Kaskus

News

infonitascomAvatar border
TS
infonitascom
Pengeboran Terowongan MRT Aman Jika Jakarta Dilanda Banjir
Pengeboran Terowongan MRT Aman Jika Jakarta Dilanda Banjir

Mesin bor raksasa atau Tunnel Boring Machine (TBM) Antareja telah bekerja mengebor untuk membuat terowongan Mass Rapid Transit (MRT). Padahal, sebentar lagi memasuki musim penghujan. Saat musim hujan banyak jalanan di Jakarta, termasuk di kawasan Sudirman hingga Senayan tergenang air. Lantas, bagaimana proses pembuatan terowongan jika banjir melanda Jakarta?

“Tidak ada masalah bagi proses konstruksi ruang bawah tanah MRT. Tentu tidak akan mengganggu, walau hujan deras bahkan ada genangan, proyek pengeboran tetap berjalan normal," jelas Sekretaris Perusahaan PT MRT Jakarta, Hikmat, di Jakarta, Selasa (22/9/2015).

Lebih lanjut, Himat menjelaskan lokasi pengeboran untuk terowongan MRT ini dilakukan berada 12 meter lebih di bawah tanah. Di lokasi pengeboran dipasang dinding beton, sehingga air tidak merembes dan masuk ke terowongan.

"Pengeboran TBM itu beberapa meter di bawah tanah, lebih dalam dari 12 meter, jadi enggakmerembes, enggak bocor. Jadi mesin bor tetap beroperasi selama 7 hari seminggu, 24 jam per hari, dan kecepatan pengeboran 8 meter per hari. Ketika dibor langsung dipasang segmen-segmen sebagai dinding beton," ungkap Hikmat.

Hikmat menuturkan proyek MRT dibangun terlebih dahulu antara stasiun per stasiun baru kemudian dilakukan pengeboran, sehingga pengeboran bukan dilakukan di ruang terbuka.

"Proyek ini di bawah, bukan open begitu, jadi enggak ada masalah ya. Mau hujan atau banjir pengeboran masih tetap berlangsung, teknologi yang digunakan sudah memperhitungkan kondisi itu. Kondisi di Indonesia sudah diperhitungkan, jadi enggak ada masalah," tutur Hikmat.

Seperti diketahui, TBM Antareja ini memiliki diameter 6,7 meter dan total panjang 43 meter. Bobot secara keseluruhan mesin ini, mulai dari bagian kepala (cutterhead) hingga bagian akhir (backup cars) mencapai 323 ton.

Mesin ini menggunakan teknologi Earth Pressure Balance (EPB) pertama di Indonesia yang diproduksi oleh perusahaan Jepang bernama JTSC (Japan Tunnel Systems Corporation).

Nantinya, TBM ini akan mampu melakukan pengeboran terowongan jalur bawah tanah MRT dengan panjang 8 meter per hari. Terowongan yang akan dihasilkan dari pengeboran tersebut memiliki lebar 6,05 meter.

narsum: http://www.infonitas.com/megapolitan...a-banjir/10364

benarkah anti banjir kita liat nanti emoticon-Malu (S) emoticon-Malu (S) emoticon-Malu (S)
0
1.9K
4
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan