Dinas Sosial Provinsi DKI Jakarta dituntut untuk cepat dalam merespon opini publik. Opini tersebut di antaranya berdasarkan laporan-laporan pada aplikasi Qlue mengenai penanganan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) jalanan. Karena aplikasi Qlue merupakan salah satu sarana warga DKI Jakarta untuk melaporkan adanya PMKS di sekitar mereka.

Dalam Rapat Percepatan Penanganan PMKS dan Respon Opini Publik, Kepala Dinsos DKI, Masrokhan, menuturkan pada Rabu (23/9) bahwa Qlue sendiri dipantau langsung oleh Gubernur. Sehingga ia menghimbau kepada petugas lapangan agar segera menindak langsung ketika adanya laporan.



Tidak hanya, pihaknya juga mendorong agar para pejabat atau pegawai yang berkepentingan di daerahnya, untuk ikut memantau Qlue.

"Ini supaya tidak ada laporan yang terlewatkan. Atau jangan sampai laporan tersebut tidak diselesaikan dan sampai berhari-hari. Karena itu berarti kita lambat dalam merespon opini publik," tandas Masrokhan.

Selain itu, dalam rapat yang dihadiri oleh Kepala Dinas Sosial Kecamatan (KDSK), Suku Dinas Sosial (Sudinsos), dan Satgas P3S di lima wilayah DKI Jakarta. Ia berpesan agar KDSK ikut pula memantau Qlue. Sehingga apabila ada laporan yang terjadi di daerahnya, bisa dilakukan penindakan langsung.



"Nanti akan kita usahakan untuk petugas lapangan yaitu P3S agar diberikan minimal satu HP Android untuk tiap wilayah. Supaya kita juga dapat melaporkan bahwa laporan dari masyarakat sudah kita tindak langsung," tukas Masrokhan.

Tidak hanya itu, ia mengatakan agar para petugas lapangan, pegawai, dan pejabat yang berkepentingan, untuk bisa berkolaborasi dengan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) lain atau Satpol PP. Dengan adanya kolaborasi tersebut, laporan-laporan bisa cepat terselesaikan.







"Karena biasanya, laporan yang masuk ke kita, ada yang bukan ranah Dinsos DKI. Maka dari itu agar bapak/ibu sekalian berkolaborasi dengan SKPD lain atau Satpol PP untuk menginformasikan kepada mereka agar segara ditindak langsung," ujar Masrokhan.

Menurutnya juga, peringkat Dinsos DKI dalam Qlue sudah menurun. Sebelumnya berada pada ranking tiga, sekarang turun ke posisi empat. Maka dari itu, pihaknya menghimbau agar lebih cepat dalam merespon laporan dari masyarakat.



"Kita sudah tertinggal dengan teman-teman dari SKPD lain. Karena mereka merespon dengan cepat laporan tersebut ditambah mereka juga sudah berkolaborasi dengan yang lain," tutup Masrokhan.