Dinas Sosial Provinsi DKI Jakarta kembali menyelenggarakan Salat Idul Adha Bersama dan Pemotongan Hewan Kurban di Panti Sosial Bina Insan (PSBI) Bangun Daya 2, Cipayung, Jakarta Timur. Salat Id sendiri dihadiri oleh para pegawai di lingkungan Dinsos DKI, Suku Dinas Sosial (Sudinsos) lima wilayah Jakarta, dan Panti Sosial Dinsos DKI. Acara ini merupakan acara rutin yang setiap tahun dilakukan.











Dalam pemotongan kurban itu, sebanyak 19 sapi dan 1 kambing telah dikumpulkan di komplek PSBI Bangun Daya, Cipayung, Jakarta Timur. Semua hewan tersebut berasal dari pejabat dan pegawai Dinsos DKI. Sedangkan operasional pemotongan berasal dari Zakat, Infaq, dan Sodaqoh (ZIS) Provinsi DKI Jakarta.








Menurut Nurshobah, Ketua Panitia Salat Id dan Pemotongan Hewan Kurban mengatakan pada Kamis (24/9) bahwa kegiatan ini adalah sebuah tradisi yang baik dan harus terus dilanjutkan. Karena kegiatan ini mengandung nilai spritualitas berupa pengorbanan kepada Allah SWT.

"Kita meneladani bagaimana sikap keluarga Nabi Ibrahim. Sikap Nabi Ibrahim yang perlu kita teladani itu kesetiakawanannya. Nabi Ibrahim nggak pernah mau makan sendiri. Dia maunya berbagi kepada sesama. Nah, sikap berbagi kepada orang yang membutuhkan itulah yang patut kita teladani ketika berkurban," tandas Nurshobah.






Karena memang, hewan-hewan kurban yang dipotong, akan diberikan kepada mustahiq seperti Warga Binaan Sosial (WBS) yang ada di panti-panti Dinsos DKI, para pegawai yang membutuhkan, dan warga sekitar panti yang mendapat kupon.

"Para penyumbang hewan kurban Insya Allah akan mendapat keberkahan. Karena mereka memberi sebagian hartanya kepada yang berhak," ungkap Nurshobah.



[img]http://s.kaskus.id/images/2015/09/25/7832701_20150925111826.jpg[/img












Ia melanjutkan, memang berkurban itu berat. Tidak seperti infaq atau sodaqah yang jumlahnya kecil. Butuh pengorbanan harta yang tidak sedikit untuk melakukan kurban. Pengorbanan ini sebagai bukti kecintaan kita kepada Allah dan kepada sesama.

"Ini kita cari berkahnya saja. Semoga dengan melakukan kurban, rezeki kita bertambah. Tahun depan bisa berkurban lagi, bahkan bisa dua kurbannya," ujarnya.





Dalam melakukan kurban, pihaknya bekerjasama dengan penjagal hewan yang profesional. Ini bertujuan agar hewan bisa dikurbankan sesuai dengan ajaran Islam. Dan juga hewan tersebut dapat dikurbankan tepat waktu dan bisa dibagikan secepatnya.

"Kita belajar dari tahun sebelumnya. Hewannya banyak, tapi pembagiannya lama. Tapi sekarang, kita lihat satu sapi saja selesai dipotong, dikuliti, dan dibagi ke beberapa bagian, nggak sampai setengah jam. Bahkan kita bekerjasama dengan pencacah daging profesional juga. Sehingga pemotongan dan pembagian daging bisa dilakukan cepat. Tidak menunggu lama" tukas Nurshobah.