SOLO- Lagi enaknya mengayuh becak untuk mencari penumpang, Sukidi (65) dikejutkan dengan hadangan oleh sejumlah oknum anggota TNI dan Polri, di depan markas Detasemen Polisi Milier (Denpom) IV/4 Solo, Senin (5/10) siang. Setelah berhasil mengehentikan laju Sukidi, anggota TNI/Polri ini pun langsung meminta dompet pengayuh becak tersebut. Alih-alih memeriksa Kartu Tanda Pengenal (KTP) maupun sejenisnya, anggota TNI/polri tersebut justru melihat isi uang di dompet tersebut.

Karena di dalam dompet tak berisi uang, Sukidi pun langsung menjalani sidang di tempat dan harus menjali hukuman untuk menghabiskan makanan angkringan yang telah disediakan. Tak hanya itu saja, dompet Sukidi yang semula kosong kini diisi oleh anggota TNI/polri tersebut senilai Rp 20 ribu.

Aksi yang sempat membuat Sukidi bersama rekan pengayuh becak lainnya panik ini, merupakan kegiatan yang dilakukan oleh anggota Denpom IV/4 Solo Kopral Partika Subagyo Lelono dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) TNI ke-70.

“Tadi kaget, saya pikir ada razia KTP. Kok tiba-tiba diberhentikan paksa, padahal ini tadi mau berangkat mencari rejeki. Ya senenglah bisa mendapatkan uang senilai Rp 20 ribu,” kata Sukidi saat berbincang dengan Metrojateng.com



Sementara itu pria yang akrab disapa Kopral Bagyo ini, mengakui bahwa kegiatan yang bertajuk Operasi Dompet Kempes ini merupakan bentuk kepeduliannya di HUT TNI ini. Terlebih lagi pihaknya juga mengandeng sejumlah anggota dari kepolisian, sebagai wujud keberasamaan TNI dan Polri dalam memberikan pengamanan dan pelayanan kepada masyarakat.

“Perlu anda ketahui, uang ini bukan hasil korupsi, namun uang pribadi saya. Kegiatan ini sekaligus membuktikan, bahwa TNI/Polri dan pihak lainnya tak ada batasan dengan masyarakat. Intinya kita semua sama,” tegas pria yang pernah mengelilingi Tugu Monas ini. (dit)

PM