- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Dikeroyok Adhyaksa, Emil & Uno, Gubernur Basuki Bisa Keok?


TS
toruwijaya
Dikeroyok Adhyaksa, Emil & Uno, Gubernur Basuki Bisa Keok?
Quote:

TEMPO.CO, Jakarta - Adhyaksa Dault, mantan Menteri Pemuda dan Olahraga masa kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, maju sebagai calon Gubernur DKI Jakarta.
Deklarasi pencalonan pria kelahiran Donggala, Sulawesi Tengah, ini dilakukan di Hotel Kartika Chandra, Jakarta Selatan, Minggu, 20 September 2015.
Hadir dalam acara itu dua tokoh asal Sulawesi, yakni mantan Menteri Perdagangan Rachmat Gobel dan mantan Ketua ICMI dan politikus Partai Golkar, Marwah Daud Ibrahim.
Selain itu terlihat mantan Menteri Pertanian dari PKS Suswono, Mayor Jenderal (Purnawirawan) Hendardji Soepandji, Ketua DPP Gerindra Riza Patria, Ketua DPW PKS DKI Jakarta Selamat Nurdin, dan Ketua DPD Hanura DKI Jakarta Mohamad Sangaji.
"Demi Allah juga bimbing saya, tegur saya kalau salah. Moto hidup saya, hidup cuma sekali mengabdi untuk negeri. Kalau saya jadi gubernur saya enggak akan makan uang haram," ujar Adhyaksa, yang kini menjabat Ketua Kwartir Nasional (Kwarnas) Gerakan Pramuka.
Sebelumnya Sandiaga Uno, pengusaha muda, dan Wali Kota Bandung Ridwan Kamil digadang-gadang sebagai calon Gubernur Jakarta periode 2017-2022.
"Emil (panggilan Ridwan Kamil) bagus, dia berkualitas. Tapi, saya enggak tahu. Tergantung publik Jakarta, saya rasa masyarakat sudah cerdaslah," kata Ketua DPW PKS DKI Jakarta Selamat Nurdin.
Nama terakhir yang menyatakan niatnya dalam pilkada Jakarta 2017 adalah Marco Kusumawijaya, arsitek dan mantan Ketua Dewan Kesenian Jakarta.
"Saya, Marco Kusumawijaya, bermaksud mengikuti pilkada Jakarta 2017-2022 sebagai calon gubernur. Saya ingin mengajak Jakarta menyelesaikan masalah-masalahnya pada akarnya, dan menjadikannya bersahabat dengan semua warga dan lingkungan," tulis Marco dalam akun Facebook-nya.
Marco menjelaskan dirinya akan mendukung dan memupuk potensi sosial, seni-budaya, dan kreativitas Jakarta dengan program dan infrastruktur. Saat ini, katanya, modal yang saya miliki barulah pengumuman ini. "Saya belum punya tim kerja, belum punya dana, belum punya partai, dan sedang mencari pendukung yang sudi membantu," katanya.
Gubernur Jakarta Basuki Tjahjana Purnama atau Ahok mengaku belum membentuk tim sukses. Namun sejumlah relawan telah mengumpulkan kartu tanda penduduk warga Jakarta untuk persiapan Ahok maju melalui jalur independen.
Pengamat politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia Syamsuddin Haris mengatakan Gubernur Basuki Tjahaja Purnama kemungkinan tetap mengungguli kompetitornya, Adhyaksa Dault, Sandiaga Uno dan Marco Kusumawijaya. "Ahok masih sangat kuat," kata Syamsuddin saat dihubungi Tempo, Ahad 20 September 2015.
Ia mengatakan meskipun Ahok menempuh jalur independen, bukan berarti akan kalah dengan mudah dalam Pemilihan Gubernur. "Kinerja dia jelas, tegas dan bersih. Ini sosok pemimpin yang didamba publik," kata dia. Sementara itu, kompetitor lainnya, kata Syamsuddin, belum terlihat karya dalam memimpin daerah.
DINI PRAMITA
http://metro.tempo.co/read/news/2015...suki-bisa-keok
jadi sejauh ini yang kemungkinan akan ikut bertarung di pilgub 2017 adalah
- ahok (incumbent)
- adhyaksa dault (mantan menteri olahraga) sudah mendeklarasikan diri
- sandiaga uno (pengusaha) baru digadang
- ridwan kamil (walikota bandung) baru digadang
- marco kusumawijaya (aktivis lingkungan dan budaya) sudah mendeklarasikan diri
masih ada tambahan lagi?
Quote:
JAKARTA, KOMPAS.com — Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI baru akan berlangsung dua tahun lagi. Akan tetapi, sejak saat ini, sudah mulai bermunculan nama-nama yang didaulat akan menjadi pesaing Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. Bahkan, sudah ada yang menyatakan diri siap untuk menjadi calon gubernur DKI. Sementara itu, nama-nama lain yang muncul sampai saat ini dirasa masih selentingan saja. Nama-nama calon yang muncul pun memiliki latar belakang yang begitu beragam. Ada yang memiliki latar belakang pengusaha, politisi, sampai elite politik di partai tertentu.
Melihat banyaknya nama yang bermunculan, Basuki Tjahaja Purnama sendiri memastikan akan kembali maju mencalonkan diri sebagai gubernur DKI.
"Saya harus maju pada pilgub tahun 2017 untuk membuktikan saya bisa atau tidak dipilih rakyat," kata Basuki beberapa waktu lalu. Basuki tak menganggap remeh nama-nama calon gubernur yang mengemuka ke publik. Bahkan, jika tokoh-tokoh itu lebih jujur dan lebih baik, Basuki meminta warga untuk tidak memilih dirinya. Berikut ini adalah nama-nama calon pesaing Ahok (sapaan Basuki) yang diisukan maju dalam Pilkada DKI 2017.
Spoiler for 1. Sandiaga Uno:
Sandiaga Uno menjadi tokoh pertama yang namanya muncul ke permukaan sebagai calon gubernur DKI. Pada kemunculan pertamanya, Sandiaga diusung oleh Partai Gerindra. Belakangan ini, dia juga sudah menyatakan siap untuk mencalonkan diri sebagai cagub, sekaligus membuat dirinya menjadi orang pertama yang mendeklarasikan hal itu.
Pernyataan siap yang diucapkan Sandiaga dilontarkan setelah ia mengunjungi Fraksi PKS DPR RI. PKS disebut-sebut sebagai partai yang akan berkoalisi dengan Partai Gerindra pada Pilkada 2017 kelak. "Sebagai tokoh muda yang ingin ada perbaikan, semuanya harus siap," kata Sandiaga di Kompleks Parlemen, Rabu (16/9/2015).
Menurut dia, sebagai salah satu kota metropolitan, Jakarta masih memiliki begitu banyak persoalan. Salah satu persoalan yang menjadi sorotannya adalah bidang infrastruktur. Sebab, penyelesaian persoalan itu menjadi salah satu kunci pertumbuhan ekonomi. Sandiaga Uno memang memiliki latar belakang sebagai seorang pengusaha. Oleh majalah Forbes, dia pernah didaulat sebagai orang terkaya ke-37 di Indonesia pada tahun 2011.
Dia juga kerap memberikan motivasi mengenai peningkatan jiwa entrepreneurship untuk kalangan anak muda. Di dunia politik, Sandiaga tercatat sebagai Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra.
Mengenai munculnya nama Sandiaga Uno ini, Ahok juga sudah pernah memberikan komentarnya. Ahok berkomentar bahwa Sandiaga belum teruji di dunia birokrat karena tidak berasal dari dunia itu. "Ya dia (Sandiaga Uno) kan belum pernah jadi pejabat. Kan banyak aktivis, komentator, aktivis 1966, aktivis 1998, hebat-hebat semua, setelah jadi pejabat mereka gimana? Ya masyarakat bisa menilai," kata Basuki di Balai Kota, Kamis (17/9/2015).
Spoiler for 2. Adhyaksa Dault:

Sebenarnya, selentingan mengenai munculnya nama Adhyaksa Dault sebagai salah satu calon dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) sempat terkesan rumor saja. Sampai akhirnya, kemarin, Adhyaksa Dault menjadi sosok kedua yang mendeklarasikan diri secara resmi dan menyatakan siap menjadi calon gubernur DKI.
Adhyaksa Dault menyatakan menerima dukungan yang diberikan sejumlah tokoh kepadanya untuk maju pada Pemilihan Kepala Daerah DKI Jakarta 2017. Adhyaksa menyatakan akan memimpin dengan amanah jika nantinya diberi kepercayaan untuk memimpin Ibu Kota. Suaranya bergetar ketika menyampaikan hal itu. Ia juga bersumpah tidak akan memakan "uang haram" selama menjabat kelak.
"Pesan dari almarhum bapak saya, 'anakku, kau anak paling tua. Jangan kau makan uang haram supaya kita bisa ketemu di akhirat.' (Pesan) ini yang saya pegang teguh. Kalau saya diberi amanat, demi Allah tidak akan saya makan sepeser pun uang haram. Itu janji saya," kata Adhyaksa.
Adhyaksa merupakan mantan Menteri Pemuda dan Olahraga dalam Kabinet Indonesia Bersatu periode 2004-2009. Dia menggantikan Mahadi Sinambela dan digantikan oleh Andi Mallarangeng.Adhyaksa tercatat aktif mengikuti berbagai organisasi dari tahun ke tahun. Setelah dia tidak menjabat lagi sebagai menteri, Adhyaksa menghabiskan waktunya dengan menjadi dosen.
Spoiler for 3. Ridwan Kamil :

Kemunculan nama Ridwan Kamil sebagai calon gubernur DKI sudah lama jadi pembicaraan. Ridwan disebut-sebut menjadi salah satu tokoh yang bisa menyaingi elektabilitas Ahok di Jakarta.
Ahok diprediksi akan bersaing ketat dengan Wali Kota Bandung Ridwan Kamil jika keduanya maju pada Pilkada DKI 2017. Hal ini didapat dari survei yang dilakukan oleh Cyrus Network (CN) pada 23-27 April 2015.
Dari survei tersebut, jika Ahok disejajarkan dengan Ridwan Kamil dalam pilkada 2017 di DKI nanti, mereka mendapat pemilih sebesar 42,5 persen. Sementara itu, Ridwan Kamil mendapat pemilih sebanyak 38,6 persen. Sisanya, 13,8 persen ragu-ragu dan 5,1 persen tidak menjawab. Di media sosial, sempat beredar kabar pencalonan Ridwan Kamil untuk maju dalam Pilkada DKI 2017 disandingkan dengan Fahira Idris. Ridwan Kamil ternyata mengaku tidak nyaman dengan semua isu ini.
"Saya lagi konsentrasi kerja di Bandung diganggu oleh gosip-gosip mau ke Jakarta dengan akun-akun enggak jelas. Akibatnya, mereka ribut sendiri,"ujarnya. Selain meresahkan, akun-akun tersebut juga berimbas pada citranya sebagai wali kota. Dia dianggap tidak amanah menjalankan jabatannya memimpin Kota Bandung.
"Saya enggak nyaman. Banyak yang mengira saya sudah melakukan proses ini (pencalonan), padahal saya tidak melakukan apa-apa," ujarnya.
Spoiler for 4. Nachrowi Ramli:
Upaya Nachrowi Ramli untuk maju menjadi orang nomor 1 di DKI Jakarta tidak dilakukan dalam pilkada mendatang saja. Nachrowi Ramli bahkan merupakan mantan pesaing Ahok dalam Pilkada DKI 2012. Dia berdampingan dengan calon incumbent pada saat itu, Fauzi Bowo, sebagai calon wakil gubernur.
Pada saat Ahok masih menjadi wakil gubernur dan Joko Widodo menyatakan maju dalam Pilpres 2014, Ahok bahkan sempat memperkenalkan Nachrowi sebagai calon wakilnya ketika dia menjadi gubernur. Di hadapan pengunjung Lebaran Betawi di Monas, Minggu (14/9/2014) pagi, Ahok secara bergurau memperkenalkan Nachrowi Ramli sebagai calon pendampingnya di Ibu Kota.
"Yang terhormat mantan Ketua Bamus Betawi Pak Haji Nachrowi Ramli yang juga menjadi calon wakil gubernur DKI Jakarta," kata Basuki.
Saat ini, Ketua Fraksi Partai Demokrat-PAN DPRD DKI Lucky Sastrawiria telah mengatakan, Partai Demokrat sudah memastikan akan mengusung Nachrowi Ramli sebagai calon gubernur dalam Pilkada DKI 2017. Lucky mengatakan, hal itu sudah dapat dipastikan sebab Nachrowi merupakan anggota majelis tinggi. "Nachrowi Ramli maju. Sosok Pak Nachrowi akan kami majukan sebagai calon gubernur pada Pilkada 2017 DKI Jakarta," ujar Lucky di Gedung DPRD DKI, Selasa (28/7/2015).
Spoiler for 5. Djarot Syaiful Hidayat:
http://assets.kompas.com/data/photo/...744780x390.jpg
Nama Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Syaiful Hidayat juga disebut menjadi calon pesaing kuat Ahok dari PDI Perjuangan. Statusnya yang merupakan wakil gubernur dinilai mampu menyaingi elektabilitas Ahok di Jakarta.
Salah seorang pengamat politik, Muradi, menyebut Djarot sengaja disiapkan oleh partainya untuk memimpin Jakarta.
"Djarot sudah disiapkan masuk Jakarta. Cuma karena dia orangnya pelan-pelan," kata Muradi.
Bahkan, Muradi menyebut Djarot bisa jadi "kuda hitam" di Pilkada 2017 nanti. Selama ini, Djarot masih mengobservasi wilayah DKI Jakarta.
"Djarot bisa jadi 'kuda hitam'. Mungkin dia bisa jadi gubernur atau wakil gubernur," ucap Muradi. Ketua DPC Jakarta Selatan PDI Perjuangan Panji Virgiawan sebelumnya sempat mengatakan bahwa Djarot menjadi salah satu tokoh yang disiapkan menjadi calon gubernur DKI dari PDI Perjuangan. Akan tetapi, sepertinya Ahok menginginkan Djarot kembali menjadi wakilnya dalam Pilkada 2017 kelak.
"Soal wakil (gubernur) mah gampang, banyak. Djarot sudah jelas, ngapain cari 'istri' baru kalau sudah ada satu. Ha-ha-ha," kata Basuki tertawa, di Balai Kota, Kamis (17/9/2015).
Bahkan, Basuki pernah memuji politisi PDI-P tersebut sebagai "mata-mata" terbaiknya. "Kalau ditanya siapa yang paling saya percaya, ya Pak Wagub dong. Jadi, jangan coba-coba 'main'. Siapa intel saya, salah satunya Pak Wagub yang keliling-keliling," kata Basuki.
Djarot merupakan mantan Wali Kota Blitar yang menjadi Wakil Gubernur DKI setelah Ahok naik menjadi gubernur. Djarot dilantik di Balai Kota pada 17 Desember 2014 lalu oleh Ahok.
Spoiler for Nama-nama lain terus bermunculan:
Selain kelima nama tersebut, sebenarnya banyak nama lain yang muncul ke permukaan. Seperti dari Partai Golkar, ada nama anggota Komisi I DPR RI, Tantowi Yahya, Ketua Komisi III DPR RI Azis Syamsuddin, dan Sekjen Partai Golkar dari kubu Aburizal Bakrie, Idrus Marham.
Sekjen Gerindra Ahmad Muzani, Wakil Ketua DPRD DKI Mohamad Taufik, serta Ketua Komisi D DPRD DKI Mohamad Sanusi juga sempat dikabarkan menjadi bakal calon gubernur DKI.
Dari PDI Perjuangan, selain Djarot Saiful Hidayat, Ketua DPD PDI Perjuangan Boy Sadikin dan Ketua DPRD DKI Prasetio Edi Marsudi juga dikabarkan maju dalam Pilkada 2017.
Dari PKS, nama-nama seperti Ketua Fraksi PKS DPRD DKI Selamat Nurdin dan Wakil Ketua DPRD DKI Triwisaksana juga sempat diisukan maju dalam Pilkada 2017.
Ahok sendiri didukung pendukungnya yang tergabung dalam komunitas Teman Ahok untuk maju sebagai calon independen pada Pilkada DKI 2017. Mereka membuka stan di pusat perbelanjaan dan mengumpulkan KTP warga DKI sebagai pemenuhan syarat pencalonan Basuki sebagai gubernur independen.
Pilkada DKI baru akan terjadi dua tahun lagi. Namun, nama-nama yang diprediksi akan maju dalam proses pilkada sudah banyak bermunculan. Calon gubernur yang pasti maju nantinya pun tentu masih harus menjalani proses politik dalam partai pengusungnya terlebih dahulu.
Prosesnya masih sangat panjang. Meski demikian, dinamika Pilkada DKI 2017 tetap akan menjadi tontonan menarik bagi masyarakat. Seperti yang pernah dikatakan Ketua Fraksi PKS DPRD DKI Selamat Nurdin, Pilkada DKI selalu memberikan kejutan-kejutan.
"Kita akan melihat pilkada di Jakarta itu akan penuh dengan kejutan. Ahok itu merupakan salah satu bentuk dari kejutan di DKI. Jokowi menang (jadi presiden) itu bentuk kejutan. Mungkin saja di 2017 nanti akan ada kejutan-kejutan lain," ujar Selamat.
Sekjen Gerindra Ahmad Muzani, Wakil Ketua DPRD DKI Mohamad Taufik, serta Ketua Komisi D DPRD DKI Mohamad Sanusi juga sempat dikabarkan menjadi bakal calon gubernur DKI.
Dari PDI Perjuangan, selain Djarot Saiful Hidayat, Ketua DPD PDI Perjuangan Boy Sadikin dan Ketua DPRD DKI Prasetio Edi Marsudi juga dikabarkan maju dalam Pilkada 2017.
Dari PKS, nama-nama seperti Ketua Fraksi PKS DPRD DKI Selamat Nurdin dan Wakil Ketua DPRD DKI Triwisaksana juga sempat diisukan maju dalam Pilkada 2017.
Ahok sendiri didukung pendukungnya yang tergabung dalam komunitas Teman Ahok untuk maju sebagai calon independen pada Pilkada DKI 2017. Mereka membuka stan di pusat perbelanjaan dan mengumpulkan KTP warga DKI sebagai pemenuhan syarat pencalonan Basuki sebagai gubernur independen.
Pilkada DKI baru akan terjadi dua tahun lagi. Namun, nama-nama yang diprediksi akan maju dalam proses pilkada sudah banyak bermunculan. Calon gubernur yang pasti maju nantinya pun tentu masih harus menjalani proses politik dalam partai pengusungnya terlebih dahulu.
Prosesnya masih sangat panjang. Meski demikian, dinamika Pilkada DKI 2017 tetap akan menjadi tontonan menarik bagi masyarakat. Seperti yang pernah dikatakan Ketua Fraksi PKS DPRD DKI Selamat Nurdin, Pilkada DKI selalu memberikan kejutan-kejutan.
"Kita akan melihat pilkada di Jakarta itu akan penuh dengan kejutan. Ahok itu merupakan salah satu bentuk dari kejutan di DKI. Jokowi menang (jadi presiden) itu bentuk kejutan. Mungkin saja di 2017 nanti akan ada kejutan-kejutan lain," ujar Selamat.
http://megapolitan.kompas.com/read/2...m.Pilkada.2017
gathering the storm : jakarta
Polling
Poll ini sudah ditutup. - 103 suara
bakal calon gubernur yang punya potensi head to head dengan ahok
adhyaksa dault (mantan menteri olahraga)
24%
sandiaga uno (pengusaha)
22%
ridwan kamil (walikota bandung)
45%
marco kusumawijaya (aktivis lingkungan dan budaya)
9%
Diubah oleh toruwijaya 22-09-2015 01:55
0
8K
Kutip
121
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan