http://www.wsj.com/articles/indonesi...wer-1443718643

JAKARTA, Indonesia—
Seorang menteri mempertahankan keputusan Indonesia untuk meneruskan perjanjian kontroversial dengan China sembari mengatakan bahwa negosiasi sedang berjalan untuk menggunakan kereta yang lebih pelan sehingga dapat menghemat biaya asli 5,5 milyar dolar.
( dimana2 spesifikasi ama biaya dibahas pas tender, yang terbaik dipilih. lha ini kebalik, pemenang dipilih, baru bahas spek ama biaya )

Rini Soemarno, menteri BUMN, mengatakan hari Kamis bahwa konsorsium dari empat perusahaan BUMN berharap dapat menutup negosiasi dengan perusahaan pemerintah China untuk kereta berjarak 150km dari Jakarta ke Bandung.

Rini mengatakan dua hari setelah Jepang diberi tahu bahwa Tokyo kalah dari tender dari China. Jepang mengkritik keputusan itu, mempertanyakan transparansi proyek ini. Indonesia memaklumkan tanggal 4 September bahwa proyek kereta cepat telah dibatalkan dan Jepang mengatakakan akan menunggu Jakarta untuk memenuhi peryataannya bahwa Indonesia akan memulai tender untuk kereta berkecepatan sedang.

Rini mengatakan bahwa pemerintah tidak pernah membatalkan proyek namun tidak akan turut serta dalam kongsi karena tidak ingin membiayai proyek ini atau memberikan jaminan. Dia mengatakan bahwa perusahaan dengan kemampuan keuangan sendiri akan terjun. "Aku tidak tahu apa ini miskomunikasi atau salah paham tapi tidak pernah ada proyek baru" katanya. ( bos lu sendiri yang ngomong batal: http://industri.bisnis.com/read/2015...pat-dibatalkan
contoh lain sinkronnya kabinet kita: urusan asap wapres ngomong asing silakan bantu, siti nurbaya bilang jangan bantu
)

Namun demikian proyek kereta ini akan berwujud berbeda dari proposal pertama. China berencana membangun KA berkecepatan 350km / jam tapi Rini akan membahas menurunkan kecepatan KA menjadi 250 km / jam ( sekali lagi, kenapa ini baru dibahas sekarang mestinya ini dibahas pas tender)

Rini mengatakan bahwa proses seleksi "sangat transparan" (tanda kutipnya bukan ane yg nambah loh) dan mengatakan bahwa proyek ini tidak ada sangkut paut dengan masalah teknik tapi biaya. ( loh bosmya ama si jonan bilang kalo KA cepat itu mubazir karena ga akan pernah nyampe kecepatan maksimal, jadi ini masalah teknis).

Kebingungan minggu ini berawal dari diamnya Indonesia setelah Jepang memaklumkan bahwa mereka telah kalah. "Kukira tidak ada perlunya untuk membuat pengumuman", kata Rini, "I did not want to jump the gun.”

Dia berharap keputusan ini tidak akan mempengaruhi hubungan Jepang yang sudah lama adalah salah satu investor terbesar di Indonesia.

"Kebanyakan proyek transpor kita lakukan bersama Jepang. Kita harap Jepang masih melihat kita sebagai partner terbaik", katanya. "Ini cuma proyek kecil ... cuma 5 milyar dolar"