
Merdeka.com - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Puan Maharani mengatakan, kesenjangan perekonomian penduduk Indonesia masih sangat lebar. Dia mengungkapkan 7,2 juta masyarakat miskin di Indonesia hanya memiliki kemampuan berbelanja sebesar Rp 500.000 per bulan.
"Dengan Rp 500.000 per bulan, apa dapat menghidupkan penduduk Indonesia secara layak?" ucap Menko Puan di Hotel Borobudur, Jakarta, Senin (21/9).
Sementara, sebesar 20 persen penduduk kaya Indonesia menguasai 70 persen perputaran uang dengan nominal Produk Domestik Bruto (PDB) berjumlah sekitar Rp 11.000 triliun. "Sedangkan 40 persen kelas menengah hanya menikmati 20 persen. Ini yang membuat adanya peningkatan gini rasio dari 0,33 pada 2002 menjadi 0,41 pada 2012," katanya.
Menko Puan mengatakan, ada beberapa aspek perlu dilakukan perbaikan, antara lain kondisi demografi yang berada di luar perkiraan. Lantaran peningkatan jumlah penduduk yang sangat signifikan.
Dia memaparkan, setidaknya ada lima strategi yang diusung oleh pemerintah yakni pengendalian kuantitas, peningkatan kualitas, pembangunan keluarga, pengendalian mobilitas penduduk dan pengetatan administrasi kependudukan.
"Kualitas penduduk dilihat pendidikan, tingkat sosial, ketahanan dan kecerdasan untuk mengembangkan kemampuan," ujarnya.
Menko Puan percaya, mendatang, Indonesia akan menikmati bonus demografi. Maka dari itu, pemerintah menyiapkan beberapa langkah strategis agar bisa memanfaatkannya.
"Upaya pemerintah untuk menjamin kualitas adalah jaminan kebutuhan penduduk secara dasar, ini sedang dan akan dalam program Indonesia pintar, Indonesia sehat, ketahanan rumah tangga dan simpanan rumah tangga. Dan meningkatkan penduduk dilakukan untuk pembangunan daerah dan akses dengan bunga bank yang disubsidi," terangnya.
Sumber