ainalizaAvatar border
TS
ainaliza
gadis ini punya sertifikat perawan, terus dijual ibunya sendiri ke pria hidung belang


Kieu, gadis berusia 12 tahun, diminta ibunya untuk mengambil pekerjaan. Namun bukan pekerjaan biasa. Pekerjaan itu adalah menjual keperawanannya.

Kisah tentang nasib gadis perawan yang dijual ibunya, pernah ditulis oleh CNN dan dipublikasikan pada 3 April 2015.

Ironisnya, anak-anak perawan ini dijual langsung oleh orang tuanya. Mereka tidak punya pilihan lain, demi mencukupi kebutuhan keluarganya.

Tidak bisa dipungkiri, selama ini Kamboja menjadi ladang subur bagi perdagangan perawan di bawah umur. Sebelum menjual mahkota berharga ini, Kieu dibawa ke dokter dulu oleh ibunya.

Kedatangannya ke dokter bukan untuk diperiksa penyakitnya, melainkan untuk Kieu harus menjalani pemeriksaan medis untuk mendapatkan ‘sertifikat keperawanan’.

Nah, sertifikat inilah yang digunakan sebagai legalitas bahwa Kieu benar-benar masih perawan sebelum dijual ke pria hidung belang.

Tidak berhenti di situ saja, Kieu kemudian dikirim ke sebuah hotel oleh orang tuanya. Di sana sudah ada pria yang menunggu. Orang tuanya jugalah yang melakukan transaksi. Sungguh bejat.

Selama dua hari, Kieu menjadi budak seks orang tak dikenal. Semua itu dilakukannya karena desakan orang tuanya. Singkatnya, sejak itu masa kanak-kanak Kieu banyak dihabiskan dengan melayani pria hidung belang.

Pengakuan Kieu, sejak awal ia tidak tahu dengan apa yang dimaksudkan sebagai pekerjaan oleh ibunya. Namun, akhirnya Kieu tahu bahwa pekerjaan ini adalah pekerjaan kotor dan salah.

“Saya tidak tahu apa yang diharapkan. Tapi sekarang saya tahu pekerjaan itu tidak baik bagi saya,” kata Kieu yang kini berusia 14 tahun.

“Mereka (pria hidung belang) memelukku seperti aku berada di penjara,” cerita Kieu perihal pengalaman pertamanya melayani pelanggan.

Kieu harus melayani 3-6 laki-laki per hari. Begitulah hari-hari kelam yang pernah menjadi bagian dari sejarah seorang Kieu.

Kasus ini bukan saja terjadi pada Kieu. Masih banyak gadis-gadis perawan di Kamboja yang mengalami nasib serupa.

Adalah The Freedom Project yang berhasil mengendus perdagangan perawan di Kamboja. Artis pemenang Oscar sekaligus aktivis, Mira Sorvino, terlibat dalam proyek ini. Sorvino bertindak sebagai UNODC Goodwill Ambassador against Human Trafficking.

“Harga yang ditetapkan untuk keperawanannya adalah $ 1.500,” kata Sorvino.

Di Kamboja, bukan hal tabu bagi seorang ibu menjual anak perawannya kepada cukong-cukong untuk dijadikan budak seks.

Perawan-perawan di bawah umur dijual bebas seperti kacang goreng.

Selama blusukan ke Kamboja untuk memberantas perdagangan perawan, The Freedom Project membawa pulang ‘oleh-oleh’ berupa film dokumenter berjudul “Every Day in Cambodia: A CNN Freedom Project Documentary”.

Dikutip dari CNN, 25 Maret 2015, Sorvino mengatakan, film ini telah meningkatkan kesadaran perihal perdagangan anak, serta membantu mengumpulkan dana untuk membangun sekolah.

Tentunya, ini menawarkan harapan bagi lebih dari 1.000 anak-anak di wilayah tersebut.

“Pendidikan dasar dan menengah sangat penting terutama dalam mencegah perdagangan (perawan di bawah umur),” kata perempuan kelahiran Manhattan, Amerika Serikat, 1967 silam ini.

“Ini membuat anak-anak bisa berpikir kritis agar dapat mempertahankan dirinya dari perdagangan manusia,”

“Dan keterampilan yang dimiliki akan membantunya memiliki pekerjaan yang layak.”

“Dapat mendukung keluarga dengan cara lain, ketimbang mereka dieksploitasi menjadi budak seks,” papar Sorvino.

Sorvino menambahkan, untuk memberantas perdagangan manusia, tentunya juga harus menyoroti para pembeli. Para pembeli perawan juga harus disadarkan.

“Jika tidak ada yang membeli, tentunya juga tidak ada yang menjual perawan,” cetusnya.

sumber
Diubah oleh ainaliza 23-09-2015 07:57
4iinch
4iinch memberi reputasi
1
12.3K
36
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan