

TS
harck
Mereka yang sukses gara gara gak punya malu
Yadi, seorang teman saya adalah masternya rasa malu.
Sementara saya, kadang-kadang, saya rasa sudah lupa arti kata ‘malu’.
Jadi kalau dia melihat saya lagi ‘kumat’, atau lagi keasyikan enggak
tahu malu di panggung seminar atau show , eh, malah dia yang malu
dan ngumpet di belakang kursi.
Misalnya saja, saya kadang- kadang makan coklat pasta, atau harum
manis, yang menurut orang sih buat anak- anak. Tapi kalau lagi
pengen, saya bakal dengan cuek mendatangi warung atau stand yang
menjual benda- benda manis itu, beli, dan makan di tempat.
Yadi, kadang- kadang juga pengen makan coklat pasta atau harum
manis itu. Tapi beda dengan saya, dia nggak berani beli. Karena malu.
Pernah sekali dia mencoba beli. Pssst, dia kira saya enggak tahu. Saya
intip dan dengar pembicaraannya dari belakang. Dia berdiri di depan
warung, pura- pura lihat kiri kanan, pura-pura mondar mandir, dan pura-
pura mengambil majalah. Malah pura-pura nanya segala macam benda
di warung itu.
“Ini rotinya berapa mas?”
“Empat ribu mas”
“Oooh, kalau ini, permen kopi berapa?”
“Satu bungkusan isi 50, tujuh ribu mas”
“Ooooh.” Katanya diam sesaat. “Ya udah minta aja ini, coklat pasta deh….”
Katanya malu- malu.
“Oh iya mas, siap”
“Biasaaaa, buat anaaaaak”
Yaelaaah, sudah repot mau beli coklat pasta aja, pake acara mengaku-
ngaku buat anak pulaaaa!
Kadang- kadang memang mengagumkan bagaimana rasa malu kita
bisa menghambat kita meraih apa yang sebenarnya kita inginkan.
Sama halnya dalam profesi dan kerjaan impian. Ketika kita mau mulai
berbisnis atau beralih profesi baru, rasa malu seringkali jadi hambatan
terbesar untuk mulai melangkah. Apalagi kalau Anda saat ini sudah
menduduki posisi yang cukup tinggi, atau usia yang cukup senior
dibandingkan calon rekan seprofesi baru Anda.
Misalnya, di awal- awal mulai bisnis, ada kalanya Anda harus menjaga
stand / toko Anda sendiri, di pameran, di jalan, dan berhadapan dengan
konsumen yang akan menganggap Anda seperti ‘tukang jaga toko’
biasa. Apakah Anda siap? Apakah Anda akan malu?
Ketika Anda, yang sudah di usia pertengahan ini, mau mulai jadi
penulis novel. Anda akan perlu mengikuti komunitas penulis, atau
mengikuti kelas penulisan, atau bahkan bergaul dengan penulis-
penulis yang usia rata- ratanya nggak beda jauh dengan putra- putri
Anda. Apakah Anda akan malu?
Ketika Anda mencoba memulai karier sesuai passion di dunia teknologi,
Anda harus belajar lagi dari nol, atau bahkan di ajari oleh orang yang
sebenarnya posisinya di bawah Anda, atau oleh keluarga Anda
dipandang bahwa profesi ini aneh dan tidak bergengsi. Apakah Anda
siap mempertahankannya? Apakah Anda akan malu?
Saya melihat lebih banyak orang yang urung memulai karier dalam
profesi idamannya bukan karena mereka tidak mau, tapi karena mereka
kebanyakan rasa malu!
Izinkan saya menunjukkan beberapa contoh pada Anda, apa yang akan
terjadi pada diri Anda, saat Anda berhasil menghilangkan rasa malu itu,
dan maju demi profesi yang akan memberi Anda makna!
Steven Spielberg punya passion untuk menjadi sutradara. Dia tidak
kebanyakan malu, waktu oleh dunia perfilman Hollywood dia
ditertawakan, waktu gagal tiga kali masuk University of Southern
California School of Theater, Film and Television.
Andrea Bocelli dengan passion pada musik tidak kebanyakan malu,
waktu dia memutuskan untuk meninggalkan profesinya yang bergengsi
sebagai ahli hukum, dan jadi pemain piano kecil- kecilan di sebuah
klab malam kecil.
J.K Rowling penulis Harry Potter, tidak kebanyakan malu, waktu dia
digunjingkan oleh kenalan- kenalannya, ketika dalam keadaan bangkrut
dan tanpa uang sama sekali, dia terus menerus ditolak oleh penerbit
untuk menerbitkan bukunya.
Rasa malu adalah salah satu penghambat terbesar kita dalam
mengejar profesi yang bermakna!
Jadi kalau Anda, dan putra- putri Anda ingin menjadi passionpreneurs ,
belajarlah dan persiapkan diri Anda dan mereka, untuk bisa
menghadapi rasa malu!
Perbesar kemauan, dan perkecil rasa malu!
Malulah kalau Anda berbuat dosa, menyakiti orang lain, atau merugikan
orang lain, tapi jangan pernah malu dengan usaha Anda untuk
mewujudkan passion Anda!
sumber
http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2015/02/12/061700226/Mereka.yang.Sukses.karena.Tidak.Tahu.Malu
Sementara saya, kadang-kadang, saya rasa sudah lupa arti kata ‘malu’.
Jadi kalau dia melihat saya lagi ‘kumat’, atau lagi keasyikan enggak
tahu malu di panggung seminar atau show , eh, malah dia yang malu
dan ngumpet di belakang kursi.
Misalnya saja, saya kadang- kadang makan coklat pasta, atau harum
manis, yang menurut orang sih buat anak- anak. Tapi kalau lagi
pengen, saya bakal dengan cuek mendatangi warung atau stand yang
menjual benda- benda manis itu, beli, dan makan di tempat.
Yadi, kadang- kadang juga pengen makan coklat pasta atau harum
manis itu. Tapi beda dengan saya, dia nggak berani beli. Karena malu.
Pernah sekali dia mencoba beli. Pssst, dia kira saya enggak tahu. Saya
intip dan dengar pembicaraannya dari belakang. Dia berdiri di depan
warung, pura- pura lihat kiri kanan, pura-pura mondar mandir, dan pura-
pura mengambil majalah. Malah pura-pura nanya segala macam benda
di warung itu.
“Ini rotinya berapa mas?”
“Empat ribu mas”
“Oooh, kalau ini, permen kopi berapa?”
“Satu bungkusan isi 50, tujuh ribu mas”
“Ooooh.” Katanya diam sesaat. “Ya udah minta aja ini, coklat pasta deh….”
Katanya malu- malu.
“Oh iya mas, siap”
“Biasaaaa, buat anaaaaak”
Yaelaaah, sudah repot mau beli coklat pasta aja, pake acara mengaku-
ngaku buat anak pulaaaa!
Kadang- kadang memang mengagumkan bagaimana rasa malu kita
bisa menghambat kita meraih apa yang sebenarnya kita inginkan.
Sama halnya dalam profesi dan kerjaan impian. Ketika kita mau mulai
berbisnis atau beralih profesi baru, rasa malu seringkali jadi hambatan
terbesar untuk mulai melangkah. Apalagi kalau Anda saat ini sudah
menduduki posisi yang cukup tinggi, atau usia yang cukup senior
dibandingkan calon rekan seprofesi baru Anda.
Misalnya, di awal- awal mulai bisnis, ada kalanya Anda harus menjaga
stand / toko Anda sendiri, di pameran, di jalan, dan berhadapan dengan
konsumen yang akan menganggap Anda seperti ‘tukang jaga toko’
biasa. Apakah Anda siap? Apakah Anda akan malu?
Ketika Anda, yang sudah di usia pertengahan ini, mau mulai jadi
penulis novel. Anda akan perlu mengikuti komunitas penulis, atau
mengikuti kelas penulisan, atau bahkan bergaul dengan penulis-
penulis yang usia rata- ratanya nggak beda jauh dengan putra- putri
Anda. Apakah Anda akan malu?
Ketika Anda mencoba memulai karier sesuai passion di dunia teknologi,
Anda harus belajar lagi dari nol, atau bahkan di ajari oleh orang yang
sebenarnya posisinya di bawah Anda, atau oleh keluarga Anda
dipandang bahwa profesi ini aneh dan tidak bergengsi. Apakah Anda
siap mempertahankannya? Apakah Anda akan malu?
Saya melihat lebih banyak orang yang urung memulai karier dalam
profesi idamannya bukan karena mereka tidak mau, tapi karena mereka
kebanyakan rasa malu!
Izinkan saya menunjukkan beberapa contoh pada Anda, apa yang akan
terjadi pada diri Anda, saat Anda berhasil menghilangkan rasa malu itu,
dan maju demi profesi yang akan memberi Anda makna!
Steven Spielberg punya passion untuk menjadi sutradara. Dia tidak
kebanyakan malu, waktu oleh dunia perfilman Hollywood dia
ditertawakan, waktu gagal tiga kali masuk University of Southern
California School of Theater, Film and Television.
Andrea Bocelli dengan passion pada musik tidak kebanyakan malu,
waktu dia memutuskan untuk meninggalkan profesinya yang bergengsi
sebagai ahli hukum, dan jadi pemain piano kecil- kecilan di sebuah
klab malam kecil.
J.K Rowling penulis Harry Potter, tidak kebanyakan malu, waktu dia
digunjingkan oleh kenalan- kenalannya, ketika dalam keadaan bangkrut
dan tanpa uang sama sekali, dia terus menerus ditolak oleh penerbit
untuk menerbitkan bukunya.
Rasa malu adalah salah satu penghambat terbesar kita dalam
mengejar profesi yang bermakna!
Jadi kalau Anda, dan putra- putri Anda ingin menjadi passionpreneurs ,
belajarlah dan persiapkan diri Anda dan mereka, untuk bisa
menghadapi rasa malu!
Perbesar kemauan, dan perkecil rasa malu!
Malulah kalau Anda berbuat dosa, menyakiti orang lain, atau merugikan
orang lain, tapi jangan pernah malu dengan usaha Anda untuk
mewujudkan passion Anda!
sumber
http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2015/02/12/061700226/Mereka.yang.Sukses.karena.Tidak.Tahu.Malu
0
3.5K
16


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan