- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
seller terkenal ini skrg jd penipu, ortunya ditangkap polisi penggelapan tas branded


TS
Provokators
seller terkenal ini skrg jd penipu, ortunya ditangkap polisi penggelapan tas branded
korban terus bertambah sampai sekarang masih jualan
TOTAL penipuan nya mencapai 2M


Investasi untuk UtakUtikStore [Profit 2%]
iphone 6 dan iphone 6 plus utakutiklucky hartono koeswoyo
Surat Terbuka u/ Lucky Hartono Koeswanto a.k.a UtakUtik[RED ALERT]
surat terbuka untuk id Utakutik. seller apple
SURAT TERBUKA u/ Lucky UTAKUTIK( BERMASALAH )
Surat Terbuka untuk UtakUtika/n Lucky Hartono Koeswa
HATI- HATI ID UtakUtik(Lucky) Surabaya
info terakhir:

Lucky Hartono Koeswanto a.k.a UtakUtik
HP 0816529082
HP 082233441555
PINBB 2AA05130
PIN BB 79C205BF (Mottomac)
PIN BB 79185BA2 (UtakUtik)
ALAMAT International vilage 1, B2 - 10 perumahan citraland surabaya
ALAMAT VILLA TAMAN TELAGA 2 BLOK TJ9/16 CITRALAND
BCA 1621051917 ROSITA SUGIJO
BCA 4632113599 PONIDI
BCA 8630935505 VINA AGUSTINE
BCA 8290303886 LUCKY HARTONO KOESWANTO
MANDIRI 1420007563728 LUCKY HARTONO KOESWANTO
TOTAL penipuan nya mencapai 2M


Investasi untuk UtakUtikStore [Profit 2%]
iphone 6 dan iphone 6 plus utakutiklucky hartono koeswoyo
Surat Terbuka u/ Lucky Hartono Koeswanto a.k.a UtakUtik[RED ALERT]
surat terbuka untuk id Utakutik. seller apple
SURAT TERBUKA u/ Lucky UTAKUTIK( BERMASALAH )
Surat Terbuka untuk UtakUtika/n Lucky Hartono Koeswa
HATI- HATI ID UtakUtik(Lucky) Surabaya
info terakhir:



Lucky Hartono Koeswanto a.k.a UtakUtik
HP 0816529082
HP 082233441555
PINBB 2AA05130
PIN BB 79C205BF (Mottomac)
PIN BB 79185BA2 (UtakUtik)
ALAMAT International vilage 1, B2 - 10 perumahan citraland surabaya
ALAMAT VILLA TAMAN TELAGA 2 BLOK TJ9/16 CITRALAND
BCA 1621051917 ROSITA SUGIJO
BCA 4632113599 PONIDI
BCA 8630935505 VINA AGUSTINE
BCA 8290303886 LUCKY HARTONO KOESWANTO
MANDIRI 1420007563728 LUCKY HARTONO KOESWANTO
Quote:
Original Posted By tandayu►Linggawati Gotama ibunya si lucky hartono koeswanto utakutik juga tertangkap karena masalah penipuan juga
[youtube]9xcIFIa1Avk[/media][/youtube]
[youtube]9xcIFIa1Avk[/media][/youtube]
Quote:
Original Posted By arwaniku►hati hati ditipu dengan seller yang ber-id : mottomac
http://www.kaskus.co.id/profile/view...sified/6039072
ini orang adalah lucky hartono koeswanto
bukan joinan lucky atau partnernya
sudah di verifikasi 100% adalah lucky
kloningan lucky yg juga berjualan
http://www.kaskus.co.id/profile/view...sified/6039072
ini orang adalah lucky hartono koeswanto
bukan joinan lucky atau partnernya
sudah di verifikasi 100% adalah lucky
kloningan lucky yg juga berjualan
Quote:
Original Posted By chungta.►
Saya dulu cukup akrab dengan si Lucky ini, dan saya cukup tahu seluk beluk tentang dia dan keluarganya. Namun sekarang saya juga adalah korban dari Lucky Hartono Koeswanto alias UtakUtik alias Mottomac. Saya berani menjamin kebenaran bahwa Lucky Hartono Koeswanto adalah pemilik dan pengendali ID Kaskus UtakUtik dan Mottomac. Berikut sedikit bukti dari hasil percakapan saya dengan Lucky yang menyiratkan bahwa dia adalah sama dengan Mottomac.
Alasan saya akhirnya membongkar sedikit dari banyak rahasia si Lucky adalah karena setelah lama tidak saya pantau kasusnya, ternyata semakin hari orang ini semakin menjadi-jadi, sudah dan akanmenipu banyak orang, keluarganya sendiri dikorbankan, termasuk Saudari2 dan Ibu Kandungnya sendiri. Intinya, si bangsad ini sudah tidak bisa ditolong lagi!
Himbauan saya:
1. Yang belum menjadi korban: jangan bertransaksi dengan nama - nama tersebut di atas
2. Yang sudah menjadi korban: bila memiliki bukti transaksi dengan si Lucky, laporkan ke polisi, kemudian bawa surat laporan tersebut ke bank dan blokir semua rekening yang atas nama Lucky Hartono Koeswanto
FYI: Sudah ada 3 - 6 laporan ke polisi atas nama si Lucky
3. Salah satu korban yang telah selamat (uang sudah kembali) adalah arwaniku
Semoga si bangsad ini dapat segera bertobat dan semoga tidak ada lagi korban.

Saya dulu cukup akrab dengan si Lucky ini, dan saya cukup tahu seluk beluk tentang dia dan keluarganya. Namun sekarang saya juga adalah korban dari Lucky Hartono Koeswanto alias UtakUtik alias Mottomac. Saya berani menjamin kebenaran bahwa Lucky Hartono Koeswanto adalah pemilik dan pengendali ID Kaskus UtakUtik dan Mottomac. Berikut sedikit bukti dari hasil percakapan saya dengan Lucky yang menyiratkan bahwa dia adalah sama dengan Mottomac.
Spoiler for UtakUtik is Mottomac:

Alasan saya akhirnya membongkar sedikit dari banyak rahasia si Lucky adalah karena setelah lama tidak saya pantau kasusnya, ternyata semakin hari orang ini semakin menjadi-jadi, sudah dan akanmenipu banyak orang, keluarganya sendiri dikorbankan, termasuk Saudari2 dan Ibu Kandungnya sendiri. Intinya, si bangsad ini sudah tidak bisa ditolong lagi!
Himbauan saya:
1. Yang belum menjadi korban: jangan bertransaksi dengan nama - nama tersebut di atas
2. Yang sudah menjadi korban: bila memiliki bukti transaksi dengan si Lucky, laporkan ke polisi, kemudian bawa surat laporan tersebut ke bank dan blokir semua rekening yang atas nama Lucky Hartono Koeswanto
FYI: Sudah ada 3 - 6 laporan ke polisi atas nama si Lucky
3. Salah satu korban yang telah selamat (uang sudah kembali) adalah arwaniku
Semoga si bangsad ini dapat segera bertobat dan semoga tidak ada lagi korban.

Quote:
Original Posted By argodwisanti►
barang dikirim ke surabaya
ALAMAT:
JIMMY (082233441555)
APARTEMEN WATER PLACE TOWER B UNIT 1903
PAKUWON, SURABAYA 60216
cari ibrahim cs waterplace
SERBUUU
barang dikirim ke surabaya
ALAMAT:
JIMMY (082233441555)
APARTEMEN WATER PLACE TOWER B UNIT 1903
PAKUWON, SURABAYA 60216
cari ibrahim cs waterplace
Spoiler for foto barang:

Spoiler for trace:

SERBUUU

Quote:
Original Posted By argodwisanti►
ini orang lapor polisi langsung di tanggapi sama luki katanya masalah udah selesai.
lo kalo ada kasus jangan masa bodoh lapor polisi aja.
http://www.kaskus.co.id/post/538fb3d...07e7543e8b45e6

ini orang lapor polisi langsung di tanggapi sama luki katanya masalah udah selesai.
lo kalo ada kasus jangan masa bodoh lapor polisi aja.
http://www.kaskus.co.id/post/538fb3d...07e7543e8b45e6
Spoiler for laporan polisi:


Quote:
Original Posted By argodwisanti►
masih ada jalan
adiknya kerja di devdan
http://www.www-balitravelnews.com/ku...-nusa-dua.html
BALI Travel Newspaper, official newspaper Yayasan Tri Hita Karana Bali dalam menjalankan program Tri Hita Karana Tourism Awards & Accreditation, pada Kamis (27/3) berkunjung ke tempat penyelenggaraan pertunjukan seni budaya Indonesia, Bali Nusa Dua Theater DEVDAN.
Menurut PR DEVDAN, Vina Agustine Koeswanto, melalui DEVDAN Treasure of the Archipelago, kita bisa menengok berbagai kekayaan yang ada di kepulauan Indonesia. Kata DEVDAN merupakan gabungan daribahasa Sansekerta Deva dan Dhana yang bermakna berkah Tuhan. ‘’Dan kekayaan Indonesia adalah berkah dari Tuhan untuk seluruh warga Indonesia,’’ imbuhnya.
Kisah DEVDAN bermula dari kebosanan dua anak dalam rombongan tour dan memisahkan diri dari rombongan menuju kesebuah tebing yang menarik perhatian mereka. Mereka menemukan sebuah peti harta karung berisi benda-benda unik yang membawa mereka dalam sebuah perjalanan melihat kekayaan Inodnesia.’’ Kalau mau tahu dan ingin liat melihat langsung bagaimana pertunjukannya datang saja ke Bali Nusa Dua Theater,”lanjut Vina. *BTNewspaper/AriekPW
masih ada jalan
adiknya kerja di devdan
http://www.www-balitravelnews.com/ku...-nusa-dua.html
BALI Travel Newspaper, official newspaper Yayasan Tri Hita Karana Bali dalam menjalankan program Tri Hita Karana Tourism Awards & Accreditation, pada Kamis (27/3) berkunjung ke tempat penyelenggaraan pertunjukan seni budaya Indonesia, Bali Nusa Dua Theater DEVDAN.
Menurut PR DEVDAN, Vina Agustine Koeswanto, melalui DEVDAN Treasure of the Archipelago, kita bisa menengok berbagai kekayaan yang ada di kepulauan Indonesia. Kata DEVDAN merupakan gabungan daribahasa Sansekerta Deva dan Dhana yang bermakna berkah Tuhan. ‘’Dan kekayaan Indonesia adalah berkah dari Tuhan untuk seluruh warga Indonesia,’’ imbuhnya.
Kisah DEVDAN bermula dari kebosanan dua anak dalam rombongan tour dan memisahkan diri dari rombongan menuju kesebuah tebing yang menarik perhatian mereka. Mereka menemukan sebuah peti harta karung berisi benda-benda unik yang membawa mereka dalam sebuah perjalanan melihat kekayaan Inodnesia.’’ Kalau mau tahu dan ingin liat melihat langsung bagaimana pertunjukannya datang saja ke Bali Nusa Dua Theater,”lanjut Vina. *BTNewspaper/AriekPW
Quote:
Original Posted By argodwisanti►ini ortu nya ketangkap polisi

http://www.tribunnews.com/regional/2...isan-tas-mewah
http://www.tribunnews.com/regional/2...ga-rp-2-miliar
http://www.jawapos.com/baca/artikel/...risan-Miliaran
SURABAYA – Kehidupan serbawah yang selama ini dicecap Linggawati Gotama tidak lagi bisa dinikmatinya. Kini tidak ada lagi tidur di rumah mewah, arisan, pergi ke mal, atau pelesir ke tempat-tempat wisata.
Sebaliknya, sosialita 50 tahun itu saat ini harus hidup serbaminim di ruang nan sempit bernama sel tahanan. Semua itu terjadi gara-gara kasus penipuan.
Tidak tanggung-tanggung, penipuan yang dilakukannya mencapai miliaran rupiah. ”Tersangka ini menipu rekan-rekan arisannya yang pengusaha dan istri pengusaha,’’ ungkap Kanitresmob Satreskrim Polrestabes Surabaya AKP Agung Pribadi, Selasa (27/5).
Namanya juga sosialita, modus penipuannya juga terkait dengan kesenangan mereka mengoleksi barang mewah, yakni tas branded. Kepada teman-temannya, Linggawati menawarkan tas aneka merek mewah seperti Hermes, Prada, Chanel, dan Louis Vuitton dengan harga miring.
Jika di outlet-outlet harga satu tas branded itu Rp 200 juta, Linggawati menawarkan dengan harga Rp 150 juta. Kalau Rp 100 juta, di tempat perempuan yang tinggal di perumahan di Lakarsantri, Surabaya, itu ”hanya” Rp 75 juta.
Tentu saja, banyak rekan tersangka yang kepincut. Mereka pun ramai-ramai memesan tas kepadanya. Ada yang menitip tas seharga Rp 50 juta, ada yang Rp 200 juta, bahkan Rp 250 juta.
’’Pada pemesanan pertama, semua berjalan lancar. Sekitar dua pekan setelah kawan-kawannya menyetorkan uang, barangnya datang,’’ jelas Agung.
Hal tersebut membuat kawan-kawan arisan lainnya tertarik untuk ikut membeli tas melalui Linggawati. Mereka yang sudah membeli akhirnya memesan lagi. Apalagi Linggawati menyebut bakal terbang sendiri ke Singapura untuk mengambil tas aneka merek ternama itu.
Sesuai kesepakatan, pemesanan harus disertai dengan uang, tidak sekadar omongan. Pada saat itu penitipan terendah Rp 50 juta dan terbesar Rp 2,2 miliar.
Devy Kumalawati, 36, misalnya, menyerahkan uang Rp 50 juta. Perempuan yang tinggal di perumahan elite di kawasan Mulyorejo, Surabaya, itu memesan tas Chanel. ’’Saat itu juga ada yang menitip Rp 200 juta sampai Rp 2,2 miliar,” jelas Agung.
Nah, setelah semua uang diterima, bukannya berbelanja tas, Linggawati justru menghilang. Kawan-kawan yang sudah menitip tidak kunjung mendapatkan tas idamannya.
Hati mereka bertambah kesal karena telepon seluler Linggawati tidak bisa dihubungi. Mereka pun mendatangi rumahnya. Tapi, mereka pulang dengan tangan hampa. Sebab, perempuan berambut panjang itu tidak ada di rumahnya.
Setelah berbagai upaya nihil, mereka pun melaporkan hal tersebut ke polisi. Yang tercatat di laporan polisi, pelapornya adalah Devy dan Ervina. Ervina mengaku sudah menyetor uang Rp 2,2 miliar.
”Berdasar laporan itu, kami lalu melakukan pencarian,” ujar Agung.
Setelah berminggu-minggu mencari, polisi akhirnya menemukan jejak Linggawati di Nusa Dua, Bali. Dia tinggal di rumah kontrakan di Pulau Dewata tersebut. Polisi pun menangkapnya.
Kepada penyidik, Linggawati mengaku bahwa uang teman-temannya itu sudah habis. Sebagian dia gunakan, sebagian lagi dibawa lari orang. Sebab, dia mengaku juga menjadi korban penipuan orang lain.
”Tersangka menyebut uangnya sudah habis. Dia siap pasang badan dengan menjalani proses hukum dan dipenjara,” sebut Agung.
Sementara itu, Linggawati memilih mengunci mulutnya ketika ditanya Jawa Pos di ruang penyidik. Bahkan, dia memutuskan untuk menutup mukanya saat mengetahui ada kamera yang dikeluarkan dari dalam tas. Linggawati pun meminta penyidik segera mengembalikannya ke penjara.
Ketika berjalan menuju sel, dia menutup wajahnya dengan kardus makanan. ’’Kenapa pakai dipotret?’’ katanya kepada penyidik yang mendampinginya. Saking enggannya diambil gambar, Linggawati tidak saja menutup wajahnya. Tetapi, dia juga sempat berbelok arah untuk menghindari jepretan kamera. (fim/c7/c14/ib/nw)
http://www.jpnn.com/read/2014/05/28/...isan-Miliaran-
http://www.tribunnews.com/regional/2...isan-tas-mewah
Spoiler for berita:
TRIBUNNEWS.COM,SURABAYA - Aksi penipuan berkedok arisan kini menimpa ibu-ibu sosialita.
Bagi kaum sosialita, penampilan adalah hal yang utama tertama tas bermerk Internasional.
Linggawati Gotawa (49), warga Vila Tama Telaga, Lidah Kulon Surabaya mampu menipu rekan-rekan sosilitanya hingga miliaran rupiah.
Kini Lingga harus mendekam di tahanan Polrestabes Surabaya dan ditetapkan sebagai tersangka.
Melalui arisan ibu-ibu sosialita di kawasan perumahan elit kawasan Surabaya barat, tersangka berhasil memperdaya teman-temannya.
Dengan dalih bisa mendatangkan tas merek, yang harganya mencapai puluhan juta hingga miliaran rupiah dari Singapura.
Beberapa tas yang dijanjikan seperti Chanel Red Caviar, Hermes, dan tas merek terkenal lainnya.
Bahkan untuk memiliki tas tersebut harus memiliki lisensi kepemilikan.
Harga tas Channel asli berkisar USD 5,000, atau berkisar Rp 61 juta. Namun oleh tersangka tas hanya dibandrol Rp 50 juta.
Bahkan tas merek Hermes orisinal mencapai kisaran Rp 1 hingga 17 miliar.
"Melalui arisan, tersangka menawarkan tas. Karena dia akan berangkat ke Singapura. Tersangka menawarkan tas tersebut dengan harga lebih murah," kata Kanit Reserse Mobile (Resmob) Polrestabes Surabaya AKP Agung Pribadi, Selasa (27/5/2014).
Tertarik dengan penawaran tersangka, ibu-ibu di arisan tersebut ramai-ramai memesan tas.
Tersangka lalu menjanjikan bisa mendatangkan tas-tas tersebut dua minggu kemudian.
"Tersangka memang ke Singapura, namun tas yang dijanjikan tak kunjung didapatkan oleh korban, ternyata uangnya dipakais endiri oleh tersangka," kata Agung.
Para korbannnya pun akhirnya melaporkan kejadian ini ke polisi.
Bagi kaum sosialita, penampilan adalah hal yang utama tertama tas bermerk Internasional.
Linggawati Gotawa (49), warga Vila Tama Telaga, Lidah Kulon Surabaya mampu menipu rekan-rekan sosilitanya hingga miliaran rupiah.
Kini Lingga harus mendekam di tahanan Polrestabes Surabaya dan ditetapkan sebagai tersangka.
Melalui arisan ibu-ibu sosialita di kawasan perumahan elit kawasan Surabaya barat, tersangka berhasil memperdaya teman-temannya.
Dengan dalih bisa mendatangkan tas merek, yang harganya mencapai puluhan juta hingga miliaran rupiah dari Singapura.
Beberapa tas yang dijanjikan seperti Chanel Red Caviar, Hermes, dan tas merek terkenal lainnya.
Bahkan untuk memiliki tas tersebut harus memiliki lisensi kepemilikan.
Harga tas Channel asli berkisar USD 5,000, atau berkisar Rp 61 juta. Namun oleh tersangka tas hanya dibandrol Rp 50 juta.
Bahkan tas merek Hermes orisinal mencapai kisaran Rp 1 hingga 17 miliar.
"Melalui arisan, tersangka menawarkan tas. Karena dia akan berangkat ke Singapura. Tersangka menawarkan tas tersebut dengan harga lebih murah," kata Kanit Reserse Mobile (Resmob) Polrestabes Surabaya AKP Agung Pribadi, Selasa (27/5/2014).
Tertarik dengan penawaran tersangka, ibu-ibu di arisan tersebut ramai-ramai memesan tas.
Tersangka lalu menjanjikan bisa mendatangkan tas-tas tersebut dua minggu kemudian.
"Tersangka memang ke Singapura, namun tas yang dijanjikan tak kunjung didapatkan oleh korban, ternyata uangnya dipakais endiri oleh tersangka," kata Agung.
Para korbannnya pun akhirnya melaporkan kejadian ini ke polisi.
http://www.tribunnews.com/regional/2...ga-rp-2-miliar
Spoiler for berita:
TRIBUNNEWS.COM,SURABAYA - Aksi penipuan berkedok arisan kini menimpa ibu-ibu sosialita.
Bagi kaum sosialita, penampilan adalah hal yang utama tertama tas bermerk Internasional.
Bahkan ada yang kehilangan uang hingga Rp 2 miliar.
"Satu tas ada yang seharga Rp 50 juta, ada pula yang seharga Rp 500 juta, dan lainnya," kata Kanit Resmob Polrestabes Surabaya AKP Agung Pribadi, Selasa (27/5/2014).
Menurut Agung, bahkan terdapat korban yang mengalami kerugian seharga Rp 2 miliar.
Tiap korban memesan tas beraneka ragam. Saat ini menurut Agung, baru tiga korban yang melapor.
Jika ditotal dari tiga korban tersebut, tersangka meraup keuntungan hingga Rp 2,7 miliar.
Namun tidak menutup kemungkinan masih banyak korban yang belum melapor.
"Kami harap korban yang belum melapor, segera melapor untuk kepentingan penyidikan," kata mantan Kasat Reskrim Polres Sidoarjo itu.
Bagi kaum sosialita, penampilan adalah hal yang utama tertama tas bermerk Internasional.
Bahkan ada yang kehilangan uang hingga Rp 2 miliar.
"Satu tas ada yang seharga Rp 50 juta, ada pula yang seharga Rp 500 juta, dan lainnya," kata Kanit Resmob Polrestabes Surabaya AKP Agung Pribadi, Selasa (27/5/2014).
Menurut Agung, bahkan terdapat korban yang mengalami kerugian seharga Rp 2 miliar.
Tiap korban memesan tas beraneka ragam. Saat ini menurut Agung, baru tiga korban yang melapor.
Jika ditotal dari tiga korban tersebut, tersangka meraup keuntungan hingga Rp 2,7 miliar.
Namun tidak menutup kemungkinan masih banyak korban yang belum melapor.
"Kami harap korban yang belum melapor, segera melapor untuk kepentingan penyidikan," kata mantan Kasat Reskrim Polres Sidoarjo itu.
http://www.jawapos.com/baca/artikel/...risan-Miliaran
Spoiler for berita:
SURABAYA – Kehidupan serbawah yang selama ini dicecap Linggawati Gotama tidak lagi bisa dinikmatinya. Kini tidak ada lagi tidur di rumah mewah, arisan, pergi ke mal, atau pelesir ke tempat-tempat wisata.
Sebaliknya, sosialita 50 tahun itu saat ini harus hidup serbaminim di ruang nan sempit bernama sel tahanan. Semua itu terjadi gara-gara kasus penipuan.
Tidak tanggung-tanggung, penipuan yang dilakukannya mencapai miliaran rupiah. ”Tersangka ini menipu rekan-rekan arisannya yang pengusaha dan istri pengusaha,’’ ungkap Kanitresmob Satreskrim Polrestabes Surabaya AKP Agung Pribadi, Selasa (27/5).
Namanya juga sosialita, modus penipuannya juga terkait dengan kesenangan mereka mengoleksi barang mewah, yakni tas branded. Kepada teman-temannya, Linggawati menawarkan tas aneka merek mewah seperti Hermes, Prada, Chanel, dan Louis Vuitton dengan harga miring.
Jika di outlet-outlet harga satu tas branded itu Rp 200 juta, Linggawati menawarkan dengan harga Rp 150 juta. Kalau Rp 100 juta, di tempat perempuan yang tinggal di perumahan di Lakarsantri, Surabaya, itu ”hanya” Rp 75 juta.
Tentu saja, banyak rekan tersangka yang kepincut. Mereka pun ramai-ramai memesan tas kepadanya. Ada yang menitip tas seharga Rp 50 juta, ada yang Rp 200 juta, bahkan Rp 250 juta.
’’Pada pemesanan pertama, semua berjalan lancar. Sekitar dua pekan setelah kawan-kawannya menyetorkan uang, barangnya datang,’’ jelas Agung.
Hal tersebut membuat kawan-kawan arisan lainnya tertarik untuk ikut membeli tas melalui Linggawati. Mereka yang sudah membeli akhirnya memesan lagi. Apalagi Linggawati menyebut bakal terbang sendiri ke Singapura untuk mengambil tas aneka merek ternama itu.
Sesuai kesepakatan, pemesanan harus disertai dengan uang, tidak sekadar omongan. Pada saat itu penitipan terendah Rp 50 juta dan terbesar Rp 2,2 miliar.
Devy Kumalawati, 36, misalnya, menyerahkan uang Rp 50 juta. Perempuan yang tinggal di perumahan elite di kawasan Mulyorejo, Surabaya, itu memesan tas Chanel. ’’Saat itu juga ada yang menitip Rp 200 juta sampai Rp 2,2 miliar,” jelas Agung.
Nah, setelah semua uang diterima, bukannya berbelanja tas, Linggawati justru menghilang. Kawan-kawan yang sudah menitip tidak kunjung mendapatkan tas idamannya.
Hati mereka bertambah kesal karena telepon seluler Linggawati tidak bisa dihubungi. Mereka pun mendatangi rumahnya. Tapi, mereka pulang dengan tangan hampa. Sebab, perempuan berambut panjang itu tidak ada di rumahnya.
Setelah berbagai upaya nihil, mereka pun melaporkan hal tersebut ke polisi. Yang tercatat di laporan polisi, pelapornya adalah Devy dan Ervina. Ervina mengaku sudah menyetor uang Rp 2,2 miliar.
”Berdasar laporan itu, kami lalu melakukan pencarian,” ujar Agung.
Setelah berminggu-minggu mencari, polisi akhirnya menemukan jejak Linggawati di Nusa Dua, Bali. Dia tinggal di rumah kontrakan di Pulau Dewata tersebut. Polisi pun menangkapnya.
Kepada penyidik, Linggawati mengaku bahwa uang teman-temannya itu sudah habis. Sebagian dia gunakan, sebagian lagi dibawa lari orang. Sebab, dia mengaku juga menjadi korban penipuan orang lain.
”Tersangka menyebut uangnya sudah habis. Dia siap pasang badan dengan menjalani proses hukum dan dipenjara,” sebut Agung.
Sementara itu, Linggawati memilih mengunci mulutnya ketika ditanya Jawa Pos di ruang penyidik. Bahkan, dia memutuskan untuk menutup mukanya saat mengetahui ada kamera yang dikeluarkan dari dalam tas. Linggawati pun meminta penyidik segera mengembalikannya ke penjara.
Ketika berjalan menuju sel, dia menutup wajahnya dengan kardus makanan. ’’Kenapa pakai dipotret?’’ katanya kepada penyidik yang mendampinginya. Saking enggannya diambil gambar, Linggawati tidak saja menutup wajahnya. Tetapi, dia juga sempat berbelok arah untuk menghindari jepretan kamera. (fim/c7/c14/ib/nw)
http://www.jpnn.com/read/2014/05/28/...isan-Miliaran-
Spoiler for berita:
URABAYA – Linggawati Gotama sudah tak bisa tidak bisa lagi menikmati kehidupan yang serba mewah. Sebaliknya, sosialita 50 tahun itu saat ini kini harus hidup di sel tahanan. Semua itu terjadi karena dia diduga telah melakukan serangkaian tindakan penipuan hingga miliaran rupiah.
"Tersangka ini menipu rekan-rekan arisannya yang pengusaha dan istri pengusaha,’’ ungkap Kanitresmob Satreskrim Polrestabes Surabaya AKP Agung Pribadi, Selasa (27/5).
Modus penipuannya pun terkait dengan kesenangan para sosialita. Yakni mengoleksi barang mewah, yakni tas branded.
Nah, kepada teman-temannya, Linggawati menawarkan tas aneka merek mewah yang harganya mencapai ratusan juta seperti Hermes, Prada, Chanel, dan Louis Vuitton dengan harga miring.
Jika di outlet-outlet harga satu tas branded itu Rp 200 juta, Linggawati menawarkan dengan harga Rp 150 juta. Kalau Rp 100 juta, di tempat perempuan yang tinggal di perumahan di Lakarsantri, Surabaya, itu ”hanya” Rp 75 juta.
Tentu saja, banyak rekan tersangka yang kepincut. Mereka pun ramai-ramai memesan tas kepadanya. Ada yang menitip tas seharga Rp 50 juta, ada yang Rp 200 juta, bahkan Rp 250 juta. Hal tersebut membuat kawan-kawan arisan lainnya tertarik untuk ikut membeli tas melalui Linggawati. Mereka yang sudah membeli akhirnya memesan lagi. Apalagi Linggawati menyebut bakal terbang sendiri ke Singapura untuk mengambil tas aneka merek ternama itu.
Sesuai kesepakatan, pemesanan harus disertai dengan uang, tidak sekadar omongan. Pada saat itu penitipan terendah Rp 50 juta dan terbesar Rp 2,2 miliar.
Nah, setelah semua uang diterima, bukannya berbelanja tas, Linggawati justru menghilang. Kawan-kawan yang sudah menitip tidak kunjung mendapatkan tas idamannya.
Hati mereka bertambah kesal karena telepon seluler Linggawati tidak bisa dihubungi. Mereka pun mendatangi rumahnya. Tapi, mereka pulang dengan tangan hampa. Sebab, perempuan berambut panjang itu tidak ada di rumahnya.
Setelah berbagai upaya nihil, mereka pun melaporkan hal tersebut ke polisi. Polisi akhirnya menemukan jejak Linggawati di Nusa Dua, Bali. Dia tinggal di rumah kontrakan di Pulau Dewata tersebut. Polisi pun menangkapnya.
Kepada penyidik, Linggawati mengaku bahwa uang teman-temannya itu sudah habis. Sebagian dia gunakan, sebagian lagi dibawa lari orang. Sebab, dia mengaku juga menjadi korban penipuan orang lain. (fim/nw/mas)
"Tersangka ini menipu rekan-rekan arisannya yang pengusaha dan istri pengusaha,’’ ungkap Kanitresmob Satreskrim Polrestabes Surabaya AKP Agung Pribadi, Selasa (27/5).
Modus penipuannya pun terkait dengan kesenangan para sosialita. Yakni mengoleksi barang mewah, yakni tas branded.
Nah, kepada teman-temannya, Linggawati menawarkan tas aneka merek mewah yang harganya mencapai ratusan juta seperti Hermes, Prada, Chanel, dan Louis Vuitton dengan harga miring.
Jika di outlet-outlet harga satu tas branded itu Rp 200 juta, Linggawati menawarkan dengan harga Rp 150 juta. Kalau Rp 100 juta, di tempat perempuan yang tinggal di perumahan di Lakarsantri, Surabaya, itu ”hanya” Rp 75 juta.
Tentu saja, banyak rekan tersangka yang kepincut. Mereka pun ramai-ramai memesan tas kepadanya. Ada yang menitip tas seharga Rp 50 juta, ada yang Rp 200 juta, bahkan Rp 250 juta. Hal tersebut membuat kawan-kawan arisan lainnya tertarik untuk ikut membeli tas melalui Linggawati. Mereka yang sudah membeli akhirnya memesan lagi. Apalagi Linggawati menyebut bakal terbang sendiri ke Singapura untuk mengambil tas aneka merek ternama itu.
Sesuai kesepakatan, pemesanan harus disertai dengan uang, tidak sekadar omongan. Pada saat itu penitipan terendah Rp 50 juta dan terbesar Rp 2,2 miliar.
Nah, setelah semua uang diterima, bukannya berbelanja tas, Linggawati justru menghilang. Kawan-kawan yang sudah menitip tidak kunjung mendapatkan tas idamannya.
Hati mereka bertambah kesal karena telepon seluler Linggawati tidak bisa dihubungi. Mereka pun mendatangi rumahnya. Tapi, mereka pulang dengan tangan hampa. Sebab, perempuan berambut panjang itu tidak ada di rumahnya.
Setelah berbagai upaya nihil, mereka pun melaporkan hal tersebut ke polisi. Polisi akhirnya menemukan jejak Linggawati di Nusa Dua, Bali. Dia tinggal di rumah kontrakan di Pulau Dewata tersebut. Polisi pun menangkapnya.
Kepada penyidik, Linggawati mengaku bahwa uang teman-temannya itu sudah habis. Sebagian dia gunakan, sebagian lagi dibawa lari orang. Sebab, dia mengaku juga menjadi korban penipuan orang lain. (fim/nw/mas)
Quote:
Original Posted By argodwisanti►http://m.jawapos.com/read/2014/05/29...lisi-singapura
Linggawati Juga Masuk DPO Polisi Singapura
SURABAYA - Linggawati Gotama tidak hanya berurusan dengan aparat Polrestabes Surabaya. Sosialita yang terlibat kasus penipuan itu rupanya juga masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) kepolisian Singapura. "Jadi, tersangka Linggawati itu sebelumnya juga dilaporkan ke kepolisian Singapura. Juga karena kasus penipuan," ungkap Kanitresmob Satreskrim Polrestabes Surabaya AKP Agung Pribadi kemarin (28/5).
Pelapornya adalah seorang perempuan warga negeri jiran tersebut. Dia merupakan kenalan Linggawati dan Ervina, seorang rekan arisannya di Surabaya.
Nah, pada akhir tahun lalu, pelapor menitipkan uang Rp 200 juta kepada Linggawati. Uang itu dititipkan kepada perempuan 50 tahun tersebut agar diberikan kepada Ervina.
Tapi, bukannya diserahkan kepada yang berhak, Linggawati justru menggunakannya sendiri. Kabarnya, uang itu ludes di meja judi di Singapura.
Alhasil, saat menanyakan kabar pengiriman uangnya melalui Linggawati kepada Ervina, pelapor mendapat jawaban bahwa uangnya belum sampai.
"Merasa ditipu, dia lalu melaporkan Linggawati ke kepolisian Singapura. Informasi ini kami dapat dari korban penipuan tas yang melaporkannya ke kami," kata Agung. Linggawati saat ini memang telah mendekam di sel tahanan Polrestabes Surabaya. Dia terjerat kasus penipuan dengan nilai miliaran rupiah.
Penipuan oleh Linggawati itu bermodus penawaran tas branded dengan harga lebih murah jika dibandingkan dengan banderol di outlet-outlet di Indonesia. Jika harga sebuah tas di outlet Rp 200 juta, di Linggawati harganya "hanya" Rp 150 juta.
Penawaran itu diberikan kepada teman-teman arisannya. Kawan-kawannya tersebut terpincut dan memesannya. Pada pemesanan pertama, semua berjalan lancar. Tapi, tidak demikian pemesanan kedua.
Saat itu ada yang menitipkan uang mulai Rp 50 juta sampai yang tertinggi Rp 2,2 miliar. Setelah uang disetorkan, Linggawati ternyata menghilang. Dicari ke rumahnya di perumahan elite di kawasan Lakarsantri, Surabaya, tidak ada. Handphone-nya juga tidak aktif.
Linggawati akhirnya ditangkap polisi di Nusa Dua, Bali, setelah dicari berminggu-minggu. "Tersangka mengaku kabur karena juga menjadi korban penipuan. Tapi, kami tidak sepenuhnya percaya. Sebab, dia juga senang bermain judi. Ada kemungkinan uangnya digunakan untuk itu," sebut Agung. (fim/c6/ib)
Linggawati Juga Masuk DPO Polisi Singapura
SURABAYA - Linggawati Gotama tidak hanya berurusan dengan aparat Polrestabes Surabaya. Sosialita yang terlibat kasus penipuan itu rupanya juga masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) kepolisian Singapura. "Jadi, tersangka Linggawati itu sebelumnya juga dilaporkan ke kepolisian Singapura. Juga karena kasus penipuan," ungkap Kanitresmob Satreskrim Polrestabes Surabaya AKP Agung Pribadi kemarin (28/5).
Pelapornya adalah seorang perempuan warga negeri jiran tersebut. Dia merupakan kenalan Linggawati dan Ervina, seorang rekan arisannya di Surabaya.
Nah, pada akhir tahun lalu, pelapor menitipkan uang Rp 200 juta kepada Linggawati. Uang itu dititipkan kepada perempuan 50 tahun tersebut agar diberikan kepada Ervina.
Tapi, bukannya diserahkan kepada yang berhak, Linggawati justru menggunakannya sendiri. Kabarnya, uang itu ludes di meja judi di Singapura.
Alhasil, saat menanyakan kabar pengiriman uangnya melalui Linggawati kepada Ervina, pelapor mendapat jawaban bahwa uangnya belum sampai.
"Merasa ditipu, dia lalu melaporkan Linggawati ke kepolisian Singapura. Informasi ini kami dapat dari korban penipuan tas yang melaporkannya ke kami," kata Agung. Linggawati saat ini memang telah mendekam di sel tahanan Polrestabes Surabaya. Dia terjerat kasus penipuan dengan nilai miliaran rupiah.
Penipuan oleh Linggawati itu bermodus penawaran tas branded dengan harga lebih murah jika dibandingkan dengan banderol di outlet-outlet di Indonesia. Jika harga sebuah tas di outlet Rp 200 juta, di Linggawati harganya "hanya" Rp 150 juta.
Penawaran itu diberikan kepada teman-teman arisannya. Kawan-kawannya tersebut terpincut dan memesannya. Pada pemesanan pertama, semua berjalan lancar. Tapi, tidak demikian pemesanan kedua.
Saat itu ada yang menitipkan uang mulai Rp 50 juta sampai yang tertinggi Rp 2,2 miliar. Setelah uang disetorkan, Linggawati ternyata menghilang. Dicari ke rumahnya di perumahan elite di kawasan Lakarsantri, Surabaya, tidak ada. Handphone-nya juga tidak aktif.
Linggawati akhirnya ditangkap polisi di Nusa Dua, Bali, setelah dicari berminggu-minggu. "Tersangka mengaku kabur karena juga menjadi korban penipuan. Tapi, kami tidak sepenuhnya percaya. Sebab, dia juga senang bermain judi. Ada kemungkinan uangnya digunakan untuk itu," sebut Agung. (fim/c6/ib)
Diubah oleh Provokators 25-11-2014 08:22


tien212700 memberi reputasi
1
14.4K
Kutip
62
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan