- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Jumlah Psikotik di Jakarta Tinggi, Dinsos DKI Bangun Program Cluster


TS
dinsosjakarta
Jumlah Psikotik di Jakarta Tinggi, Dinsos DKI Bangun Program Cluster


Dinas Sosial Provinsi DKI Jakarta sedang berupaya mewujudkan program pengentasan para penyandang psikotik atau Orang Dengan Masalah Kejiwaan (ODMK). Dengan tinggi pertumbuhan jumlah penyandang psikotik di Jakarta, Dinsos DKI merasa perlu untuk menangangi permasalahan tersebut. Dengan tujuan akhir pemberdayaan para penyandang psikotik agar menjadi mandiri.
Menurut Kepala Dinsos DKI, Masrokhan, mengatakan pada Jumat (18/9), dalam mewujudkan program itu, pihaknya membagi beberapa cluster dalam menangani penyandang psikotik. Ada Cluster Satu yang berada di Panti Sosial Bina Laras (PSBL) Harapan Sentosa (HS) 1, Cluster Dua di PSBL HS 2, dan Cluster Tiga di PSBL HS 3. Pembagian cluster itu bertujuan untuk memudahkan pihaknya dalam menangani psikotik.


"Karena setiap penyandang psikotik, tidak bisa disamakan pola penanganannya. Ada yang parah dan yang tidak terlalu parah. Makanya kita adakan cluster ini. Agar pola penanganan penyandang psikotik bisa tepat sasaran. Untuk Cluster Satu sifatnya sebagai penangan medis, mereka akan mendapat obat untuk menunjang kesembuhan mereka. Cluster Dua sifatnya sebagai rehabilitasi sosial. Dan terakhir Cluster Tiga sifatnya sebagai pemberdayaan artinya bagaimana mereka kita latih untuk lebih produktif dan bisa mandiri," tandas Masrokhan.


Program tersebut, lanjutnya, dimulai dengan melakukan pembekalan terhadap para pegawai yang berada di lingkungan panti. Mereka terdiri dari para pegawai Dinsos DKI dan pramu sosial yang berada di PSBL 1, 2, dan 3, serta Panti Sosial Bina Insan (PSBI) Bangun Daya 1 dan 2. Jumlah peserta yang mengikuti pembekalan itu berjumlah 45 orang.


"Kita punya Instrumen Screening Psikotik Dinas Sosial (ISPDS) sebagai alat ukur untuk merekam para Warga Binaan Sosial (WBS) kita. Alat ukur itu akan menentukan para psikotik ini mau ditempatkan di cluster mana. Pengoperasian ISPDS itu akan dilakukan oleh pegawai Dinsos DKI yang ada di PSBL dan PSBI," ujar Masrokhan.


Ia menambahkan, pihaknya melakukan pembekalan agar para pegawai Dinsos DKI mampu memahami cara pengoperasian ISPDS secara maksimal. Sehingga penyandang psikotik ketika mendapat pelayanan di panti, dapat dilayani sesuai dengan penanganan yang seharusnya.



"Kita berharap ke depannya, program ini dapat membantu mengentaskan permasalahan tingginya jumlah penyandang psikotik di Jakarta. Sehingga nanti para penyandang psikotik dapat direunifikasi maupun dapat diberdayakan agar mereka bisa mandiri. Seperti yang sudah kita lakukan sebelumnya, dengan memperkerjakan penyandang psikotik menjadi PHL di monas," tutup Masrokhan.


0
1K
4


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan