- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Kekhawatiran Investor Buat IHSG Ambruk 2,11 Persen


TS
frank.lucas.
Kekhawatiran Investor Buat IHSG Ambruk 2,11 Persen
Kekhawatiran Investor Buat IHSG Ambruk 2,11 Persen
Giras Pasopati, CNN Indonesia
Senin, 28/09/2015 17:40 WIB

IHSG ditutup tergerus paling dalam di saat nilai tukar rupiah terhadap dolar melemah hingga hampir menyentuh level Rp 14.800. (ANTARA FOTO/Andika Wahyu).
Jakarta, CNN Indonesia -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup turun di tengah koreksi pasar saham global. Indeks turun sebesar 88 poin (2,11 persen) ke 4.120 setelah bergerak di antara 4.120-4.199 pada perdagangan Senin (28/9).
Sementara itu di pasar valuta asing, nilai tukar rupiah menguat 19 poin (0,13 persen) ke Rp 14.674 per dolar Amerika Serikat (AS), setelah bergerak di kisaran Rp 14.661-Rp 14.787 per dolar.
Kepala Riset Millenium Danatama Sekuritas Parningotan Julio mengatakan sentimen yang memberi imbas negatif masih terkait dolar yang bertengger di level Rp 14 ribu meski menguat tipis. Sementara bursa saham regional masih menunggu kepastian Fed rate.
“Data China juga ternyata lebih buruk dari perkiraan. Ekspor kita kan banyak ke sana,” jelasnya di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (28/9).
Analis Reliance Securities Lanjar Nafi mengatakan bursa Asia ditutup bervariasi dengan di mana di awal perdagangan mayoritas melemah diiringi dengan pelemahan harga komoditas di awal pekan dan beberapa perusahaan berbasis industri di China alami penurunan laba penjualan.
“Hal ini terus menjadi kekhawatiran investor terhadap pertumbuhan ekonomi di China dan sekitar,” jelasnya.
IHSG menurut Lanjar ditutup tergerus paling dalam di saat nilai tukar rupiah terhadap dolar melemah hingga hampir menyentuh level Rp 14.800. Menurutnya, pelemahan nilai tukar rupiah yang terus menerus membuat investor asing cenderung mengambil langkah aman untuk merealisasikan investasinya.
“Selain itu, beberapa sektor industripun terancam kesuliatan menahan risko kredit akibat pelemahan nilai tukar,” katanya.
Mandiri Sekuritas mencatat, investor membukukan transaksi sebesar Rp 4,09 triliun, terdiri dari transaksi reguler Rp 2,82 triliun dan transaksi negosiasi Rp 1,27 triliun selama perdagangan hari ini. Di pasar reguler, investor asing membukukan transaksi jual bersih (net sell) sebesar Rp 233,02 miliar.
Sebanyak 73 saham naik, 210 saham turun, 63 saham tidak bergerak, dan 211 saham tidak ditransaksikan. Sementara, sebanyak sepuluh sektor melemah, dipimpin oleh sektor aneka industri yang turun 5,14 persen dan sektor manufaktur yang turun 2,5 persen.
Saham di sektor aneka industri yang paling terkoreksi adalah PT Gajah Tunggal Tbk (GJTL, Rp 515) yang turun 9,65 persen dan PT Eratex Djaja Tbk (ERTX, Rp 955) yang turun 9,48 persen.
Di sektor manufaktur, saham yang paling melemah adalah PT Sekar Bumi Tbk (SKBM, Rp 945) sebesar 10 persen dan PT Dwi Aneka Jaya Kemasindo Tbk (DAJK, Rp 390) sebesar 9,93 persen.
Dari Asia, mayoritas indeks saham terkoreksi. Kondisi itu ditunjukkan oleh indeks Nikkei225 di Jepang yang turun sebesar 1,32 persen dan indeks Straits Times yang melemah sebesar 1,36 persen, sedangkan indeks Hang Seng di Hong Kong terapresiasi sebesar 0,43 persen.
Sore ini, mayoritas indeks saham di Eropa juga melemah sejak dibuka tadi siang. Indeks FTSE100 di Inggris turun 1 persen, DAX di Jerman yang melemah 1,17 persen, dan CAC di Perancis yang terkoreksi 1,21 persen. (gen)
http://www.cnnindonesia.com/ekonomi/...uk-211-persen/
Rupiah Melemah, IHSG Ambruk, Inflasi Tinggi, Cadangan Devisa Anjlok...
#BukanSalahJokowi
Giras Pasopati, CNN Indonesia
Senin, 28/09/2015 17:40 WIB

IHSG ditutup tergerus paling dalam di saat nilai tukar rupiah terhadap dolar melemah hingga hampir menyentuh level Rp 14.800. (ANTARA FOTO/Andika Wahyu).
Jakarta, CNN Indonesia -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup turun di tengah koreksi pasar saham global. Indeks turun sebesar 88 poin (2,11 persen) ke 4.120 setelah bergerak di antara 4.120-4.199 pada perdagangan Senin (28/9).
Sementara itu di pasar valuta asing, nilai tukar rupiah menguat 19 poin (0,13 persen) ke Rp 14.674 per dolar Amerika Serikat (AS), setelah bergerak di kisaran Rp 14.661-Rp 14.787 per dolar.
Kepala Riset Millenium Danatama Sekuritas Parningotan Julio mengatakan sentimen yang memberi imbas negatif masih terkait dolar yang bertengger di level Rp 14 ribu meski menguat tipis. Sementara bursa saham regional masih menunggu kepastian Fed rate.
“Data China juga ternyata lebih buruk dari perkiraan. Ekspor kita kan banyak ke sana,” jelasnya di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (28/9).
Analis Reliance Securities Lanjar Nafi mengatakan bursa Asia ditutup bervariasi dengan di mana di awal perdagangan mayoritas melemah diiringi dengan pelemahan harga komoditas di awal pekan dan beberapa perusahaan berbasis industri di China alami penurunan laba penjualan.
“Hal ini terus menjadi kekhawatiran investor terhadap pertumbuhan ekonomi di China dan sekitar,” jelasnya.
IHSG menurut Lanjar ditutup tergerus paling dalam di saat nilai tukar rupiah terhadap dolar melemah hingga hampir menyentuh level Rp 14.800. Menurutnya, pelemahan nilai tukar rupiah yang terus menerus membuat investor asing cenderung mengambil langkah aman untuk merealisasikan investasinya.
“Selain itu, beberapa sektor industripun terancam kesuliatan menahan risko kredit akibat pelemahan nilai tukar,” katanya.
Mandiri Sekuritas mencatat, investor membukukan transaksi sebesar Rp 4,09 triliun, terdiri dari transaksi reguler Rp 2,82 triliun dan transaksi negosiasi Rp 1,27 triliun selama perdagangan hari ini. Di pasar reguler, investor asing membukukan transaksi jual bersih (net sell) sebesar Rp 233,02 miliar.
Sebanyak 73 saham naik, 210 saham turun, 63 saham tidak bergerak, dan 211 saham tidak ditransaksikan. Sementara, sebanyak sepuluh sektor melemah, dipimpin oleh sektor aneka industri yang turun 5,14 persen dan sektor manufaktur yang turun 2,5 persen.
Saham di sektor aneka industri yang paling terkoreksi adalah PT Gajah Tunggal Tbk (GJTL, Rp 515) yang turun 9,65 persen dan PT Eratex Djaja Tbk (ERTX, Rp 955) yang turun 9,48 persen.
Di sektor manufaktur, saham yang paling melemah adalah PT Sekar Bumi Tbk (SKBM, Rp 945) sebesar 10 persen dan PT Dwi Aneka Jaya Kemasindo Tbk (DAJK, Rp 390) sebesar 9,93 persen.
Dari Asia, mayoritas indeks saham terkoreksi. Kondisi itu ditunjukkan oleh indeks Nikkei225 di Jepang yang turun sebesar 1,32 persen dan indeks Straits Times yang melemah sebesar 1,36 persen, sedangkan indeks Hang Seng di Hong Kong terapresiasi sebesar 0,43 persen.
Sore ini, mayoritas indeks saham di Eropa juga melemah sejak dibuka tadi siang. Indeks FTSE100 di Inggris turun 1 persen, DAX di Jerman yang melemah 1,17 persen, dan CAC di Perancis yang terkoreksi 1,21 persen. (gen)
http://www.cnnindonesia.com/ekonomi/...uk-211-persen/
Rupiah Melemah, IHSG Ambruk, Inflasi Tinggi, Cadangan Devisa Anjlok...
#BukanSalahJokowi



0
885
3


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan