Permisi agan dan aganwati sekalian. Mau nulis cerbung yah kalau ndak cerpenleah. Semoga nggak salah kamar. kalau salah kamar ditergur ya semua cerita terinspirasi dari beberapa lagu yang pernah ane dengar jadi ada lirik lagunya tapi sebagai paragraf
yuk capcus ke ceritanyah

-------

Langkah kakimu masih terdengar, bayangmu mulai menghilang. di sudut lorong kamu meninggalkanku sendiri. Kamu tidak tahu betapa rapuh diriku saat berada di sana. Dengan keputusan yang telah kau berikan akankah kita baik-baik saja tau desiran angin membelah hati dengan jarak diantara kita? Aku sendiri tidak tahu. Hanya perkataanmu yang masih terniang di telingaku.





Setelah itu kamu pergi dan aku sendiri. Aku tidak pernah meminta dan dipinta untuk saat ini mencintaimu. Aku terlalu mencintaimu dan kamu pergi karena sesuatu hal yang bisa ku pahami. Kamu tidak mendua ataupun pergi tapi kamu selalu ada di sisiku. Tapi mengapa kamu tidak berani dalam sebuah komitmen hati seperti dulu yang pernah kita lalui? Aku tidak mengerti. Ku selalu berharap untuk tidak terbangun jika ini mimpi saat kamu bersamaku.

Malam itu saat hamparan bintang lebih indah dari biasanya yang pernah ku lihat. Kenangan dan harapan bercahaya di dalam hati. Sejuta mimpi seakan menjadi nyata denganmu kasihku untukmu cintaku. Aku bersamamu dan selalu disampingmu, dan aku berharap kamu menjadi teman hidupmu. Kita berdua menjelajah di sekitar taman dan danau yang indah. Bercahaya dalam hatiku dengan sejuta mimpi berharap menjadi nyata. Aku menyukaimu, sungguh suka dan sangat suka.



Hening ku rasa dengan diamnya dirimu dan engkau mulai memegang kedua tanganku. Matamu yang indah memandangku dengan tegas dan nafasku serasa terhenti.


Inilah cerita kita seperti bulan dan bintang yang selalu bersinar bersama, inilah cinta kisah kita dimulai. Kamu mendekapku secara tiba-tiba, pelukanmu terasa hangat diantara udara malam itu. Degupan kencang ku rasa antara kamu dan aku. Cerita kita yang indah, aku bersandar pada dadamu merasakan getar detak jantungmu. Kamu mendekat kepadaku, nafas hangatmu bisa ku rasakan. Hangat terhembus dan mulai menyentuh bibirku. Begitu lembut sebuah kecupan malam itu. Aku ingin berteriak tapi tidak bisa dengan eratnya dekapanmu. Saat engkau lepaskan pelukanmu setelah rontaanku berhasil, pipiku memerah. Aku kesal kepadamu, itu merupakan ciuman pertamaku dan kamu merenggutnya begitu saja. Aku sangat marah.



Sesaat setelah suasanan menghening, aku melukmu.



Semuanya dimulai begitu indah. Rindu semakin menyerang kalaulah aku dapat membaca pikiranmu dengan sayap harapaku ingin terbang jauh bersama. Namu cintamu kasih terbitlah lakasana bintang bersinar terang cerahkan jiwaku. Andaikan ku dapat mengungkapkan perasaanku hingga kamu percaya. Aku akan serahkan semua perasaanku.



Setalah semua yang terjadi aku tak percaya lagi dengan apa yang beri, aku terdampar di sini menunggu tersudut mati. Matahari tak mampu terangi sudut gelap hati ini. Aku berhenti berharap dan menunggu datang gelap hingga nanti suatu saat tak ada cinta yang ku dapat. Mengapa ada sang hitam jika putih menyenangkan? Aku pulang menuju rumahku tanpa dendam. Aku berusaha menerima kekalahaku dalam permainan cinta kita. Kamu pergi meninggalkanku begitu saja. Saat semuanya sudah bahagia untukku. Aku percaya kamu tapi kamu pergi dan meninggalkan komitmen kita. Kamu ajarkan dan tujukan aku bahagia yang kamu berikan tapi kamu renggut sudah semuanya harapanku.



Dan aku terngiang perkataanmu.



Sejak itu aku berhenti berharap dan percaya untuk datangnya cinta.