JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) semakin mengalami penurunan drastis, meski berhasil kembali menguat, namun belum mampu kembali ke level 4.500.

Meski demikian, Direktur Utama PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Tito Sulistio mengaku yakin jika IHSG mulai berbalik arah dan meroket pada Oktober mendatang. IHSG saat ini cenderung merosot karena dihujani sentimen negatif.

Ramalannya tersebut bukan tanpa dasar, pasalnya sentimen-sentimen positif dari dalam mulai terlihat saat ini. Seperti pengumuman paket Kebijakan Ekonomi Jilid II yang lebih konkret, hingga realisasi penyerapan anggaran pemerintah mulai dilaksanakan dengan target penyerapan 94 persen.

"Saya menganggap Insya Allah (IHSG) Oktober mulai creating up. Karena ada sentimen positif dari paket kebijaksanaan, spending mulai keluar," tutur Tito di Gedung BEI, Jakarta, Rabu (30/9/2015).

Selain didorong dari sentimen positif dari dalam, Tito juga berharap kinerja para emiten di kuartal III akan cenderung positif. Pasalnya para pelaku usaha sudah mulai merasakan beberapa insentif yang dijanjikan pemerintah.

"Hasil (kinerja emiten) pada September moga-moga bagus. Insentif pajak mulai keluar, tax amnesty mulai keluar," imbuhnya.

Untuk mendukung itu semua, Tito juga kembali berharap Bank Indonesia (BI) bisa menurunkan suku bunganya. Hal tersebut guna menjaga jarak yang relevan antara BI Rate dan inflasi.

"Saya masih mengharapkan tanpa mencoba intervensi semoga jarak antara BI rate dan inflasi tidak lebih dari 2 persen. Karena inflasi diumumkan tadi maksimum 4,3 persen. Jadi intinya turuninlah, tapi tanpa intervensi," pungkasnya.
(rzk)

http://economy.okezone.com/read/2015...ket-di-Oktober