Nah alasan pertama ini sebenernya lumayan masuk akal, mungkin juga udah bosen sama suasana kampus yang tiap hari dipantengin. Pohon di depan kampus yang udah ada dari semester awal sampe jadi mahasiswa abadi begitu2 aja bentuknya. Ibu kantin, dari yang make geobak sampe udahj punya kios sendiri depan kampus, gimana gak bosen. Makanya nyari seminar diluar kampus biar ada alasan jalan2 sama junior2 lainnya make budget kampus, atau malah budget sendiri, biar gak ditanya2 lagi "kapan lulus" kan udah jelas, sibuk sama kegiatan kampus.

Nah, yang ini mungkin alsan paling banyak yang diberikan sama mereka yang hadir di semnar. Padahal dalam seminarnya cuma update social media, atau dengerin musik. Ada juga yang nongkrong di luar sambil ngerokok. Karena untuk beberpa kampus, sertifikat menjadi satu dari syarat kelulusan skripsi atau semacamnya.

"Biar CV gw panjang", Nah ini jawaban yang ane pribadi pake gan, kalo dinbilang sok ikut2an seminar, di luar kampus lagi. Nah emang bener, ane update tuh Seminar yang ane datengin di CV ane, 3 bulan pertama ane lulus, GAK ADA YANG HIRE GUE!!! hahahaha. Satu halaman, isinya cuma tentang seminar yang ane ikutin

Biasanya ini jawaban mereka yang sering banget duduk di depan, depan muka dosen, sambil jilatin dosen lagi ngajar. Biar dibilang oke, biar makin banyak fans nya di kampus. Yang kalo dapet nilai B, stressnya kaya orang abis ditolak setelah 456x nembak cewek. PAdahal mahh biasa aja.....

Nah lho!!??? Ini apa lagi? kok ada alasan makin kaya. Ada lahh gan, kalo seminarnya dihadiri sama Om Iwan Pontjowinoto, doi bakalan buka mata dan ngejelasin ke kita soal
Melemahnya nilai tukar Rupiah, analisis, dampak, dan trik menghadapinya.
Kondisi ekonomi makro dan mikro di Indonesia setelah keputusan harga bbm yang fluktuatif, dan bagaimana cara menyikapinya?
Kebijakan-kebijakan baru pemerintah dan potensi dampaknya terhadap investasi di pasar saham, pasar keuangan, dan sektor riil.
Apa dan bagaimana cara mempersiapkan diri menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean, serta bagaimana cara meningkatkan daya saing di tengah pasar bebas tersebut?
Alternatif investasi apa saja yang menggiurkan di Indonesia untuk tahun 2015?
Tapi sebelumnya, doi itu siapa? nih gan


34 tahun pengalaman di dunia keuangan dan pasar modal. Mencapai posisi tertinggi di Danareksa & Jamsostek. Pelopor Reksadana KIK pertama di Indonesia. Pendiri dan Ketua Umum pertama dari Asosiasi Pengelola Reksa Dana Indonesia dan aktif mengajar para Wakil Agen Penjual Efek Reksa Dana (WAPERD). Ikon penerapan prinsip syariah di pasar modal. Meluncurkan Jakarta Islamic Index (JII) pada tahun 2000 dan menerbitkan buku Prinsip Syariah di Pasar Modal pada tahun 2003. Anggota BPH Dewan Syariah Nasional – Majelis Ulama Indonesia. Penulis buku “Kaya dan Bahagia Cara Syariah”. Pembicara di berbagai Seminar/Talkshow dan Workshop

Belum lagi ikutan hadir anaknya, Prita Hapsari