sugarin.
Berdasarkan data pantauan satelit Aqua Terra pada Rabu pagi, lanjut Sugarin, Sumsel masih menjadi daerah yang memiliki titik panas paling banyak, yaitu 351 titik. Lampung yang selama ini minim justru terdeteksi 45 titik. Adapun Jambi semakin menurun dengan 14 titik.
"Di Riau tidak ada titik api. Jarak pandang dari tadi pagi masih berkisar 500 meter sampai 800 meter. Pukul 11.00 sudah ada peningkatan menjadi 1.000 meter, tetapi tidak dapat diprediksi apakah akan membaik atau kembali menurun," kata Sugarin.
http://print.kompas.com/baca/2015/10...anjang-Sejarah
masuk buku rekor?
0
3.3K
65


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan