Quote:
http://www.wsj.com/articles/indonesi...ion-1443182203
JAKARTA, Indonesia—
Pertamina telah rugi lebih dari 1 milyar dolar tahun ini di bisnis distribusi BBM, menggerus keuntungan dan menaikkan kekhawatiran bahwa pemerintah telah ingkar janji soal penghapusan subsidi BBM.
Sampai Agustus Pertamina sudah rugi 15 trilyun rupiah akibat menjual harga pompa di bawah harga pasar, kata jubir Wianda Pusponegoro.
"Harga premum harusnya sudah diatas 7400 per liter tapi karena pemerintah belum juga menaikkan maka semua buaya ditanggung Pertamina"
Pertamina juga mengatakan bahwa target pengurangan ongkos sebesar 500 juta dolar juga gagal tercapai dengan hanya mencapai 368,5 juta dolar di 8 bulan pertaman tahun ini.
Hasil ini dapat menggagalkan target profit tahun unu sebesar 1,5 milyar dolar. Di awal tajun ini keuntungan Pertamina pun sudah anjlok 50% dari tahun sebelumnya akibat rugi distribusi dan menurunnya pendapatan.
Kerugian dari penjualan juga menimbulkan kekhawatiran bahwa Indonesia meninggalkan langlah untuk meninggalkan subsidi BBM yg sudah berlangsung puluhan tahun.
Hanya beberapa bulan setelah menjabat, presiden Jokowi mendapat penghargaan dari ekonomis karena berani mencabut subsidi BBM sebesar 20 milyar dolar sehingga dapat melakukan pembangunan infrastruktur. Pemerintah menyatakan bahwa harga minyak akan diserahkan tapi tidak sepenuhnya ke pasar.
Namun Pertamina sebagai distributor utama, selama ini ternyata menekan harga jual atas perintah pemerintah, dan terpaksa menambal kekurangannya dari kas sendiri.
Pertanyaannya sekarang adalah apakah pemerintah akan membolehkan harga naik jika selisih dengan harga pasar terlalu besar.