Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

kanajmiAvatar border
TS
kanajmi
Embung, Area Bekas Tambang Mengairi: Ratusan Hektar Lahan Pertanian di Tuban

Ditengah terik matahari yang panas di akhir bulan September yang merupakan puncak musim kemarau, puluhan pompa air berjejer bagaikan barisan pasukan yang terus menerus beroperasi 24 jam menyedot air embung bekas galian tambang di pabrik PT Semen Indonesia (Persero) Tbk di Tuban. Meskipun sudah berbulan-bulan disedot oleh puluhan pompa air, jutaan meter kubik air masih tersedia di embung bekas tambang sehingga menjadi solusi bagi masyarakat sekitar pabrik semen di Tuban agar lahan pertanian dapat berproduksi penuh selama 1 tahun dengan panen sebanyak 3 kali.

Sejak beroperasi tahun 1994 area bekas tambang tanah liat yang sudah tidak beroperasi dan direklamasi sebagai embung air telah dimanfaatkan untuk berbagai keperluan seperti pengairan sawah dan keramba ikan. Area bekas tambang tanah liat saat ini sekitar 122,7 hektar yang terdiri tersebar di beberapa tempat mampu menampung air hujan sebanyak 4,6 juta m3 air yang mampu mengairi sawah seluas 133,5 ha sepanjang tahun.

Dampak positif dari keberadaan embung air bekas galian tanah liat adalah meningkatkan produktivitas pertanian di sekitar pabrik yang mampu meningkatkan taraf penghasilan penduduk sekitar. Terlebih bantuan CSR PT Semen Indonesia berupa pembinaan/pendampingan untuk para petani turut meningkatkan produktivitas lahan pertanian



Tabel dibawah ini menggambarkan tingkat produktivitas per ha dengan adanya embung air bekas galian tambang

Jenis Tanaman 1994 2014

Padi 5,4 ton/ha 6,9 ton/ha

Jagung 2,6 ton/ha (panen 1 X setahun) 6,0 ton/ha(panen 3 X setahun)

Kacang Tanah 1,3 ton/ha 1,6 ton/ha

Kedelai Belum pernah ditanahm 2 ton/ha

Dalam konteks bisa panen 3X setahun maka produktivitas sudah naik 300%, apalagi hasil panen naik 2,3 X lipat maka secara keseluruhan hasil pertanian bisa meningkat 690%.

Mbah Sarimin (80 th) Terus Bekerja, Berkah Limpahan Air Di Bekas Galian Tambang

Keberadaan embung di bekas galian tambang tanah liat menjadikan area sekitar pabrik memiliki air yang melimpah, hal ini pula yang mendorong Mbah Sarimin petani disekitar pabrik yang telah berusia 80 tahun untuk terus giat bekerja. Ditengah terik matahari yang panas dengan suhu lebih dari 40% celcius tidak menyurutkan semangat Mbah Sarimin untuk bekerja di ladang yang dimilikinya. Kebetulan sekali bertetangga dengan Pusat Pengembangan Lingkungan Hidup dan Pemberdayaan Masyarakat disekitar embung air bekas galian tanah liat



Tidak hanya bertani, mbah sarimin juga memelihara ternak. Hijaunya lahan lombok dan kacang tanah yang dimilikinya mendorong rumput ikut tumbuh subur, namun mbah Sarimin tidak kehilangan kreativitas, dengan memelihara ternak sehingga rumput disekitar sawah dan ladang yang dimilikinya dapat dimanfaatkan menjadi pakan ternak. Menjual hasil ternak di bulan Dzulhijjah atau lebih mudahnya saat bulan haji dimana masyarakat menyembelih hewan Qurban turut meningkatkan hasil penjualan ternak Mbah Sarimin.

Keberadaan industri semen akan sebabkan hilangnya sumber air, dimata Mbah Sarimin itu kebohongan semata, asalkan dikelola dengan baik maka air akan terus melimpah. Potret kerja keras Mbah Sarimin patut diteladani oleh kita semua termasuk golongan muda. Ditengah serbuan tenaga kerja asing, serbuan perusaahaan asing maka semua masyarakat harus bekerja keras sesuai bidangnya masing-masing agar anak cucu generasi mendatang tetap menikmati sumber daya di negeri ini.

Semen Indonesia yang telah berusia 58 tahun akan terus meningkatkan kapasitas produksinya dan tentu saja akan membutuhkan lahan tambang semakin luas. Jika area bekas tambang dikelola dengan baik maka akan diperoleh 2 manfaat sekaligus, pertama adalah SDA milik Indonesia dikelola oleh perusahaan Indonesia sehingga memberikan kemanfaatan yang maksimal untuk bangsa dan negara, kedua akan membantu Pemerintah menciptakan cadangan air yang berfungsi sebagai embung/setu dan dimusim kemarau akan menjadi sumber air bagi penduduk untuk kebutuhan rumah tangga maupun sawah. Terlebih dengan rusaknya saluran irigasi dan belum meratanya pembangunan irigasi, maka keberadaan pabrik semen yang berada di area sulit air akan menjadi solusi pertanian dimasa depan.

Bangun Indonesia Dari Desa

Tunggu tulisan lainnya dari selatan pulau Jawa, Gunung Kidul yang Tandus telah menjadi mata pencaharian dan mampu gerakkan ekonomi masyarakat.
0
2K
1
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan