Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

bknorgsuciAvatar border
TS
bknorgsuci
(ACEH MULAI PANAS) Mualem Teken Tuntutan Aswaja
Mualem Teken Tuntutan Aswaja

Jumat, 2 Oktober 2015 15:04


Wakil Gubernur Aceh, Muzakir Manaf diangkat menuju panggung utama oleh massa Aswaja usai menandatangani surat pernyataan tuntutan masyarakat Aceh pecinta Ahlussunnah wal Jamaah (Aswaja) di Kompleks Makam Syeikh Abdurrauf As-Singkily, Gampong Deah Raya, Syiah Kuala, Banda Aceh, Kamis (1/10). SERAMBI/BUDI FATRIA 

BANDA ACEH - Wakil Gubernur Aceh, Muzakir Manaf, akbar disapa Mualem, Kamis (1/10) kemarin meneken tuntutan dan pernyataan sikap berisi 12 butir yang diajukan massa yang menamakan dirinya pencinta Ahlussunnah wal Jama’ah (Aswaja). Penandatangan iu dilakukan Mualem di kompleks makam Syekh Abdurrauf As-Singkily (Syiah Kuala) di Gampong Deah Raya, Kecamatan Syiah Kuala, Banda Aceh.

Dalam tuntutan sikap masyarakat Aceh pencinta Aswaja itu juga ada tanda tangan 13 pihak yang menyatakan sikap lengkap dengan membawa cap stempel. Kemudian di bawahnya tertulis, diterima dan disetujui Plt Gubernur Aceh Muzakir Manaf, dan Ketua DPR Aceh Muharuddin. Tapi hanya Mualem yang menandatangani, tanpa distempel. Sedangkan di kolom nama Muharuddin masih kosong tanpa ada tanda tangan karena Muharuddin tak hadir.

Prosesi hingga sampai ke penandatangan tuntutan tersebut sangat dramatis. Hanya 13 ulama dan pimpinan ormas yang dipanggil untuk masuk ke kompleks makam. Sedangkan peserta lain tetap di panggung memimpin massa melalui selawat.

Sesampai di kompleks makam, peserta duduk sebentar dan bertawasul (hening cipta) sambil menyampaikan pahala bacaan Surah Al-Fatihah untuk Tgk Syiah Kuala. Tawasul dipimpin Tgk Mukhtar Luthfi atau Abon Seulimeum. emoticon-Malu

Kemudian Mualem duduk dengan Abon Seulimeum di sebelah kanan, sedangkan Abu Hanafi dari Matangkeh/Abu Di Matangkuli di sebelah kiri. Di hadapan Mualem duduk melingkar para ulama lainnya. Tu Bulqaini mengeluarkan surat pernyataan tuntutan Aswaja dan menyerahkan kepada Mualem. Terlihat Mualem membaca isi 12 tuntutan itu secara berulang. Terkesan Mualem agak berat untuk menandatanganinya. “Meunyoe lon teken akan roeh darah ukeu (Kalau saya teken akantumpah darah ke depan),” kata Mualem. emoticon-Takutemoticon-Takutemoticon-Takut

Ucapan itu membuat suasana tegang. Apalagi, Mualem berkeringat menghadapi situasi tersebut. Tapi Bulqaini meyakinkan Mualem untuk menandatangani saja daftar tuntutan tersebut. “Ta serahkan keu Allah, Mualem. Masyarakat Aceh mandum di likot droneuh (Kita serahkan kepada Allah, Mualem. Masyarakat Aceh semua di belakang Mualem),” kata Tu Bulqaini menyakinkan.
Bahkan 13 ulama dan pimpinan ormas yang hadir turut memberi semangat kepada Mualem untuk meneken naskah tersebut. Setelah mendapat motivasi dari para ulama, Mualem masih membaca isi pernyataan itu. Akhirnya Mualem yang duduk, seperti posisi orang sedang duduk tahiyat awal dalam shalat, segera membungkukkan tubuhnya untuk menandangatani surat pernyataan itu.

Seusai ditandatangani, para ulama memeluk Mualem. Suasana haru membuat air mata menetes. :emoticon-Matabelo “Semua menangis, saya juga ikut menangis karena sangat terharu,” ujar Koordinator Lapangan, Tgk Yusuf Al-Qardhawy menceritakan peristiwa itu kepada Serambi kemarin.

Setelah lebih kurang 13 menit membutuhkan waktu di dalam makam, 13 ulama dan pimpinan ormas kembali menuju panggung utama. Terlihat semuanya girang, emoticon-Selamat termasuk Mualem dan jamaah di luar yang sudah mengetahui penekenan tersebut. Bahkan sebelum tiba di panggung beberapa langkah lagi, ada jamaah yang mengangkat Mualem dan membawanya hingga ke tangga untuk naik ke panggung. Di belakang panggung terpampang tulisan dengan huruf kapital 'Wahabi Takfiri, Syi’ah, dan komunis adalah musuh umat Islam Aceh’. emoticon-Shakehand2

Sesampai di atas panggung, isi tuntutan tersebut dibacakan oleh Tgk Tarmizi M Daud dari Arimatea Aceh. Tiap poin dibacakan 12 tuntutan tersebut, massa berteriak ‘Allahu Akbar’, ‘hidup Aswaja’.

Kemudian acara tersebut ditutup dengan tausiah oleh Abon Seulimeum. Dalam kesempatan itu, Abon Seulimeum mengingatkan Pemerintah Aceh untuk menjalankan tuntutan pencinta Ahlussunnah wal Jama’ah. “Alhamdulillah, tadi sudah menerima tuntutan Ahlussunnah wal Jama’ah. Wagub sudah menandatangani apa yang kita tuntut, maka lahirlah pada hari ini seorang putra Ahlussunnah wal Jama’ah,” ujar Abon Seulimeum yang disambut teriakan massa 'Allahu Akbar’.

Sebelumnya, para ulama beserta ribuan santri dari berbagai dayah di Aceh yang menamakan dirinya pencinta Ahlussunnah wal Jamaah (Aswaja) berkumpul di kompleks makam Syekh Abdurrauf As-Singkily (Syiah Kuala) di Gampong Deah Raya, Kecamatan Syiah Kuala, Banda Aceh, Kamis (1/10) pagi. Acara dimulai dengan zikir yang dipimpin oleh pimpinan Majlis Ad-Dhiyaullami’ Masjid Teungku Di Anjong Peulanggahan, Habib Abdul Haris Al-Aydrus.

Kemudian orasi para ulama dan pimpinan ormas, yaitu Ketua Panitia, Tgk Bulqaini Tanjungan yang juga Sekjen HUDA, Ketua DPRA Muharuddin yang diwakili, dan Tgk Faisal Ali dari MPU. Selanjutnya Tgk H Ali Basyah Usman dari PB MUNA, Ketua FPI Aceh Tgk Muslim At-Thahiry, Waled Husaini Wahab dari unsur HUDA, dan Tgk Tarmizi M Daud (Arimatea Aceh), Tgk Kamaruddin alias Nyong (mewakili pantai Barat-Selatan), Abi Syarkawi dari Bener Meriah tidak hadir, baru kemudian Mualem. Terakhir ditutup dengan tausiah Abon Seulimeum.

Koordinator Lapangan, Tgk Yusuf Al Qardhawy mengucapkan terima kasih kepada masyarakat Banda Aceh dan Aceh Besar yang menyumbang 50.000 bungkus nasi dan uang sumbangan dari massa Aswaja Rp 7.100.000. Kemudian kepada kawan-kawan jurnalis, aparat keamanan, dan masyarakat yang pulang dengan tertib. “Perjuangan ini belum selesai sampai tuntutan ini terealisasi,” ujarnya dalam acara yang berakhir pukul 12.30 WIB itu.

Adapun para tokoh yang menyatakan sikap kemarin adalah 1) Abuya Al-Mursyid, Drs Tgk H Djamaluddin Waly Al-Khalidy (Yayasan Syaikhul Islam Tgk H Muda Waly Al-Khalidy Darussalam Aceh), 2) Tgk H Tu Bulqaini Tanjungan (PB HUDA), 3) Tgk H Ali Basyah Usman (PB-MUNA Pusat), Tgk H Faisal M Ali (PW-NU Aceh), Tgk H Mukhtar Luthfi (PB Inshafuddin), 6) Tgk Imran A Bakar M Sy (PB-RTA), 7) Tgk H Ahmad Tajuddin (Imam FPI Aceh), 8) Tgk Muslim At-Tahiry (DPD FPI Aceh), 9) Tgk Samunzir Husen (Pimpinan Majelis Zikrullah Aceh),

10) Tgk Tarmizi M Daud MAg (Arimatea Aceh), 11) Tgk Yusuf al-Qardhawy SHI, MH (PB-ISAD Aceh), 12) Tgk Hasbi Al-Bayuni (Tim Dakwah Al-Bahjah Aceh), dan 13) Tgk Muksalmina (Asosiasi Keuchik Se-Aceh).

Pernyataan itu diterima dan disetujui oleh Plt Gubernur Aceh, H Muzakir Manaf (tanda tangan tanpa stempel). Sementara di kolom sebelahnya bertuliskan nama Ketua DPR Aceh Tgk H Maharuddin, tanpa tanda tangan. (adi)
silaken komeng emoticon-No Sara Please
sumur : http://aceh.tribunnews.com/2015/10/0...untutan-aswaja
Diubah oleh bknorgsuci 02-10-2015 11:08
0
3.4K
17
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan