Perkembangan Agama 2050
Sepertiga Penduduk Dunia Muslim


Data Agama di Dunia. (Foto: Pew Research Center)

TIMESINDONESIA, NEWYORK – Pemeluk agama Islam diprediksi akan mencapai sepertiga penduduk dunia pada 2050 nanti. Di tahun itu, pemeluk Islam mencapai 2,76 miliar orang yang beragama Islam. Tahun 2010 lalu, pemeluk Islam mencapai 1,6 miliar.

Demikian hasil riset terbaru Pew Research Center, Amerika. Pew adalah lembaga nirlaba dan nonpartisan asal Washington DC, Amerika Serikat, yang memaparkan fakta (fact tank) yang secara rutin melalui survei terhadap fenomena di masyarakat. Terbaru, mereka membuat riset tentang pertumbuhan agama-agama di dunia dalam kurun 40 tahun ke depan.

Seperti dilansir CNN, Pew mencatat agama yang paling pesat perkembangan pemeluknya adalah agama Islam dan Kristen. Seberapa perkembangannya?

Dalam kajian Pew, pada 2010 pemeluk Islam mencapai 1,6 miliar orang. Jumlah ini akan naik dua kali lipat pada 2050 nanti, yakni mencapai 2,76 miliar orang. Sementara Kristen pada tahun 2050 mencapai 2,92 miliar dari 2,17 orang pada tahun 2010.

Perkembangan pemeluk Islam yang pesat itu memperkuat bahwa jumlah Islam dan Kristen akan nyaris sama jumlahnya pada itu. Itu karena enam dari sepuluh orang di dunia akan memeluk agama Islam atau Kristen. Pew juga mengkaji bahwa kemungkinan besar pada tahun 2100 nanti, pemeluk Islam akan menyalip pemeluk Kristen.

Bagaimana Pew mengkaji agama?

Pew Research Center melakukan kajian perkembangan pemeluk agama ini selama enam tahun sejak 2009 lalu. Data yang dikumpulkan berasal dari 234 negara dengan objek penelitian lima agama utama. Yakni, Buddha, Kristen, Hindu, Yahudi, dan Islam. Ada juga kepercayaan lokal yang masuk dalam kajian Pew. Demikian dilansir Kompas.

Pew kali pertama melakukan proyeksi populasi, tingkat kesuburan, hingga angka kematian. Mereka juga meneliti migrasi dan kecenderungan berganti agama bagi pemeluknya.

Dalam kajian mereka, pemeluk Islam memiliki jumlah keluarga yang lebih banyak dan ada juga yang masuk agama Islam terbilang masih muda. Lebih dari 1 dari 3 pemeluk Islam berada di usia kurang dari 15 tahun.

Meski begitu, Pew mengingatkan bahwa tren perkembangan agama tidak dapat diperkirakan begitu saja dari skala-skala tadi. Mereka pun menekankan kehati-hatian berbagai pihak menyikapi hal tersebut.

Pew menekankan, pertama, proyeksi jumlah populasi menggunakan data dan asumsi tren demografis. Misalnya, perempuan Muslim rata-rata memiliki tiga anak, di masa depan, jika kualitas pendidikan dan pekerjaan meningkat, maka angka itu menyumbang cukup besar.

Kemudian, Pew mengakui tidak memiliki alat ramal atau bola kristal yang dapat memrediksi perang, wabah penyakit, bencana alam, dan penurunan ekonomi yang juga dapat menurunkan jumlah populasi. (*)

Sumber: Times Indonesia