Jakarta -Hari ini berat bagi nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS). Mata uang Paman Sam itu tak berdaya melawan mata uang negara-negara di Asia, termasuk rupiah.

Dolar AS memang sudah naik tinggi sejak pertengahan tahun ini, terutama didorong oleh spekulasi rencana The Federal Reserve (The Fed) soal kenaikan suku bunga acuan.

Nah, ketika bank sentral AS batal menaikkan bunga, spekulasi kembali beredar kalau tahun ini bunga di AS sama sekali tidak akan naik. Akibatnya, dolar AS jadi melemah terhadap mata uang lain.

Tadi pagi saja, seperti dikutip dari data perdagangan Reuters, Selasa (6/10/2015), dolar AS sempat menyentuh titik terendahnya di Rp 14.170. Padahal kemarin dolar AS masih berada di kisaran Rp 14.400-an.

Hari ini dolar AS harus mau mengalah terhadap mata uang di regional. Berikut rinciannya:

Yen Jepang +0,25%
Yuan China +0,02%
Won Korsel +0,51%
Dolar Australia +0,55%
Dolar Selandia Baru +0,05%
Rupiah Indonesia +1,77%

Beberapa mata uang yang masih keok di hadapan dolar AS antara lain:

Rupee India -0,19%
Ringgit Malaysia -0,29%
Dolar Singapura -0,50%
Dolar Taiwan -0,55%
Baht Thailand -0,29%

SUMBER

Di thread sebelah, Muncul tagar # TerimaKasiAgusMarto, Gubernur BI di puja-puja sebagai penyebab rupiah menguat,
ternyata yang muja-muj orang ga sekolah, sama Eks Pendukung prabowo ,
mungkin berita ini bisa mencerahkan ..