JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua DPW Partai Keadilan Sejahtera (PKS) DKI Jakarta Selamat Nurdin menilai, gubernur petahana, Basuki "Ahok" Tjahaja Purnama, belum pernah menjalani pertarungan yang sesungguhnya di Jakarta.

Menurut dia, pada Pemilihan Kepala Daerah 2012, Ahok hanya berperan sebagai pendamping calon gubernur yang menjadi pemenang pada saat itu, Joko Widodo. Karena itu, Selamat menilai, Pilkada 2017 akan jadi pertarungan yang sesungguhnya bagi mantan anggota DPR RI itu.

"Ahok bisa naik itu jasa Jokowi ya. The real battle untuk Ahok itu ya 2017. Kalau 2012 kemarin, itu bukan duel Ahok, tetapi duelnya Jokowi," kata Selamat saat dihubungi, Senin (21/9/2015).

Selamat merupakan salah satu orang yang hadir dalam acara pendaulatan Adhyaksa Dault pada Minggu kemarin.

Sebelumnya, pada acara yang sama, salah seorang tokoh yang pendukung Adhyaksa, Wahfiuddin, melontarkan hal yang sama. Ulama yang kerap muncul di televisi ini menyebut naiknya Ahok tak lepas dari jasa Jokowi.

Karena itu, ia menilai, bukti apakah Ahok memang disukai atau tidak oleh masyarakat akan dilihat pada Pillada 2017.

"Pak Ahok jadi gubernur itu takdir, walaupun orang tidak pernah memilih Pak Ahok. Orang memilihnya Jokowi. Lalu, Pak Ahok yang naik," ujar dia dalam acara yang digelar di Hotel Kartika Chandra itu.
PKS MANTHAP