- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
MahasiswaIPK Diatas 3 : Gojek Menjanjikan, Narik Gak Rajin Aja Sehari Bisa 700 Ribu


TS
salahminumobat
MahasiswaIPK Diatas 3 : Gojek Menjanjikan, Narik Gak Rajin Aja Sehari Bisa 700 Ribu

TEMPO.CO, Jakarta - Rakyan Bramasto, 23 tahun, adalah seorang mahasiswa semester lima di sebuah universitas di kawasan Srengseng Sawah, Jakarta Selatan, yang memiliki pekerjaan sebagai pengemudi Go-Jek. Pekerjaan yang baru sebulan digelutinya ini menjadi penopangnya untuk hidup dan memenuhi kebutuhan sehari-hari, terutama untuk biaya persalinan istrinya kelak.
"Penghasilan saya sebagai pengendara ojek sangat menjanjikan. Per hari saya bisa dapat Rp 700 ribu, itu juga nariknya tidak terlalu rajin. Bagaimana kalau saya rajin?” ungkapnya, saat ditanya Tempo melalui telepon, Jumat, 11 September 2015.
Rakyan mengakui pengasilannya ini membantu perekonomian keluarganya. Sedari SMA pria yang berkuliah di jurusan fotografi ini memang sudah bekerja untuk membiayai keperluan sekolahnya sendiri dengan menjajakan hasil fotonya. Saat awal kuliah, Rakyan pernah menjadi fotografer lepas untuk surat kabar dan sampai sekarang masih menjadi fotografer lepas juga untuk NTMC Polri dan juga kerap menjadi fotografer untuk pernikahan.
Istrinya yang tengah hamil tiga bulan adalah salah satu alasan bagi Rakyan untuk menjadi pengemudi Go-Jek. Biaya persalinan dan periksa dokter pun sudah mulai dicicilnya dari sekarang. Alasan lainnya adalah Rakyan menjadi tulang punggung keluarga dan memiliki empat orang adik yang masih sekolah dan orang tua yang sudah tidak bekerja lagi. Belum lagi tekadnya untuk menamatkan kuliah dengan biaya sendiri sangatlah tinggi.
Bekerja keliling Jakarta setiap hari tidak berimbas negatif pada nilai-nilai Rakyan di kampus. Ia sendiri berusaha semaksimal mungkin agar pekerjaannya ini tidak mengganggu kuliahnya. "Alhamdulillah IPK di atas 3. Apa pun kondisinya, kuliah nomor satu. Saya berusaha mengatur waktu agar tugas tidak terbengkalai. Namun, kadang saya suka bolos kalau dosennya memang baik dan tidak pelit nilai," jawab Rakyan.
Dia mengaku tidak malu dengan profesinya yang hanya sebagai tukang ojek. Keluarga dan orang-orang terdekatnya sangat mendukung pekerjannya. Mencari penumpang mulai pukul 04.00 dan berhenti sejenak pukul 07.00 untuk kuliah dan kemudian dilanjutkan kembali pukul 01.00 hingga pukul 00.00, pun dilakukan semata-mata sebagai usaha agar dapurnya tetap ngebul. "Untungnya semua orang mendukung, sih. Malahan istri suka protes kalau saya nggak narik," ujarnya sambil tertawa.
TEMPO
Jangan ragu jadi tukang ojek

0
12.5K
94


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan