http://www.merdeka.com/peristiwa/yad...-di-jalan.html

Perampok dadakan asal Mataram Lombok, NTB, bernama Mustadi alias Yadi (25), keok di tangan calon korban. Dia kena tusuk senjatanya sendiri, saat merampok mahasiswi Perguruan Tinggi di Denpasar, Bali.

Kapolsek Kuta Selatan, Komisaris Polisi (Kompol) Made Mudra mengatakan, hubungan antara pelaku dan korban Evi Nailies alias Nai (21) berawal dari perkenalan di jejaring sosial Facebook (FB). Dari perkenalan ini berlanjut ke saling minta nomor telepon, hingga pertemuan.

"Saat pertemuan pertama dan kedua kalinya, masih aman. Hingga pertemuan ketiga kalinya, korban yang merasa aman mengiyakan ketika diajak keluar," terang Kapolsek di Kuta Bali, Kamis (1/9).

Saat itu pelaku dan korban berboncengan sepda motor milik korban. "Korban ditodong sajam saat tiba sisi jalan sepi di kampus Unud bukit Jimbaran. Pelaku mengancam merampas HP dan motor milik korban. Saat itulah tejadi perlawanan," ceritanya.

Saat ditodongkan pisau, korban yang jago kungfu mencoba merampas dan terjadi pergulatan di tanah. Bahkan pipi korban terkena sayatan pisau. Korban berhasil merampas senjata pelaku dan menghujamkan ke punggung pelaku tiga kali.

"Saat menghujamkan senjata, korban sambil teriak minta tolong dan ditolong oleh satpam kampus," kata Mudra.

Di hadapan petugas, Yadi menjawab kalau dirinya tidak berniat membunuh dan hanya ingin merampas HP dan motor.

"Tidak ada niat membunuh, hanya menakuti saja. Tujuan untuk bisa ambil HP dan motor. Kalau berhasil saya tinggalkan saja dia," aku Yadi.

Pelaku diancam pasal 338 KUHP Jo pasal 53 KUHP atau pasal RFD KUHP Jo 53 KUHP, Pasal 351 KUHP tentang tindakan berencana mencoba menghilangkan jiwa orang lain dan tindak pencurian dengan kekerasan, dengan ancaman 12 tahun penjara.