Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

rezaiqbal02Avatar border
TS
rezaiqbal02
Perbandingan Bromo Musim Kemarau dengan Musim Penghujan
Siapa yang tidak tahu Gunung Bromo ? Gunung Bromo mempunyai ketinggian 2.329 meter di atas permukaan laut itu berada dalam empat wilayah, yakni Kabupaten Probolinggo, Pasuruan, Lumajang, dan Kabupaten Malang. Bentuk tubuh Gunung Bromo bertautan antara lembah dan ngarai dengan kaldera atau lautan pasir seluas sekitar 10 kilometer persegi. Pernahkah kalian merasa begitu sangat puas ketika sudah pernah menuju suatu tempat?, sejujurnya aku belum pernah sampai seperti itu, salah satunya Gunung Bromo. Tidak hanya memberikan suasana yang berbeda, tapi warna yang diberikan juga berbeda. Jika diperhatikan Gunung Bromo akan terlihat sangat berbeda antara musim kemarau dan musim penghujan,
Spoiler for Perbandingan Kemarau dan Penghujan:

Dari gambar di atas sudah bisa terlihat kan? bagaimana nampak perbedaan keduanya. tapi ini menurut pengalaman pribadiku saja. Diantara kedua musim itu juga memiliki keunggulannya masing-masing, tapi sebelum membahas itu sebelumnya aku akan membahas tentang jalur yang harus dilewati terlebih dahulu. Seperti yang sudah aku bilang sebelumnya, Gunung Bromo diapit oleh beberapa kota dan kabupaten, masing-masing dari mereka juga memiliki jalur yang bisa menuju Gunung Bromo. Jalur favoritku jika berangkat adalah melewati Nongkojajar, karena berangkat dari Kota Malang, Nongkojajar merupakan jalur yang lebih baik medannya jika dibandingkan melewati tumpang. Mengapa demikian? Tumpang mungkin lebih dekat jika dari Kota Malang daripada Nongkojajar yang harus kearah Pasuruan. Tapi dengan medan jalan yang berbeda jauh dari segi kenyamanan Nongkojajar merupakan pilihan terbaik. Kenyamanan yang kumaksud adalah jalan di Nongkojajar lebih banyak beraspal atau bisa dikatakan sekarang hampir semua jalannya beraspal, sedangkan Tumpang jalannya lebih dipenuhi dengan aspal yang berlubang dan jalan pleseteran tidak rata.
Spoiler for Perbedaan Jalur:

Jalur tumpang merupakan jalur favorit para penyedia jasa travel tour bromo dari Kota Malang, sama-sama suasana hutan dan kanan kiri pemandangannya juga hampir serupa hamparan ladang yang terlihat simetris. pemilihan jalur ini tergantung masing-masing dari kita bagaimana, karena jika melewati Nongkojajar kita bisa langsung menuju Pananjakan 1 (tempat untuk mencari pemandangan sunrise) baru turun menuju savana bromo. Lalu bagaimana dengan Tumpang? jalur tumpang bisa dibilang jalur yang lengkap jika kita ingin menikmati seluruh keindahan TNBS (Taman Nasional Bromo Semeru). Jalur tersebut kita bisa mampir dulu ke Coban Pelangi, sebelum masuk pos loket TNBTS.
Spoiler for Coban Pelangi:

Dicoban ini sendiri jika kita memang beruntung cuaca sedang cerah, cahaya matahari akan terbiaskan oleh coban tersebut dan akan terlihat sebuah pelangi. Selain coban pelangi jika memang ingin ke Ranukumbolo atau mungkin akan mendaki Gunung Semeru, jalur melalui Tumpanglah yang terbaik. Tapi jika ingin menuju Bromo melalui tumpang kita akan melewati pasir berbisik terlebih dahulu dan terus menyusuri padang savana, kawah bromo, dan beberapa spot lainnya. Sejujurnya aku tidak pernah berangkat melalui Tumpang, jika pulangnya pernah karena terasa lebih dekat walaupun medannya seperti itu.

Lalu apakah keuntungan dari tiap musim itu sendiri?
Musim penghujan, merupakan musim yang terbaik jika kita mengincar padang savana. Hal ini dikarenakan sepanjang mata memandang kita akan disuguhi dengan warna hijau dimana-mana. Tidak hanya itu jika kita menggunakan motor, ban juga tidak mudah selip karena pasir yang dilewati lebih padat daripada musim kemarau. Musim penghujan juga menjadikan suhu dibromo tidak begitu dingin, coba saja kita kesana dikala kemarau dinginnya akan lebih menusuk ke tulang. Untuk sunrise? Masih bisa kita nikmati, asal cuaca memang mendukung dan jikalau tidak dapat kita akan melihat banyak awan yang melintas disekitaran Gunung Bromo. Walaupun mungkin warnanya terlihat lebih biru tapi tak akan ada alasan untuk kecewa menikmati Gunung Bromo di Musim Penghujan. Jika mencari suasana kabut inilah saat terbaik. Tetap ingat untuk sedialah payung sebelum hujan.
Spoiler for Musim Penghujan:

Musim Kemarau, musim ini juga tidak menutup kemungkinan kita akan terjebak oleh hujan. Tidak akan yang bisa memprediksi cuaca secara pasti. Jika beruntung, di Musim kemarau merupakan waktu terbaik mencari foto malam berupa bintang, atau mungkin milkyway, atau Sunrise. Warna yang diberikan juga lebih cerah, dan lebih orange daripada biasanya. Walaupun mungkin padang savana terlihat gersang dan jika menggunakan motor biasa akan rawan selip ketika berada di area pasir berbisik.
Spoiler for Musim Penghujan:

Apa lagi ya? Mungkin itu dulu yang bisa aku bagikan, kurang lebihnya akan kutambahkan lagi di cerita berikutnya. Terimakasih sudah mau membaca tulisan ini. Oh iya untuk sementara jalur tumpang untuk bromo masih di tutup untuk renovasi ya, hal ini karena adanya perbaikan jalan. Dan jika emang ingin jalur amannya kita berangkatnya melalui Nongkojajar dan pulangnya melalui daerah Probolinggo, sudah jelas jalur dan petunjuk jalannya. Jika memang bingung Tanya saja penduduk sekitar pasti akan di berikan jawabannya dengan baik dan ramah.

Quote:
0
8.4K
7
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan