Kaskus

News

mat_indonAvatar border
TS
mat_indon
Imam Shamsi Ali Prihatin Insiden Mina Dikaitkan Isu Suni Syiah
SUMBER

Imam Shamsi Ali Prihatin Insiden Mina Dikaitkan Isu Suni Syiah
Selasa, 29 September 2015, 08:13 WIB

Imam Shamsi Ali Prihatin Insiden Mina Dikaitkan Isu Suni Syiah

REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH -- Insiden Mina pada Kamis (24/9), dilaporkan membuat 1.000 lebih jamaah haji dari berbagai negara harus kehilangan nyawa. Imam Masjid Al-Hikmah di New York, Shamsi Ali turut prihatin. Pasalnya, ritual haji yang sangat suci dikotori dengan ulah hilangnya nyawa manusia dengan mudahnya.
Iran menjadi negara dengan jumlah korban paling banyak, mencapai ratusan orang. Yang membuatnya tak habis pikir adalah adanya sekelompok orang yang mengakitkan insiden itu untuk mengangkat konflik Iran dan Arab Saudi. Masalah sektarian akhirnya dibawa-bawa terkait insiden Mina. Shamsi Ali yang prihatin, menuliskan uneg-unegnya melalui akun Facebook miliknya:

Saya adalah salah seorang saksi mata atas peristiwa tragedi Mina tahun 1991 silam. Sebagai anak muda, mahasiswa yang sedang bertugas sebagai Temus (tenaga Muslim) haji saat itu betapa terasa di pelupuk mata saya "murahnya" hidup manusia. Justeru di saat-saat kita diingatkan akan kesakralan hidup manusia itu.

Beberapa hari lalu, di tempat yang sama (Mina) dan di hari yang sama (hari pertama pelemparan jamarat terulang kembali peristiwa yang menyayat jantung itu. Sungguh tragis, kota suci yang dijamin: wa man dakhalahu kaana aamina (siapa yang memasukinya pasti aman). Tapi keamanan itu menjadi sirna tiba-tiba.

Sungguh tragis karena di sanalah nabi mendeklarasikan kesakralan hidup manusia. Di musim di saat membunuh bahkan lalat pun dilarang bagi mereka yang sedang melaksanakan ritual ibadah haji. Tapi hampir setiap tahun puluhan, ratusan, bahkan ribuan nyawa melayang terasa begitu murah.

Tragis lainnya adalah karena sebagai Muslim yang hidup di barat di tengah mayoritas non Muslim, saya sadar mereka akan mencari justifikasi untuk menjelekkan agama ini. Dan korban yang berjatuhan dari tahun ke tahun akan menjadi makanan empuk bagi mereka untuk menyerang Islam sebagai agama yang tidak menghormati hidup manusia.

Lebih tragis lagi, peristiwa tragis ini oleh sebagain dijadikan sebagai alat "sektarianisme" dengan mengangkat isu Suni-Syiah. Diciptakan teori konspirasi bahwa Iran (Syiah) yang sengaja melakukan kekacauan di Mina sehingga menimbulkan korban lebih dari 1.000 orang itu.

Hal ini menyedihkan karena nyawa manusia seharusnya tidak lagi "digadaikan" dengan pertarungan idiologi Suni-Syiah. Kucing saja mati kelaparan karena diikat oleh tuannya tanpa diberi makanan, atau dibiarkan mencari makan sendiri, membawa ke neraka.
Apalagi nyawa ribuan manusia, Muslim dan sedang berhaji. Masihkah hal ini dijadikan alasan untuk saling menyalahkan, bukan pada kesalahan yang menyebabkan terjadinya peristiwa tragis itu. Tapi lebih kepada usaha saling menjelekkan karena berbeda pendapat, atau bahkan idiologi.

Di mana moralitas mereka yang menyeret peristiwa ini ke isu Suni-Syiah?

Saya mencoba berlogika. Andai benar memang Iran melakukan konspirasi itu. Atau anggaplah memang jamaah Iran sengaja melakukan kekacauan itu. Maka pertanyaan saya adalah kenapa mereka dibiarkan melakukan itu? bisa mereka lakukan kalau memang keamanan haji itu ditangani secara kenapa tidak cukup pengamanan untuk mencegah atau minimal mengantisipasi terjadinya?

Padahal itu dilakukan oleh anggaplah ratusan orang, di hadapan mata jutaan orang, di tempat terbuka, pada hari yang seharusnya memang mendapat perhatian keamanan penuh. Di mana petugas keamanan? Di mana petugas haji yang seharusnya menjaga ketertiban?

Belakangan kita dengarkan jika pihak pemerintah Saudi akan mengeksekusi beberapa orang yang dianggap lalai. Kalau ini benar maka sungguh kezaliman yang luar biasa. Kenapa? Bukankah kejadian itu karena Iran (Syiah)? Lalu kenapa beberapa petugas yang dieksekusi mati? Sungguh murah nyawa manusia memang.

Sekali lagi tanpa bermaksuk memperdebatkan hal ini, hal yang terbaik bagi Saudi lakukan adalah mengakui kesalahan dan kekurangan dalam pengelolahan haji. Dengan mengakui kesalahan dan kekurangan itu pemerintah Saudi akan lebih berkomitmen untuk memperbaiki pelayanan haji dan lebih profesional. Termasuk di dalamya membuka diri untuk menampung keinginan negara-negara Islam lainnya untuk dilibatkan dalam pengelolahan haji ini. Minimal pada tataran "Advisory level" (berfungsi memberi masukan).

Hal krusial lainnya adalah kurangnya security personel atau tenaga "keamanan dan ketertiban" selama musim haji. Selama ini kita banggakan itu jika polisi Saudi tidak perlu bersenjata dalam mengamankan pelaksanaan haji. Tapi apalah arti kebanggaan itu jika mengorban ratusan bahkam ribuan nyata manusia.

Diakui atau tidak mungkin karena merasa haji itu adalah rurinitas tahunan sehingga Saudi merasa bahwa apa yang mereka lakukan itu menjadi jaminan atas tidak akan terjadi hal yang tidak diinginkan.

Bahkan menurut saya tidak ada salahnya meminta konsultansi atau masukan positif dari non Muslim sekalipun seandainya ada hal-hal yang bisa kita dapatkan dari mereka. Mereka tidak ikut mengamankan karena itu mustahil. Tapi mereka bisa memberikan masukan tentang bagaimana mengamankan dan menertibkan pelaksanaan ibadah penting ini.

Di sisi lain, para umata hujjaj perlu betul dijadikan pertner dalam prosesi haji ini. Agar mereka benar-benar memberikan penyadaran kepada jamaahnya agar menaati semua pengaturan yang telah ditentukan, termasuk waktu-waktu pelemparan, demi menghindari peristiwa yang seperti ini.

Diakui memang bahwa mengatur jamaah yang jumlahnya lebih dari 2 juta pertahun itu memang tidak mudah. Justru karena tidak mudahnya itulah sehingga pengelolahan haji ini sebaiknya melibatkan semua "stakeholder" (negara-negara OKI). Mengelolaj haji bukan isu teritorial. Tapi ibadah yang terkait dengan seluruh umat dari seluruh alam semesta.

Semoga dengan itu tidak lagi dikatakan bahwa jangankan mengurus jutaan orang, penonton sepak bola saja bisa menimbulkan korban. Ini pernyataan blunder dan tidak logis. Bahkan upaya melarikan diri dari tanggung jawab yang sesungguhnya. Wallahu a'lam!


-------------------
Tragedi Mina, Imam Shamsi Ali Minta Semua Pihak tidak Saling Menyalahkan
Minggu, 27 September 2015, 09:54 WIB

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Imam besar Masjid New York, Amerika Serikat, Shamsi Ali meminta semua pihak tidak saling menyalahkan dan bersepekulasi terkait penyebab terjadinya tragedi Mina. Termasuk mengaitkan peristiwa ini dengan Sunni-Syiah.
"Memang seharusnya tidak perlu saling menyalahkan. Tapi sekarang musibah ini justru dijadikan justifikasi untuk semakin sektarian. Sangat disayangkan," ujar Shamsi Ali kepada Republika.co.id, Sabtu (26/9).
Menurutnya, moralitas pihak yang membawa isu ini ke sunni-syiah perlu dipertanyakan. Ia mengatakan, jika memang jamaah asal Iran yang melakukan konspirasi dan membuat kekacauan di Mina seharusnya hal tersebut bisa terlihat sangat jelas oleh petugas keamanan Arab Saudi.
Untuk itu, semua pihak harus menahan diri hingga memperoleh keterangan resmi dari pihak yang berwenang. Ia melanjutkan, Arab Saudi sebagai pengelola ibadah haji memiliki tanggung jawab atas keamanan kota suci tersebut.
Arab Saudi juga diminta untuk memperbaiki pelayanan haji yang lebih profesional. Termasuk membuka diri untuk menampung keinginan negara-negara Islam lainnya dalam mengelola haji.
-------------------
Ane sependapat dengan Imam Shamsi Ali mengenai moralitas orang2 yang mengaitkan insiden ini dengan Suni-Syiah, dan menyeret insiden ini menjadi semakin sektarian. Contohnya saja nih, kemarin Asma Nadia dituduh syiah .
Diubah oleh mat_indon 29-09-2015 11:42
0
1.9K
13
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan