- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Ini dia.. kehebatan Mesin Bor Bawah Tanah Antareja


TS
infonitascom
Ini dia.. kehebatan Mesin Bor Bawah Tanah Antareja

Direktur Utama (Dirut) PT MRT Jakarta, Dono Boestami menjelaskan bahwa mesin bor raksasa atau Tunnel Boring Machine (TBM) Antareja akan bekerja penuh selama 24 jam tanpa henti alias nonstop. Antareja mampu mengeruk tanah sepanjang 8 meter per hari.
“Pengoperasian mesin bor Antareja ini tidak berhenti sama sekali. Sebab, Antareja harus mengeruk tanah membuat terowongan untuk jalur kereta dan stasiun bawah tanah MRT sepanjang 1,8 kilometer,” jelas Dono dalam acara pengoperasian perdana mesin bor MRT di kawasan Patung Pemuda Membangun, Bundaran Senayan, Senin (21/9/2015).
Lebih lanjut, Dono menjelaskan mesin bor raksasa Antareja akan bekerja selama 24 jam, dan 7 hari dalam sepekan. Mesin bor itu mampu mengebor hingga 8 meter per hari, dengan lebar 6,05 meter.
Dono menuturkan untuk membangun 6 stasiun MRT bawah tanah dibutuhkan 4 unit mesin bor. Pengoperasian 4 mesin bor itu masing-masing berbeda. Setiap unit mesin bor melakukan pengeboran sepanjang 1,8 kilometer hingga 2 kilometer.
“Untuk Antareja, dioperasikan mengebor bawah tanah mulai dari Patung Pemuda hingga Setiabudi. Sedangkan mesin bor bawah tanah kedua juga akan menggali tanah sepanjang Patung Pemuda hingga Setiabudi pada sisi barat,” ujar Dono.
Selanjutnya, mesin bor bawah tanah ketiga dan keempat akan melakukan pengeboran mulai dari Bundaran Hotel Indonesia (HI) ke Dukuh Atas.
“Keempat bor ini masing-masing hanya akan menggali atau melakukan pengeboran sepanjang 1,8 hingga dua kilometer. Untuk pembangunan 6 stasiun bawah tanah,” tutur Dono.
Enam stasiun bawah tanah adalah Bundaran Senayan-Istora-Bendungan Hilir-Setiabudi-Dukuh Atas-Bundaran HI. Total panjang enam stasiun bawah sekira enam kilometer.
Mesin bor Antareja ini akan dioperasikan oleh kontraktor paket pekerjaan CP 104 dan CP 105 (Senayan-Setiabudi), yaitu SOWJ Joint Venture yang terdiri dari Shimizu, Obayashi, Wijaya Karya, dan Jaya Konstruksi.
Mesin bor ini menggunakan teknologi Earth Pressure Balance (EPB) pertama di Indonesia yang diproduksi oleh perusahaan Jepang bernama Japan Tunnel Systems Corporation (JTSC). Mesin bor ini memiliki dimensi dengan diameter 6,7 meter dan memiliki berat 323 ton.
Diperkirakan, masa pengerjaan konstruksi jalur terowongan bawah tanah MRT dengan menggunakan mesin TBM akan berlangsung mulai Septmber 2015 hingga Desember 2016.
Narsum: http://www.infonitas.com/megapolitan...a-24-jam/10309
sakti jg nih alat



0
5.2K
33


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan