Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

ZighAvatar border
TS
Zigh
INI alesan TERJELAS kenapa orang-orang sekarang SIBUK SENDIRI sama GADGETnya
INI alesan TERJELAS kenapa orang-orang sekarang SIBUK SENDIRI sama GADGETnya
image source : scottpollack.com



Assalamualaikum warrahmatullahi wabarakatuh,Semoga Thread ini bakal ngejawab kegelisahan Agan2 terhadap teman-teman yang suka sibuk sendiri sama gadgetnya, dan bisa jadi agan termasuk juga orang tersebut. Yuk Baca! emoticon-Cendol (S)emoticon-Cendol (S)


Semuanya sibuk memegang gadget disaat smartphone Agan sedang lowbat. Agan bete karena Agan ingin mengobrol tapi segan. Sahabat Agan serius main Candy Crush, sedangkan yang lain asik buka Path, cek like di Instagram, ataupun membuka online shop langganan. Semuanya lengkap menunduk ke bawah di acara reuni yang sudah lama kita rencanakan. Salah siapa?

Kita kembali ke tahun 1953, saat James Olds and Peter Milner, peneliti dari McGill University tak sengaja menemukan temuan menarik pada tikus percobaannya. Mereka menaruh elektroda di dalam otak tikus dimana mereka bisa mengirim kejutan listrik ke otak. Niat mereka adalah mencari respon ketakutan dari si tikus, namun kecerobohan membuat mereka menaruh elektroda di bagian otak yang salah. Pada percobaan sebelumnya, tikus benci sekali otaknya disetrum. Akan tetapi, kali ini mereka terlihat ketagihan. Mereka dengan senang hati dan berusaha agar diri mereka disetrum. Ada apa?

Spoiler for Spoiler:


Tidak butuh waktu lama untuk percobaan ini dilakukan kepada manusia. Robert Heath mengimplan elektrode itu kepada pasiennya dan menyerahkan tombol yang bisa menyetrum otak mereka agar mereka yang memencet sendiri. Hasilnya? Rata-rata mereka memencet tombol itu 40 kali dalam satu menit. Bahkan saat waktu istirahat, mereka tidak menyentuh makanan dan tetap memencet tombol walaupun mereka berkata mereka lapar. Saat elektrode itu dimatikan, mereka masih mencoba untuk memencetnya sampai 200 kali dan bahkan ada yang marah besar karena percobaan itu berakhir. Bahagia kah mereka saat otaknya disetrum?

Ternyata, setruman itu tidak mengaktifkan area otak untuk bahagia, melainkan area pusat ganjaran (reward system). Setiap kali area itu teraktivasi, otak akan berkata “Lakukan lagi! Ini bakal buat kamu bahagia!”. Setiap setruman itu akan membuat para pasien dan tikus ini mencari stimulasi yang lebih, tapi stimulasi itu sendiri tidak akan pernah membawa kepuasan.

Kok bisa? Jadi setiap kali otak menyadari bahwa akan ada ganjaran, otak mengeluarkan neurotransmitter (senyawa organik pembawa sinyal) bernama dopamine. Dopamine akan memerintah otak untuk fokus kepada ganjaran yang (katanya) akan membawa kesenangan. Dopamine sendiri tidak menciptakan kebahagiaan, ia hanya membuat kita tersadar kalau ada kemungkinan kita akan bahagia bila melakukan ganjaran tersebut.

Spoiler for Spoiler:


Di zaman kita yang sekarang, tentu hampir tak ada orang yang mau diimplan elektrode di otaknya. Namun, setruman itu sebenarnya terus terjadi kepada kita. Mulai dari game online sampai tanda love di akun Path kita, semua adalah “setruman” yang membuat kita ketagihan.

Hal sama terjadi saat sebagian orang senang mengupload foto selfie mereka di Instagram. Mereka merasa ada hasrat untuk mengunggah dan sudah berpikir berapa banyak like dan comments yang akan mereka terima. Padahal, saat itu terjadi pun belum tentu mereka akan senang. Mirip dengan facebook, belanja online, atau apapun itu yang kita sebut dengan “autis dengan gadget”. Semua hal tersebut memberikan “setruman” yang membuat kita mendamba kebahagiaan padahal mah belum tentu kejadian.

Lalu apakah itu hal yang salah dan buruk? Tidak juga. Salah satu contohnya Pak Ridwan Kamil. Kita yakin walaupun sang walikota Bandung bekerja dengan tulus, tapi dopamine di otak beliau sudah berhasil membuat beliau mengidam ganjaran likes dan pujian saat ia melaporkan progress kerjanya di media sosial. namun hal tersebut beliau telah berhasil membuat kerjanya dapat terpantau dan menginspirasi orang lain untuk melakukan kebaikan.

Spoiler for Spoiler:


Kembali lagi ke reuni kita dimana semua orang memegang gadget, Agan yang ingin mengobrol pun sebenarnya karena smartphone Agan sedang lowbat, sehingga tombol setruman Agan sedang mati sejenak. Teman-teman Agan? Mereka asik memencet tombol aktivasi dopamine yang sebenarnya hanya membuat rasa mengidam kebahagiaan namun belum tentu membawa kebahagiaan sejati. Kalau misal hape Agan terisi penuh baterenya, mungkin dopamine Agan akan terus berbisik “klik aku lagi mas”. emoticon-Ngakak (S)

P.S.: Yuk ambil hikmah dan berpikir sama-sama tentang solusi yang tepat untuk memanfaatkan dopamine ini. emoticon-Smilie

Spoiler for Sumber:

Diubah oleh Zigh 18-09-2015 14:14
0
4.8K
30
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan