Lumajang - Miris jika melihat apa yang sudah dilakukan Hariyono, Kades Selok Awar-Awar yang ditetapkan sebagai tersangka dalam aksi penganiayaan hingga menewaskan Salim Kancil. Padahal, keduanya masih memiliki hubungan kerabat.
"Kami ini saudara sebenarnya. Tapi yang dilakukan Kades seperti bapak membunuh anaknya sendiri," ucap Iman adik kandung Salim Kancil berbincang dengan detikcom di kediaman Salim, Kamis (1/10/2015).
Iman mengatakan, Salim pernah terlibat ketika Hariyono hendak merebut kembali kursi kepala desa. Hal itu, terbukti dengan masih tertempelnya stiker sosialisasi Hariyono ketika berkampanye maju sebagai calon kepala desa di kediaman Iman. Singkat cerita, jabatan Kades yang kembali dipegang Hariyono adalah buah dari kerja keras Salim.
Lalu, apa yang membuat kebencian antara keduanya?
Iman mencoba mengurainya. Dia mengatakan, ketika Kades berencana membuka kawasan Desa Wisata dan menjadikan Pantai Watu Pecak sebagai destinasi, justru dilakukan untuk kepentingan pribadi dan merusak lingkungan.
"Ternyata alat berat didatangkan untuk mengeruk pasir di bibir pantai. Itu yang membuat almarhum tidak terima, apalagi lahan sawah garapannya ikut terdampak," jelas Iman.
Perseteruan antara keduanya rupanya semakin menjadi-jadi. Setelah Kades membentuk Tim 12 yang khusus mengurus soal penambangan. "Almarhum memperjuangkan lingkungan tidak dirusak. Tetapi Kades telah dibutakan oleh iming-iming keuntungan," sambung dia.
Jika dihitung, lanjut Iman, satu alat berat saja bisa melayani seratus lebih truk mengangkut pasir diambil dari bibir pantai. Padahal, selama 24 jam non stop tiga alat beroperasi tanpa henti.
"Kalau satu truk dapat Rp 300 ribu sudah berapa. Itu yang membutakan sampai saudara sendiri dibunuh," sahutnya.
Dia menambahkan, para pelaku yang datang menculik, menganiaya, dan membunuh saudaranya merupakan pekerja di tambang yang dimiliki kades.
Ketika datang mereka menumpang 35 motor berboncengan dan melengkapi diri dengan alat kerja serta senjata tajam. "Semua kerja di sana, datang ke sini dengan cara keji seperti itu," tutupnya
http://news.detik.com/berita/3033616...des-awar-awar.