Quote:
Jakarta - Tak bisa dipungkiri, menjamurnya layanan ojek digital turut membuka lapangan kerja baru di Indonesia. Banyak di antara masyarakat Ibukota yang saat ini bekerja sebagai tukang ojek digital.
Hal ini lantas menjadikan persaingan di antara pengemudinya semakin ketat. Tak ingin seperti itu, Direktur dan Share-Holder TopJek, Cempaka Adinda, mengatakan jika nanti TopJek tak ingin menggaet terlalu banyak pengemudi.
"TopJek juga memiliki concern dengan sumber daya manusianya. Tak cuma sekadar menggelar layanan, kami pun memikirkan bagaimana caranya agar driver jangan sampai tidak dapat orderan penumpang," papar Adinda ketika dijumpai detikINET di kantornya di kawasan Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Senin (5/10/2015).
Menurut Adinda, pihaknya akan membatasi jumlah pengemudinya hingga 10.000 pengemudi. "Untuk sementara 10.000 saja. Tergantung permintaan dan kebutuhan nanti. Soalnya, buat apa driver banyak tapi nanti jarang orderan?" imbuh Adinda.
Dibanding dengan pesaingnya yang sudah mengaspal, TopJek baru sebatas mencari calon pengemudi. Menurut Adinda, saat ini sudah ada sekitar 6.000 orang yang melamar menjadi calon pengemudinya. Angka 6.000 pelamar itu didapat hanya dalam waktu satu minggu.
Para pelamar itu ada yang datang langsung ke lokasi, adapula yang mendaftar secara online melalui alamat drive.topjek.com. "Kami tidak menyangka animo masyarakat begitu tinggi. Angka 6.000 dalam waktu satu minggu terbilang cukup besar," ungkap Adinda.
Proses perekrutan TopJek terbilang cukup ketat. Selain membawa berbagai macam dokumen, seperti fotokopi KTP, SIM, STNK, pas foto 4x6, foto motor, foto plat nomor motor, nomor ponsel, dan email, calon pengemudi juga harus melewati proses seleksi.
Pemilihan kriterianya pun tidak sembarangan. Pengemudi memiliki usia maksimal 40 tahun, smartphone Android, dan motor dengan rentan usia tiga sampai lima tahun. Nantinya, pengemudi akan dibekali helm dan jaket. Sayangnya, pengemudi tidak diberikan masker atau pelindung tutup kepala seperti yang SOP Go-Jek dan Grab Bike.
Rencananya, TopJek sementara akan beroperasi di wilayah Jakarta saja. Tapi Adinda tidak menampik kemungkinan pihaknya akan melakukan ekspansi hingga wilayah lain, seperti Bali, Bandung, dan Jawa Tengah dalam jangka waktu ke depan.
http://inet.detik.com/read/2015/10/0...api-sepi-order
Masih dipikirin gimana caranya para drivernya biar jangan sampe ngga dapet penumpang (dan bersaing dengan Jek-jek yang udah mapan)