Quote:
Merdeka.com - Kapolda Jatim Irjen Pol Anton Setiadji membenarkan ada anggota Kepolisian yang terlibat dalam kasus pembunuhan aktivis antitambang Lumajang, Salim Kancil. Polisi tersebut diduga bergerak sebagai backing pengelola tambang pasir Pesisir Watu Pecak, Pasirian, Lumajang, Jawa Timur.
"Masih pemeriksaan kasar. Jadi kita masih belum menyentuh pada fakta hukum. Jadi masih keterangan-keterangan kita ambil bahwa ada anggota kita yang istilahnya menerima sesuatu. Dia tiap ketemu terima duit," kata Anton di Kantor Pemkab Lumajang, Jumat (2/10).
Namun sejauh ini, menurut Anton, pihak Polda Jatim masih belum bisa melihat alur kasusnya. Masih perlu pendalaman dari sejumlah keterangan yang dihimpun. Dua anggota Kepolisian tersebut dari Polres Lumajang dan Polsek Pasirian.
"Sementara yang diperiksa baru dua. Dari anggota kita. Dari Polsek juga ada, dari Polres juga. Ada yang perwira," pungkasnya.
Di sisi lain, terkait dengan 3 orang bagian dari tim 12 yang berstatus DPO, pihak kepolisian masih dalam tahap pencarian.
Seperti diketahui, sebelumnya dua komisioner Kompolnas, Hamida Abdurrahman dan Muhammad Nasser mendatangi Mapolres Lumajang, Jawa Timur, Kamis (1/10). Kedatangannya guna menelusuri dugaan keterlibatan polisi terkait tewasnya aktivis lingkungan, Salim Kancil yang menolak daerahnya dijadikan tambang pasir.
(mdk/rnd)
http://m.merdeka.com/peristiwa/2-polisi-diduga-jadi-backing-perusahaan-tambang-pasir-di-lumajang.html
musti diusut nih pak bos..
jangan menguap gitu aja..