PRINGISI PAK


JAKARTA (Pos Kota) – Pengamat ekonomi politik, Salamuddin Daeng, melihat Presiden Jokowi bingung menjawab keresahan dan kegelisahan pengusaha tentang tidak konsistennya kebijakan pemerintah.

“Karena tidak bisa menjawab, lalu digulirkanlah paket kebijakan ekonomi lagi,” katanya kepada Pos Kota, Selasa (29/9).

Justru pengusaha dan pelaku usaha bakal bingung, jika pemerintah banyak menggulirkan paket kebijakan ekonomi.

Kebijakan ekonomi jilid I saja belum dijalankan. Sekarang digulirkan lagi paket kebijakan ekonomi.

Sebenarnya, ia menegaskan tidak perlu menggulirkan beberapa paket kebijakan ekonomi. Cukup satu paket kebijakan ekonomi, tapi mana yang menjadi skala prioritas untuk dibereskan terlebih dahulu.

Persoalan saat ini adalah melambatnya perekonomian. Kelambatan ini akibat menurunnya daya beli, tingginya inflasi serta apresiasi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.

“Tidak bisa semua bisa dibereskan dalam waktu bersamaan. Harus ada skala prioritas, misalnya soal menurunnya daya beli dan tingginya inflasi,” ujarnya.

Atau persoalan apresiasi nilai tukar rupiah yang mau dibereskan. “Jadi pemerintah harus berpikir realistis,” tandasnya.

Seperti Amerika Serikat (AS). Mereka tidak perlu mengeluarkan paket kebijakan ekonomi macam-macam. “Skala prioritas kebijakan ekonomi mereka hanya masalah suku bunga. Tidak ada yang lainnya,” jelas Salamuddin Daeng.

Jadi beragam paket kebijakan ekonomi yang digulirkan Presiden Jokowi, ia kembali menegaskan karena ketidakmampuan pemerintah menanggapi keresahan dan kegalauan para pengusaha terhadap ketidak konsistennya kebijakan.

“Kritikan ini juga dilontarkan Bank Dunia dan lembaga keuangan internasional dunia lainnya tentang kelambatan perekonomian Indonesia,” pungkasnya. (setiawan)

Sumber : http://poskotanews.com/2015/09/29/pa...bikin-bingung/

Berapa paket pak?