Kaskuser pasti tahu donk sedikit-sedikit tentang industri furniture? Salah satu musuh utama industri ini adalah serangga perusak kayu. Di Indonesia, kita awam dengan powderpost beetle atau kumbang bubuk kayu. Sementara di negara lain (Inggris dan Australia) ada yang namanya kumbang deathwatch atau kalau diartikan ke Bahasa Indonesia bermakna “Jam Kematian”. Seram yak? Nama unik ini punya sejarah panjang lhoo... Dan kerugian yang ditimbulkan pun seseram namanya!
Quote:
Dikutip dari Integrated Pest Management (IPM) University of California, kumbang deathwatch adalah salah satu kumbang hama pada kayu. Serangga ini termasuk dalam family Anobiidae dan biasa menyerang kayu yang kelembabannya lebih tinggi dibandingkan yang diserang powderpost beetle. Larva yang diletakkan induknya dalam substrat kayu akan menggerogoti material tempat tinggalnya selama fase hidupnya, kurang lebih dua tahun.
Quote:
Pada kasus yang parah, kumbang ini bisa menyebabkan kerugian tak main-main. Misalnya yang terjadi pada Katedral Lincoln yang rugi sekitar 5 JUTA EURO sebagaimana dikutip dari BBC, 1 Februari 2015. Atap gereja peninggalan abad ke-11 di Inggris Raya tersebut mengalami serangan kumbang deathwatch yang masif. Akibatnya, gereja harus direnovasi besar-besaran. Itu belum cukup. Carol Heidschuster, manajer kerja katedral menyebutkan bahwa mereka tak akan pernah bisa benar-benar menghilangkan keberadaan kumbang deathwatch. Yang bisa dilakukan hanyalah melakukan pengendalian ketat. Akan selalu ada kayu yang mengalami penuaan dan peningkatan kelembaban. Keduanya adalah kriteria kayu yang menjadi habitat idealnya.
Dianggap sebagai Pertanda Kematian
Quote:
Besarnya potensi kerugian yang bisa diakibatkan kumbang deathwatch, masih kalah ekstrem dibanding asal nama kumbang ini. Deathwatch atau bila diartikan literal menjadi jam kematian, berasal dari kebiasaan hama kayu ini ketika berinteraksi dengan sejenisnya. Ia memiliki kebiasaan mengetuk-ngetukkan kepalanya untuk berkomunikasi. Menurut IPM, penamaan deatwatch pada serangga ini dimulai pada abad pertengahan, ketika orang-orang mendengar suara ketukan serangga pada malam sunyi saat sanak keluarga sakit. Angka mortalitas yang tingi pada zaman dahulu ditambah pengetahuan terbatas, menyebabkan mitos ini terus berkembang dan nama “deathwatch” tetap digunakan hingga sekarang.
Quote:
Meski tak benar-benar sebagai pertanda datangnya kematian, namun sebagaimana terjadi pada Katedral Lincoln, keberadaan serangga ini harus diwaspadai. Hama ini bukan hanya menandakan “kematian” sebuah bangunan, juga bisa menyebabkan “kematian” bangunan tersebut. Apalagi, bila yang terinfeksi adalah kayu konstruksi seperti pondasi dan tiang penyangga.
Quote:
Yang lebih mengkhawatirkan, keberadaan serangga ini terbilang sulit dideteksi.Seperti powderpost beetle, indikasinya seringkali hanya berupa lubang kecil untuk keluar. Akibatnya, kerusakan yang terjadi tak akan diketahui sampai bertahun-tahun kemudian. Untuk itulah, langkah pencegahan yang efektif sangat diperlukan. Biasanya industri furniture dan perkayuan sudah mengantisipasi hal ini dengan insektisida sih.... Kalau untuk perawatan gedung, tentu perlu dilakukan pemeliharaan berkala
Sumber:
Serangga Perusak Kayu