- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Tembakan Jitu Menhan Ryamizard Tumbangkan Seluruh Target Sasaran


TS
bung007akbar
Tembakan Jitu Menhan Ryamizard Tumbangkan Seluruh Target Sasaran
Desing peluru melesat mengenai satu per satu sasaran kala Menhan Ryamizard Ryacudu menekan pelatuk senjata. Semua target sasaran tumbang berjatuhan.
Saat melakukan inspeksi di Batalyon Taifib 2 di Marunda, Jakarta Utara, Ryamizard unjuk kebolehan memegang senjata. Menggunakan 2 senjata laras panjang, Ryamizard berhasil mengenai 10 target sasaran dari pelat baja, Senin (7/9/2015).
Awalnya Ryamizard tertarik saat melihat 4 prajurit Yon Taifib sedang berlatih menembak di rawa-rawa dengan menggunakan sasaran target. Kemudian mantan Pangkostrad ini lalu ingin mencoba, hanya saja tidak dari lokasi di rawa-rawa.
Duduk di kursi dengan menggunakan kacamata pengaman dan pelindung telinga, Ryamizard menggunakan jenis senjata MP-9. Pada tembakan pertamanya dengan senjata untuk pertempuran jarak dekat itu, Ryamizard berhasil mengenai sasaran. Ryamizard pun lalu beralih menggunakan senjata serbu HK 416. Dengan 2 senjata tersebut dan dari jarak sekitar 30 meter, 10 pelat baja sasaran tembak seluruhnya jatuh.
"Satu peluru satu nyawa," kata Menhan menganalogikan pelat baja yang berjatuhan.
Beberapa perwira tinggi dan pasukan yang hadir dalam acara tersebut bertepuk tangan setiap Ryamizard mengenai sasaran tembak. Tampak di antaranya Wakasal Laksdya Widodo, Dankormar Mayjen Mar Buyung Lalana, dan Danlatamal III Jakarta Brigjen Mar RM Trusono.
Saat dikonfirmasi usai melakukan kunjungan ke 3 lokasi, Ryamizard mengatakan menembak sudah menjadi bagian dari dirinya. Itu dikarenakan selama 14 tahun ia mengabdi sebagai prajurit TNI dulu, ia berada di daerah operasi.
"Saya ini orang lapangan, makanya saya sering ke lapangan. Saya 14 tahun di daerah operasi. Kerjaan saya begitu, ya latihan, (lalu) nembak. Saya sudah lama nggak (latihan) nembak," tuturnya.
Selama menjadi Menhan, Ryamizard diketahui banyak melakukan kunjungan ke pasukan-pasukan di jajaran TNI. Jenderal purnawirawan bintang 4 ini mengaku merasa lebih 'hidup' ketika berada di lapangan bersama prajurit.
"Saya kan sudah bilang, saya 14 tahun di daerah operasi. Dari letnan sampai kolonel, saya naik pangkat di daerah operasi. Ini juga banyak gunanya, satu gunanya saya merasa hidup, karena dulu memang di situ (di lapangan)," jelas Ryamizard.
Kehadirannya untuk datang ke pasukan TNI pun disebutnya juga untuk menunaikan tugasnya sebagai Menhan. Yakni mengecek prajurit dan juga alutsista.
"Saya bisa melihat langsung prajurit bagaimana di lapangan. Ketiga alutsista apa yang kurang. Ini (misalnya peralatan) kecil-kecil kenapa nggak diadakan sekaligus. Jadi dengan saya datang, ini tertutup (masalah selesai)," Ryamizard menambahkan.
Lalu apakah dengan datang di tengah-tengah prajurit, Ryamizard sekaligus ingin bernostalgia dan melepas kangen ketika ia masih aktif sebagai pejuang di TNI seperti dulu?
"Ya pastilah (bernostalgia)," tutup mantan KSAD ini sambil tersenyum.
Sumber : http://news.detik.com/berita/3012601...target-sasaran
Saat melakukan inspeksi di Batalyon Taifib 2 di Marunda, Jakarta Utara, Ryamizard unjuk kebolehan memegang senjata. Menggunakan 2 senjata laras panjang, Ryamizard berhasil mengenai 10 target sasaran dari pelat baja, Senin (7/9/2015).
Awalnya Ryamizard tertarik saat melihat 4 prajurit Yon Taifib sedang berlatih menembak di rawa-rawa dengan menggunakan sasaran target. Kemudian mantan Pangkostrad ini lalu ingin mencoba, hanya saja tidak dari lokasi di rawa-rawa.
Duduk di kursi dengan menggunakan kacamata pengaman dan pelindung telinga, Ryamizard menggunakan jenis senjata MP-9. Pada tembakan pertamanya dengan senjata untuk pertempuran jarak dekat itu, Ryamizard berhasil mengenai sasaran. Ryamizard pun lalu beralih menggunakan senjata serbu HK 416. Dengan 2 senjata tersebut dan dari jarak sekitar 30 meter, 10 pelat baja sasaran tembak seluruhnya jatuh.
"Satu peluru satu nyawa," kata Menhan menganalogikan pelat baja yang berjatuhan.
Beberapa perwira tinggi dan pasukan yang hadir dalam acara tersebut bertepuk tangan setiap Ryamizard mengenai sasaran tembak. Tampak di antaranya Wakasal Laksdya Widodo, Dankormar Mayjen Mar Buyung Lalana, dan Danlatamal III Jakarta Brigjen Mar RM Trusono.
Saat dikonfirmasi usai melakukan kunjungan ke 3 lokasi, Ryamizard mengatakan menembak sudah menjadi bagian dari dirinya. Itu dikarenakan selama 14 tahun ia mengabdi sebagai prajurit TNI dulu, ia berada di daerah operasi.
"Saya ini orang lapangan, makanya saya sering ke lapangan. Saya 14 tahun di daerah operasi. Kerjaan saya begitu, ya latihan, (lalu) nembak. Saya sudah lama nggak (latihan) nembak," tuturnya.
Selama menjadi Menhan, Ryamizard diketahui banyak melakukan kunjungan ke pasukan-pasukan di jajaran TNI. Jenderal purnawirawan bintang 4 ini mengaku merasa lebih 'hidup' ketika berada di lapangan bersama prajurit.
"Saya kan sudah bilang, saya 14 tahun di daerah operasi. Dari letnan sampai kolonel, saya naik pangkat di daerah operasi. Ini juga banyak gunanya, satu gunanya saya merasa hidup, karena dulu memang di situ (di lapangan)," jelas Ryamizard.
Kehadirannya untuk datang ke pasukan TNI pun disebutnya juga untuk menunaikan tugasnya sebagai Menhan. Yakni mengecek prajurit dan juga alutsista.
"Saya bisa melihat langsung prajurit bagaimana di lapangan. Ketiga alutsista apa yang kurang. Ini (misalnya peralatan) kecil-kecil kenapa nggak diadakan sekaligus. Jadi dengan saya datang, ini tertutup (masalah selesai)," Ryamizard menambahkan.
Lalu apakah dengan datang di tengah-tengah prajurit, Ryamizard sekaligus ingin bernostalgia dan melepas kangen ketika ia masih aktif sebagai pejuang di TNI seperti dulu?
"Ya pastilah (bernostalgia)," tutup mantan KSAD ini sambil tersenyum.
Sumber : http://news.detik.com/berita/3012601...target-sasaran
0
2.6K
23


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan