BONTANG – Krisis ekonomi yang kini tengah melanda bangsa ini, berdampak pula pada para pedagang hewan kurban. Penjualan hewan kurban yang sebelum-sebelumnya laris manis, saat ini menurun drastis. Bahkan jelang hari H Idul Adha.

Salah satunya Fatahuddin, Ia mengaku jika tahun lalu mampu menjual sapi sebanyak 60 ekor lebih. Saat ini, dirinya menyediakan 50 ekor sapi, namun jelang 3 hari sebelum Hari Raya Idul Adha, baru terjual 20 ekor.

Dia pun mengaku akan menjual sapi saat lebaran haji dan bahkan sesudahnya. Karena biasanya masih ada pembeli yang mencari hewan kurban, untuk dikurbankan di hari Idul Adha selama masih hari Tasyrik.

“1 hari sebelum lebaran kami masih akan berjualan, setelah lebaran pun, akan tetap berjualan, karena biasanya masih ada yang mencari,” jelas Fatahuddin saat ditemui di tempatnya berjualan hewan kurban, di depan Gedung Ainia Rasyifa, Tanjung Laut, Senin (21/9) lalu.

Kata dia, sapi yang dia jual dengan kisaran harga Rp 12 juta termurah hingga Rp 25 juta yang termahal. Harga sapi yang dia jual tergantung berat badan sapi. Dirinya merupakan penjual musiman hewan kurban, namun tahun lalu pun dia berjualan di Bontang dan sapi yang dia sediakan habis terjual.

“Saat ini agak sepi, kalau lagi ramai, kemarin dalam sehari hanya laku 5 ekor, kalau tidak terlalu ramai hanya 3 ekor yang terjual,” ujarnya.

Sapi yang dia jual pun berasal dari Bone. Fatahuddin mengaku belum dapat memastikan apakah penjualan hewan kurban tahun ini dapat menguntungkan atau malah rugi. Sebab, belum bisa diprediksi hingga nanti setelah hari Tasyrik.

Hanya saja, dia mengatakan kalaupun tidak laku terjual, akan dia sembelih untuk dijual di pasar. Soal kesehatan hewan kurban miliknya. Dia mengaku semua hewan kurban yang dijajakan sudah lulus tes, sehingga terdapat label kesehatan di tiap ekornya.

“Harapan kami sebagai penjual, semoga hewan kurban jualan kami laku terjual,” harapnya.

Krisis Ekonomi

Selamat Hari Raya Idul Adha 1436 H