Quote:
Tercorengnya dunia hiburan karena oknum artis dan model yang menyambi jadi PSK membuat miris. Sebab, tanpa nyambi pun sebenarnya mereka cukup gampang meraup uang dari profesinya tersebut.
detikHOT memperoleh banyak keterangan dari para model yang namanya disamarkan. Ini masih terkait mengapa para model seksi dan cantik itu memilih bisnis prostitusi terselubung.
Jika dilihat dari jejak para model, biasanya mereka memilih untuk 'ngartis' lebih dahulu. Misalkan terjun ke dunia nyanyi ataupun ikut akting agar dikenal publik secara luas.
Atau, yang paling mudah adalah membuat sensasi. Entah berseteru dengan artis lainnya atau dengan cara-cara serupa.
Rupanya ada maksud di balik jalan 'ngartis' agar lebih dikenal itu. Menurut model S, jalur itu dipilih untuk menaikkan tarif kencan.
"Rata-rata memang buat dikenal dulu biar tarifnya makin naik. Itu biasa, coba aja lihat, yang kemarin ditangkap memang benaran dikenal? Sensasi duluan dikenalnya kan," katanya kepada detikHOT.
Tuntutan gaya hidup mewah disebut-sebut menjadi pemicu para oknum model itu rela menjajakan diri. Bisnis panas ini pun tengah disorot penegak hukum.
Setelah mucikari Robbi Abbas tertangkap pada Mei lalu yang memunculkan nama AA, TM hingga SB, kini juga ada AS yang ditangkap pada 2 Agustus lalu di Surabaya. Karena statusnya hanya sebagai saksi, semuanya dilepas aparat.
http://hot.detik.com/read/2015/09/07...n-tarif-kencan
Quote:
"Ada sejumlah selebriti yang punya double job atau pekerjaan sampingan seperti itu, paling banyak karena gaya hidup mereka," ungkap pengamat kehidupan malam sekaligus penulis Jakarta Undercover, Moamar Emka yang diwawancarai periode Mei lalu.
Lagu lama. Mungkin begitu jika mendengar alasan mengapa para model dan artis yang terjun ke bisnis prostitusi seperti yang diungkap Moamar Emka itu.
Gaya hidup kerap menjadi alasan mengapa para pesohor yang seharusnya sudah berkecukupan malah terjun ke bisnis terlarang itu.
Melirik beberapa gaya model-model dewasa zaman kini, memang sudah seperti sosialita yang bergelimang harta. Tak heran pergaulan di kalangan model pun menuntut gaya hidup mewah.
Sudah rahasia umum, memang ada oknum artis yang nyambi bisa diajak kecan sejak dulu. Tarifnya pun gila-gilaan.
Jika menengok kasus mucikari Robbi Abbas, tarif yang dijajakan sungguh luar biasa mahal. Tapi peminatnya tetap saja berdatangan.
Pengacara Robbi, Pieter Ell bahkan sesumbar ada banyak artis yang terjun ke bisnis terselubung ini. Rata-rata mereka juga biasa bekerja sendirian tanpa mucikari.
"Banyak yang main sendiri tanpa klien saya tahu. Jadi kalau mau diungkap semuanya aja sekalian," tuturnya Pieter ketika disinggung siapa saja yang artis di bawah 'manajemen' Robbi.
http://hot.detik.com/read/2015/09/07...si?hd771104bcj
Sudah parah pertelevisian nasional jaman sekarang. TV jaman sekarang nggak ada bedanya dengan lapak pramuriaan.
Kalau begini caranya bagaimana mungkin kedepannya Indonesia bisa memunculkan diva-diva hebat, band-band berkualitas, aktris aktor berbakat, dan host-host berkelas.
Cuma modal body mulus, wajah cakep & lenggak-lenggok kemayu bisa masuk TV di jaman sekarang. Sedangkan yang berbakat terbuang sia-sia di dunia hiburan nasional. Bahkan yang dulu berbakat & berkelas akhirnya menurunkan derajatnya demi tetap bisa cari makan dari TV.
KPI juga kerjaannya jangan cuma ngurus masalah pornografi & SARA aja, tapi juga kualitas tayangan. Harus dibuat aturan misalnya:
1. Bagi penyanyi or band yang bisa tampil di TV hanya yang punya album saja. Jangan kayak jaman sekarang! Cuma modal ngeluarin single dan video clip hot aja langsung bisa masuk TV.
2. Aktor & aktris yang tampil di TV harus lulusan akademi or setidaknya pernah berkecimpung di dunia teater selama minimal setahun. Seperti standar USA sana. Aktor & aktris buat lolos casting sebuah sitcom or drama TV ecek-ecek saja audisinya susah setengah mati. Kalau bukan karena lama berkecimpung di dunia opera sabun or teater nggak mungkin aktris & aktor sana bisa lolos casting sebuah program TV.
Beda dengan Indonesia. Modal muka blasteran tapi acting cupu bisa tampil di sinetron.
3. Host Talkshow harus lulusan S1 dan bisa bahasa Inggris. Kalau di Indonesia yang masih eksis dan memenuhi syarat menurut ane adalah Deddy Corbuzier, Andy F. Noya, Najwa Shihab.
Tukul Arwana dan Sule nggak masuk syarat menurut ane. Setiap ada tamu talkshow mereka dari negara lain langsung malu setengah mati ane liatnya. Suasananya canggung abis dan cletukan humor mereka jayus dan canggung abis. Bulenya cuma bisa senyum-senyum & bingung nggak nyaman.