rio.darmawan36Avatar border
TS
rio.darmawan36
Entah Kenapa Cobaan Seperti Tak Pernah Lepas Dari Keluarga Ane
Mungkin ane terlalu berlebihan, tapi itu lah yang ane rasakan saat ini. Cobaan demi cobaan silih berganti menimpa keluarga kami.

Cobaan pertama saat kakak perempuan ane tertabrak motor, yang mengakibatkan kakinya patah dan limpanya rusak. Kondisi kakak ane benar-benar parah waktu itu, dan memerlukan waktu pengobatan yang sangat lama. Bahkan kondisi psikis kakak ane jadi sedikit berubah, mungkin karena benturan yang teramat keras. Bahkan sampai sekarang kadang masih kambuh.

Enam tahun kemudian cobaan datang lagi di keluarga ane, dan menimpa diri ane sendiri, ane terjatuh dari motor karena ane gak tahu di jalan ada tumpahan oli dan ane pun tergelincir. Lengan kiri ane patah, dan dagu ane robek. Ane pun harus dioperasi. Tapi masalah belum selesai, ternyata ada saraf ane yang putus sehingga ane gak bisa menggerakkan telapak tangan serta jari2 ane. Dokter mengatakan kalau ane butuh terapi. Begitu ane tanya "brapa lama terapi agar bisa sembuh?" Dokternya cuma menjawab "gak tahu, bisa sebulan setahun atau lebih". Mendengar itu ane bener2 shock, ane udah putus asa. Padahal waktu itu ane baru aja berencana untuk kuliah, semua rencana ane jadi berantakan. Niat bunuh diri pun terlintas setiap hari, karena ane merasa udah gak ada harapan lagi.

Sampai akhirnya ayah ane berkata yang sampai kapanpun gak akan pernah ane lupa "nak kalau bisa jangankan satu tangan, nyawapun akan bapak berikan agar kmu sembuh". Gak kerasa air mata ane mengalir begitu mendengar ucapan ayah ane, dan ayah ane juga menangis malam itu.

Akhirnya dengan segala keadaan ini ane mengumpulkan semangat ane dan bertekad untuk tidak pernah putus asa. Ane pun menjalani fisioterapi 2x seminggu. Jarak dari rumah ane ke rumah sakit sekitar 1 jam, karena ayah ane bekerja. Jadinya ane bawa motor sendiri, meskipun tulang lengan ane yang patah belum sembuh dan ane gak bisa menggerakkan telapak tangan ane. Otomatis ane hanya menggunakan 1 tangan saja membawa motor. Itulah perjuangan ane untuk bisa sembuh. Akhirnya setelah 6 bulan ane terapi, ane bisa menggerakkan jempol ane. Meskipun hanya jempol tapi ane sekeluarga sangat bergembira sekali. Mungkin selama ini ane melupakan nikmatnya sehat yang diberikan Tuhan.

Akhirnya setelah kurang lebih 2 tahun, ane udah bisa menggerakkan telapak tangan dan jari-jari ane, meskipun tidak sesempurna sebelum ane kecelakaan. Lengan ane yang patah juga tidak kembali seperti semula, ane masih agak kesulitan melakukan beberapa gerakan. Tapi ane bersyukur banget, ane merasa diberi kesempatan kedua. Ane mulai hidup dari awal lagi, ane daftar kuliah lagi. Dan skarang ane udah lulus, meskipun telat 2 tahun dari temen2 seangkatan ane. Ane skarang mengajar menjadi guru honor di salah satu sd di desa ane.

Tapi entah apa rencana Tuhan pada keluarga kami, kemarin adik perempuan ane kecelakaan. Dia kecelakaan saat melihat pengumuman kelulusan mahasiswa baru di salah satu kampus negeri. Dan ironisnya dia diterima. Tangan kanan adik ane patah,, dan harus di gips. Ini seakan menjadi hal yang "lumrah" di keluarga ane. Hati ane sedih banget liat adik ane menangis kesakitan, blum lagi dia terus memikirkan msalah kuliahnya. Ane hanya bisa berharap dan berdoa semoga adik ane cepet sembuh dan tidak ketinggalan kuliah.

Tuhan, aq tahu ini semua rencanamu, aq tahu ini semua ada hikmahnya, aq tahu Engkau tidak akan memberi cobaan yang melebihi kemampuan kami,, aq tahu Engkau menyayangi kami. Tapi kalau boleh aq meminta Tuhan, cukupkan lah segala cobaan ini dari keluarga kami, lindungilah dan berikan selalu kesehatan pada seluruh keluarga kami Tuhan. Dan mudahkanlah penyembuhan adikku

Apakah agan2 punya pengalaman seperti ane? Mari kita berbagi pengalaman dan saling menguatkan
0
3.5K
37
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan