- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Cara bicara dengan orang baru kita kenal


TS
wiefisoichiro
Cara bicara dengan orang baru kita kenal
Selamat Datang di Thread Ane

Quote:
Hai aganwati agan sekalian pernah enggak ente canggung di sebuah komunitas baru? Pernah ga sih kalian tuh menanyakan kepada diri agan sendiri kalo Bagaimana caranya agar kita bisa cepat akrab dengan orang yang baru kita kenal? Mudah bergaul atau bisa menempatkan diri di lingkungan baru serta berkenalan dengan orang-orang baru seakan kita sudah lama mengenal mereka?

Rumusan tersebut ternyata ada. Saya dapat dari teman saya Marcus Oakey, pengasuh website yourcharismacoach.com saat saya lihat-lihat lagi website-nya beberapa waktu lalu.
Apa dan bagaimana rumusannya tersebut? Cukup Anda ingat rumus berikut ini saja:
Repetisi + Pernyataan Pribadi + Pertanyaan.
Pada intinya, Anda mencoba melakukan repetisi atau pengulangan atas jawaban teman bicara Anda, kemudian dari jawaban tersebut Anda buat pernyataan pribadi lalu ajukan pertanyaan lagi. Ulangi lagi jawaban mereka, buat pernyataan pribadi lalu tanya lagi, begitu seterusnya.
Semua mengandalkan kemampuan mendengarkan aktif Anda. Pikiran Anda harus Aktif, tetapi tetap santai, alami dan tidak usah kaku. Anda tidak harus mengikuti urutan repetisi + pernyataan pribadi + pertanyaan. Anda bisa ganti-ganti urutannya.
Saya pernah mencoba rumus tersebut saat bertemu dengan seorang Partner Auditor Perusahaan tempat saya bekerja yang baru bertemu lagi setelah hampir setahun kami tidak pernah bertemu (katakan saja beliau Bapak T). Percakapan kami adalah sebagai berikut:
Saya : Halo Pak. Apa kabar? Anda datang sangat tepat waktu ni.
Bapak T: Kabar baik pak. Kabar bapak gimana?
Saya: Kabar baik juga pak. Lagi sibuk apa ni pak sekarang? (pertanyaan)
Bapak T: Iya ni pak, Masih ada beberapa klien audit juga. Jadi ya, tetap sibuk sampai sekarang.
Saya: Wah masih banyak kerjaan audit? (Repetisi). Kalau kita, baru saja selesai melakukan paparan publik pak. Maklum sudah tanggal segini bos-bos banyak yang sudah mau pada liburan, jadi baru kemarin kita selesai melakukan paparan publik (pernyataan pribadi). Kalau bapak tidak ada rencana liburan ni? (pertanyaan).
Bapak T: Tidak ada pak. Sibuk sudah menjelang akhir tahun ini.
Saya: Ya begitulah pak kalau jadi Auditor ya? (pernyataan pribadi). Sibuk terus menjelang akhir tahun (repetisi), Tapi apa emang setiap tahun begitu pak? (pertanyaan).
Anda lihat bahwa urutannya bisa saya balik-balik agar tidak kaku dan monoton. Mengalir saja. Kadang-kadang bertanya didepan, kemudian mengulang jawaban, bikin lagi pernyataan baru bertanya lagi. Begitu seterusnya.

Quote:
Jawabannya gampang n simple aja sih, cukup membaca thread ini dan gunakan Rumus Ini Biar Anda Tidak Kehabisan Bahan Bicara
Quote:
Ada pertanyaan yang terus mengelitik perihal bagaimana cara mempertahankan percakapan agar kita tidak kehabisan bahan bicara? Mau bicara apa lagi kira-kira agar percakapan kita bisa terus berlangsung dengan aman? Kok bisa ya, tahu-tahu kita kehabisan bahan bicara terutama dengan orang yang baru saja di kenal?
Uniknya lagi, kita sudah berpikiran terbuka, menempatkan diri sebagai pribadi yang ramah dan sudah menerapkan pola pikir sebagai orang yang menyenangkan untuk berteman seperti saran dari Igor Ledochowski, tetapi jawaban yang kita terima dari orang yang kita ajak bicara itu hanya singkat-singkat saja. Bingung deh mau omong apalagi jadinya.
Ada yang bilang itu mah salah Anda sendiri kenapa bertanya terus? Sudah begitu pertanyaannya juga cuma pertanyaan yang hanya butuh jawaban ya/tidak. Sudah pasti, teman bicara Anda pun menjawabnya singkat-singkat saja ya/tidak.
Bagaimana percakapan mau mengalir kalau Anda bertanya cuma sekedar bertanya bagaimana kabar mereka. Setiap orang yang ditanya begitu, apakah mereka lagi sehat atau sakit, lagi senang atau lagi susah, biasanya hanya akan menjawab “baik”.
Kalau benar seperti itu adanya, berarti Andalah yang harus memperbaiki cara bertanya Anda. Hindari pertanyaan yang cuma membutuhkan jawaban-jawaban singkat agar Anda tidak kehabisan bahan.
Aduh, sudah banget. Sebenarnya ada tidak cara atau rumus ampuh yang bisa digunakan agar Anda bisa memulai dan menjaga percakapan dengan baik?
Rumusan yang selalu bisa Anda gunakan dimanapun. Anda mau berbicara dengan siapapun. Bicara dengan orang yang sudah dikenal ataupun orang yang baru saja Anda kenal.
Mau bicara di kampus, di kantor, di seminar atau dimanapun. Anda tetap bisa menggunakan formula tersebut.
Ada tidak ya?
Uniknya lagi, kita sudah berpikiran terbuka, menempatkan diri sebagai pribadi yang ramah dan sudah menerapkan pola pikir sebagai orang yang menyenangkan untuk berteman seperti saran dari Igor Ledochowski, tetapi jawaban yang kita terima dari orang yang kita ajak bicara itu hanya singkat-singkat saja. Bingung deh mau omong apalagi jadinya.
Ada yang bilang itu mah salah Anda sendiri kenapa bertanya terus? Sudah begitu pertanyaannya juga cuma pertanyaan yang hanya butuh jawaban ya/tidak. Sudah pasti, teman bicara Anda pun menjawabnya singkat-singkat saja ya/tidak.
Bagaimana percakapan mau mengalir kalau Anda bertanya cuma sekedar bertanya bagaimana kabar mereka. Setiap orang yang ditanya begitu, apakah mereka lagi sehat atau sakit, lagi senang atau lagi susah, biasanya hanya akan menjawab “baik”.
Kalau benar seperti itu adanya, berarti Andalah yang harus memperbaiki cara bertanya Anda. Hindari pertanyaan yang cuma membutuhkan jawaban-jawaban singkat agar Anda tidak kehabisan bahan.
Aduh, sudah banget. Sebenarnya ada tidak cara atau rumus ampuh yang bisa digunakan agar Anda bisa memulai dan menjaga percakapan dengan baik?
Rumusan yang selalu bisa Anda gunakan dimanapun. Anda mau berbicara dengan siapapun. Bicara dengan orang yang sudah dikenal ataupun orang yang baru saja Anda kenal.
Mau bicara di kampus, di kantor, di seminar atau dimanapun. Anda tetap bisa menggunakan formula tersebut.
Ada tidak ya?
Spoiler for RUMUS AJAIB:
Quote:

Apa dan bagaimana rumusannya tersebut? Cukup Anda ingat rumus berikut ini saja:
Repetisi + Pernyataan Pribadi + Pertanyaan.
Spoiler for bagaimana mengapplikasikannya dengan orang yang kita kenal:

Semua mengandalkan kemampuan mendengarkan aktif Anda. Pikiran Anda harus Aktif, tetapi tetap santai, alami dan tidak usah kaku. Anda tidak harus mengikuti urutan repetisi + pernyataan pribadi + pertanyaan. Anda bisa ganti-ganti urutannya.
Saya pernah mencoba rumus tersebut saat bertemu dengan seorang Partner Auditor Perusahaan tempat saya bekerja yang baru bertemu lagi setelah hampir setahun kami tidak pernah bertemu (katakan saja beliau Bapak T). Percakapan kami adalah sebagai berikut:
Saya : Halo Pak. Apa kabar? Anda datang sangat tepat waktu ni.
Bapak T: Kabar baik pak. Kabar bapak gimana?
Saya: Kabar baik juga pak. Lagi sibuk apa ni pak sekarang? (pertanyaan)
Bapak T: Iya ni pak, Masih ada beberapa klien audit juga. Jadi ya, tetap sibuk sampai sekarang.
Saya: Wah masih banyak kerjaan audit? (Repetisi). Kalau kita, baru saja selesai melakukan paparan publik pak. Maklum sudah tanggal segini bos-bos banyak yang sudah mau pada liburan, jadi baru kemarin kita selesai melakukan paparan publik (pernyataan pribadi). Kalau bapak tidak ada rencana liburan ni? (pertanyaan).
Bapak T: Tidak ada pak. Sibuk sudah menjelang akhir tahun ini.
Saya: Ya begitulah pak kalau jadi Auditor ya? (pernyataan pribadi). Sibuk terus menjelang akhir tahun (repetisi), Tapi apa emang setiap tahun begitu pak? (pertanyaan).
Anda lihat bahwa urutannya bisa saya balik-balik agar tidak kaku dan monoton. Mengalir saja. Kadang-kadang bertanya didepan, kemudian mengulang jawaban, bikin lagi pernyataan baru bertanya lagi. Begitu seterusnya.
Spoiler for bagaimana mengaplikasikannya dengan orang yang tidak kenal:
Quote:
Itu dengan orang yang sudah saya kenal. Dengan orang yang baru dikenal pun saya pernah coba pakai rumusan : repetisi + pernyataan pribadi + pertanyaan. Kebetulan pas saya selesai nge-gym ada orang di ruang ganti (katakan saja bung H). Orangnya baik dan terbuka untuk diajak bicara. Daripada diem-dieman mending saya tanyakan sesuatu dan memulai percakapan berikut:
Saya: Wah mas, rajin banget ni. Nga berenang?
Bung H: Tidak pak (singkat doang jawabannya)
Saya: Wah tidak berenang (repetisi), tetapi main alat dong ya? (pernyataan pribadi)
Bung H: Iya pak (singkat lagi)
Saya: Belajar dimana main alat fitness? (pertanyaan). Belajar sendiri atau baca-baca buku? (pertanyaan)
Bung H: Ya tanya-tanya saja pak. Dulu juga ada teman yang udah pada jago main alatnya. Saya tinggal tanya ke mereka. Cuma sayang, mereka sekarang udah pada tidak fitness di sini lagi.
Saya: Wah, dulu banyak ya (repetisi). Saya pernah baca tuh perihal Deddy Cobuzier OCD (pernyataan pribadi). Benar nga tuh mas kalau angkat beban harus yang paling berat yang kita mampu? (pertanyaan)
Bung H: Ya kalau saya si mulai hitungan sedikit dulu, baru kemudian tambahin hitungan dan bebannya. Ntar kalau sudah cape baru ganti alat lain.
Saya: Oh gitu mas, harus yang sedikit dulu baru ditambah lagi bebannya ya (repetisi). Ada minum suplemen nga? (pertanyaan). Biasanya kan ada tuh suplemen tambahan (pernyataan pribadi).
Begitulah seterusnya. Coba perhatikan kalau pertanyaan Anda sudah menyangkut sesuatu yang menarik minat teman bicara Anda, keahlian mereka atau hobi mereka, maka biasanya teman bicara Anda mulai bicara panjang lebar memberikan jawaban. Dan, kalau sudah begini ada saja ide percakapan yang akan muncul dengan sendirinya.
Quote:
Kira-kira begitu para sahabat semua. Ingat dan gunakan rumus : repetisi + penyataan pribadi + pertanyaan agar percakapan Anda mengalir lancar. Aktifkan pendengaran, bayangkan setiap jawaban, bikin pernyataan dan mulai bertanya lagi.
Silahkan bila Anda pun mau mencobanya. Hasil akhir tidak usah dipikirkan. Mau berhasil apa tidak yang penting kita sudah berpikiran terbuka dengan orang lain. Semoga berkenan di hati.
Silahkan bila Anda pun mau mencobanya. Hasil akhir tidak usah dipikirkan. Mau berhasil apa tidak yang penting kita sudah berpikiran terbuka dengan orang lain. Semoga berkenan di hati.
Quote:
Oh iya bagi yang mau berlatih berbicara, kita buat grup jugaaa loh
Sapa tau mau sharing ato ngobrol2 dengan orang baru
Yang mau join bisa tinggalin id line ato invite line ini
Irwannnchel
Yuk join yuk, dijamin pasti nambah pengalaman

Sapa tau mau sharing ato ngobrol2 dengan orang baru

Yang mau join bisa tinggalin id line ato invite line ini
Irwannnchel
Yuk join yuk, dijamin pasti nambah pengalaman


Spoiler for sumber:


Diubah oleh wiefisoichiro 29-09-2015 01:30
0
10.8K
Kutip
69
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan